Cara Mudah Menangkarkan Cucak Rowo Agar Hasilnya Bagus

Penangkaran atau membiarkan cucak rowo hidup di alam bebas merupakan usaha yang baik dan sangat dianjurkan karena dapat menambah jumlah popuasi cucak rowo, bila hendak menangkarkan cucak rowo, dibutuhkan kandang penangkaran dan kandang karantina. Kandang penangkaran merupakan tempat cucak rowo berkembang biak. Semetara kandang karantina digunakan untuk merawat cucak rowo yang sakit.

Selain penyediaan kandang, peternak juga perlu mengetahui ciri-ciri induk yang baik. Pemilihan induk yang baik sangat penting karena berpengaruh terhadap baik-buruknya kualitas anak cucak rowo yang dihasilkan. Usaha penangkaran yang meliputi perjodohan, penetasan telur, dan perawatan anak serta beberapa kendala yang dapat menggagalkan usaha penangkaran cucak rowo ini dijelaskan sebagai berikut.


Gambar Cara Mudah Menangkarkan Cucak Rowo Agar Hasilnya Bagus


Kandang Penangkaran Dan Kandang Karantina Cucak Rowo

Kandang merupakan tempat tingal burung. Baik-buruknya kandang berpengaruh terhadap burung itu sendiri. Bila burung cucak rowo tinggal dalam kandang yangs ehat, maka burung akan sehat. Sebaliknya, bila kandang kotor dan tidak sehat, maka burung cucak rowo dapat terjangkit penyakit. Dalam penangkaran, kandang yang disediakan sebaiknya 2 jenis, yaitu kandang penangkaran dan kandang karantina.

Apa Itu Kandang Penangkaran Cucak Rowo ?

Kandang penangkaran atau kandamg perjodohan adalah kandang yang digunakan untuk mengemabngbiakan atau menangkarkan sepasang burung atau lebih. Lingkungan dalam kandang penangkaran harus diciptakan seperti lingkungan di alam bebas. Hal ini bertujuan untuk menciptakan rasa nyaman, aman dan tentram bagi burung cucak rowo.

Pada awal penangkaran, burung memerlukan penyesuaian untuk tinggal di kandang tersebut. Cara penyesuaian yang dapat dilakukan peternak atau penangkar antara lain dengan membuat kolam berair jernih untuk mandi cucak rowo. Selain itu, bagian dalam kandang perlu ditanami pepohonan atau semak buatan dan onggokan pasir untuk kipu atau untuk mandi pasir. Kandang penangkaran cucak rowo juga harus dapat melindungi cucak rowo dari pengaruh iklim (misalnya hujan) panas terik matahari, terpaan angin kencag serta gangguan dari luar seperti tikus, ular dan kucing. Mengingat kandang dan perlengkapan merupakan salah satu saran yang penting, beberapa persyaratan dan perlengkapan kandang yang dapat dipenuhi adalah sebagai berikut :

Syarat-syarat Kandang Yang Baik Untuk Cucak Rowo

Kandang yang baik dan cocok untuk pemeliharaan cucak rowo adalah sebagai berikut :
Lokasi Kandang : kandang penangkaran sebaiknya didirikan di tempat yang tinggi sehingga tidak kebanjiran saat musim hujan. Selain itu, lokasi kandang juga harus jah dari keramaian dan kebisingan, baik itu suara yang ditimbulkan manusia, kendaraan ataupun binatang lainnya. Penyebabnya, bila mendengar suara gaduh atau bunyi yang mengejutkan, burung cucak rowo mudah stres. Disamping itu, kandang juga harus bebas dari gangguan binatang seperti kucing, tikus, ular dan anjing.

Ventilasi : Kandang penangkaran cucak rowo harus mempunyai ventilasi yang baik. Dengan tersedianya udara segar di dalam kandang, maka lingkungan yang segar dan sehat akan selalu tercipta. Kesehatan cucak rowo yang cukup mendapat udara segar akan lebih terjamin.

Sinar Matahari : Sinar matahari pagi berfungsi untuk membantu pembentukan vitamin D dan membunuh kuman penyakit. Oleh sebab itu, kandangpenangkaran menghadap ke timur agar mendapatkan sinar matahari pagi.

Pohon Pelindung : Agar suasana kandang dan kesejukannya menyerupai alam asli, peternak perlu menanam pohon pelindung di sekitar kandang. Selain itu, pepohonan juga berfungsi untuk menahan terpaan angin.

Perlengkapan Kandang Penangkaran Cucak Rowo


Gambar Perlengkapan Kandang Penangkaran Cucak Rowo


Kandang perlu dilengkapi dengan beberapa perlengkapan untuk mendukung kenyamanan. Adapun perlengkapan yang harus dipenuhi oleh peternak sebagai berikut :

1. Kolam Buatan
Karena burung cucak rowo ketika hidup di alam bebas gemar mandi di sungai, adanya kolam kecil dalam kandang sangat diperlukan. Air kolam sebaiknya bersih dan akan lebih baik bila airnya dialirkan seperti sungai. Dalam membuat kolam tidak ada standar tertentu, ukuran dan bentuknya terserah keinginan peternak. Ada peternak yang membuat air mengalir dari tebing buatan yang alhirnya bermuara di kolam. Untuk menambah keasrian dan semarak kandang serta menjaga kejernihan air, ke dalam kolam dilepas beberapa ekor ikan kecil, seperti ikan kepala timah, ikan sepat siam, dan ikan cupang, serta diberi tumbuhan air yang berguna bagi kehidupan ikan tersebut.

2. Rumpu Dan Semak
Disekitar kolam penangkaran ditanami tanaman, seperti rumput, krokot merah, krokot hijau, dan pohon cendrawasih tang diperlukan sebagai pakan hijau burung cucak rowo. Untuk menambah keasrian kandang, diperlukan semak belukar buatan. Semak buatan ini ditata secara berkelompok-kelompok atau cukup segerombol saja, tergantung selera peternak. Sebaiknya dalam kandag terdapat satu pohon yang tampak paling dominan, baik besar maupun tingginya sebagai tempat berteduh, membuat sarang, dan sebagai tempat burung cucak rowo bercengkrama. Misalnya, semak-semak terdiri dari rumpun bambu kecil atau bambu Jepang, pohon pakis, alang-alang, dan satu pohon beringin muda (sebagai pohon dominan bagi burung cucak rowo).

3. Hamparan Pasir Dan Bebatuan
Tidak jauh dari tanaman semak, harus disediakan juga hamparan pasir dan beberapa batu apung atau batu timbul. Kegunaan pasir dan bebatuab sebagai tempat cucak rowo mandi pasir yang bermanfaat untuk mengendorkan otot-otot tubunya yang terasa kaku. Sementara batu apung berguna untuk mengasah paruhnya agar tidak terlalu panjang. Untuk menambah mineral, biasanya didekat hamparan batu apung tersebut digantungkan totok cumi-cumi kering.

4. Tempat Bersarang Cucak Rowo
Sebagai tempat cucak rowo bertelur, mengeram dan mengasuh anak-anaknya, peternak perlu membuatkan sebuah sarang. Tempat sarang dapat berupa rotan atau bambu yang dianyam membentuk mangkuk atau sabut kelapa setengah lingkaran. Oleh karena cucak rowo dapat membuat sarangnya sendiri, jadi peternak cukup membuat dasar sarang dari merang atau sabut kelapa yang dibentuk lingkaran di dasar kotak sarang tersebut. Disamping itu, bahan-bahan sarang seperti merang, jerami dan rumput kering, sabut kelapa, ijuk aren, atau ranting-ranting kecil juga disediakan di dalam kandang.

Bahan-bahan sarang diatas tersebut akan diambil oleh pasangan cucak rowo tersebut untuk melengkapi sarang dasar yang telah disediakan peternak. Penempatan kotak sarang harus jauh dari semut, kutu dan binatang kecil lainnya karena dapat mengganggu cucak rowo yang sedang bertelur, mengeram atau mengasuh anaknya.

5. Tenggeran Burung Cucak Rowo
Oleh sebab cucak rowo gemar terbang rendah dan hinggap di dahan, kandang perlu diberi beberapa tenggeran yang diletakkan sedemikian rupa sesuai dengan keinginan burung cucak rowo tersebut. Selain tenggeran berfungsi untuk hinggap, tengeran juga berfungsi sebagai tempat untuk burung cucak rowo tidur dan membersihkan paruhnya setelah makan. Tenggeran sebaiknya dibuat dari kayu yang keras dan tua, dan kering, misalnya terbuat dari pohon asam atau dari pohon jambu monyet. Ukuran tenggeran harus disesuaikan dengan cengkraman cucak rowo, yaitu dengan diameter sekitar 1,5 cm.

6. Tempat Pakan Dan Minum
Kandang harus dilengkapi tempat pakan dan minum. Tempat pakan dan minum tersebut daoat terbuat dari bambu, kayu, seng, plastik, alumunium dan bahan lainnya yang tidak mudah bocor dan tidak berkarat. Tempat makan dan minum burung cucak rowo harus mudah dibersihkan dan mudah untuk dipindah-pindahkan. Oleh sebab itu, satu sisi kandang diberi gantungan agar dapat ditempelkan di dinding kandang yang berkisi. Namun lebih baik lagi bila dinding kandang tersebut terdapat pintu-pintu kecil sebagai tempat keluar masuknya tempat makan dan minum cucak rowo.

7. Kontruksi Kandang Cucak Rowo
Setelah mengetahui persyaratan dan perlengkapan kandang, langkah selanjutnya adalah membuat sketsa dan membangunnya. Bentuk, model dan ukuran kandang bermacam-macam, tergantung selera dan imajinasi peternaknya. Namun, bila lahan yang tersedia agak luas, kandang dapat dibangun agak lebih besar agar gerak burung dapat lebih leluasa. Sebagian besar atap dan dinding seharusnya terbuat dari kawat ram agar sinar matahari dapat masuk ke kandang. Atap dan dinding yang tertutup hanya diperlukan untuk menutup tempat sarang. Dan berikut ini salah satu contoh sketsa dan rencana bahan yang digunakan dalam membangun kandang penangkaran burung cucak rowo.

Sketsa Kandang Penangkaran Cucak Rowo


Gambar Sketsa Kandang Penangkaran Cucak Rowo


  • Kandang penangkaran cucak rowo berukuran panjang 3,5 m, lebar kandang 2 m, tinggi kandang 2,7m. 
  • Lantai kandang penangkaran cucak rowo berupa tanah, kerikil, tanah berumput, atau pasir.
  • Lantai pondasi sekeliling kandang terbuat dari beton dan semen.
  • Bahan kerangka kandang penangkaran cucak rowo dapat dibuat dari besi atau kayu, karena ada bagian yang terkena hujan dan panas.
  • Atap kandang penangkaran cucak rowo terbuat dari asbes, genteng, ijuk atau kayu sirap.
  • Dasar kolam buatan terbuat dari semen atau beton agar tidak bocor.
  • Semak buatan terdiri dari tanaman seperti beringin, bambu kecil, atau alang-alang.
  • Pipa saluran air dapat dibuat dari bahan paralon, besi atau bambu.
  • Dinding kandang terbuat dari bahan kayu dan kawat berlubang kecil agar tikus kecil tidak dapat masuk.
  • Pada dinding perlu dibuat beberapa pintu kecil untuk keluar masuknya pakan dan minum serta satu pintu kecil lainnya sebagai pintu pengontrol burung.
  • Pintu besar juga dibuat untuk keluar masuknya peternak saat membersihkan kandang.


Sketsa kandang penangkaran cucak rowo tersebut bukanlah kandang standar, tapi sekedar contoh, sehingga dapat dikembangkan lagi bila diperlukan. Contoh pengembangan antara lain membuat parit kecil yang selalu berair dan mengalir disekililing kandang. Selain parit kecil, juga dapat diberi lapisan minyak oli disekeliling kandang. Agar susasana kandang tampak redup dan tenang, kerangka kandang penangkaran cucak rowo dapat dicat dengan warna gelap seperti hitam, hijau atau cokelat. Jangan pernah mengecat kandang penangkaran burung cucak rowo dengan warna cerah dan menyilaukan, karena cucak rowo kurang menyukainya.


Kesimpulan

Untuk pengawasan kandang dan peralatan kandang penangkaran cucak rowo agar kondisi kesehatan ccak rowo yang ditangkarkan, peternak harus sering mengontrol kandang dan peralatannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan kandang penangkaran tersebut antara lain sebagai berikut : 
  • Dinding kandang perlu dikontrol, bila ada yang rusak seperti berlubang tersebut harus segera di tutup dengan kawat ram. Begitu juga dengan atap dan lantainya. Lubang tersebut dapat menjadi pintu masuk dan keluar tikus, ular, kucing yang dapat mengganggu ketenangan burung cucak rowo di penangkaran. Lubang tersebut juga dapat membuat cucak rowo lepas ke luar kandang.
  • Air kolam harus sering dikontrol, dibersihkan dan diganti, terlebih air kolam yang tidak mengalir karena cepat menjadi kotor akibat kotoran burung yang jatuh ke dalamnya.
  • Tempat pakan dan minum harus sering dicuci dan dibersihkan dari kotoran. Tempat makan dan minum tidak sering dibersihkan dapat menjadi sarang penyakit.
  • Kandang penangkaran harus sering dibersihkan dari semut. Banyaknya semut dapat mengakibatkan bahaya bagi kehidupan cucak rowo,terutama bagi anakan cucak rowo, karena keroyokan semut dapat menyebabkan kematian. Cara menanggulangi semut dapat dilakukan dengan cara penyemprotan disinfektan seperti Roladon ata Asepto terhadap kandang setiap dua minggu sekali.
  • Setelah anakan cucak rowo memasuki masa lepas sapih, ganti sarang lama dengan sarang baru. Penggantian ini dimaksudkan agar kondisi burung tetap sehat. Sarang yang telah lama digunakan biasanya mengandung banyak kutu.
  • Bila memungkinkan, sekitar kandang dapat ditanami dengan tanaman bunga. Saat musim bunga, banyak serangga datang dan hal itu dapat dijadikan santapan burung cucak rowo.


Selain kandang penangkaran, peternak juga harus mempunyai kandang atau sangkar karantina. Kandang karantina dibuat khusus untuk tempat perawatan cucak rowo yang sedang dalam keadaan sakit agar penyakitnya itu tidak menular ke burun yang lainnya. Oleh sebab itu, kandang karantina harus ditempatkan jauh dari kandang penangkaran. Dalam kandang karantina harus dilengkapi dengan lampu listrik sebagai penghangat ruangan dan kain sebagai penutup kandang atau sangkar. Bentuk dan besar kandang karantina cukup bervariasi, tergantung banyaknya burung yang sakit.

Cucak rowo yang menunjukkan tanda-tanda sakit, misalnya tidak mau makan, atau tampak murung seperti kedinginan, harus segera diambil dan dimasukkan ke dalam kandang karantina untuk segera diobati. Setelah smebuh, burung cucak rowo tersebut dapat dilepas kembali ke dalam sangkar penangkaran.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel