Anatomi Fisiologi Perpindahan Cairan Tubuh

klinikabar.com Anatomi Fisiologi Tentang Perpindahan Cairan Tubuh Perpindahan Cairan Tubuh - Cairan tubuh dan zat yang terlarut didalam tubuh berada dalam mobilitas konstan dan proses menerima dan mengeluarkan cairan yang terus menerus.

Anatomi Fisiologi Perpindahan Cairan Tubuh

Dalam proses perpindahan cairan tubuh maka diperlukan proses, yaitu : 
Oksigen, zat gizi, dan cairan elektrolit diangkut ke paru-paru dan saluran pencernaan, lalu dibawa ke seluruh tubuh melalui sirkulasi.cairan. Dalam pembuluh darah dan zat yang terlarut secara cepat saling bertukar dengan CIS melalui membran kapiler. CIS dan zat yang ada didalamnya saling bertukar dengan CIS melalui membran sel yang permeabel selektif.

Gambar Anatomi Fisiologi Perpindahan Cairan Tubuh


Osmosis

Peristiwa yang terjadi fisiologis. kecenderungan molekul pelarut bergerak ke daerah yang mempunyai zat larut yang lebih tinggi, dapat dicegah dengan menggunakan tekanan pada larutan yang lebih pekat.

Tekanan yang dibutuhkan untuk mencegah peralihan pelarut disebut tekanan osmosis efektif larutan. Tekanan Osmotik, yaitu daya dorong air yang dihasilkan oleh partikel-partikel zat terlarut yang lebih kental dan merembes melalui membran.

Prinsip Dasar Osmosis Dan Tekanan Osmotik

Cairan Isotonik

Jika suatu sel dimasukkan pada suatu larutan dengan zat terlarut impermeable (tidak dapat dilewati), sel tidak mengkerut atau tidak membengkak karena keseimbangan antara cairan intrasel dan ekstrasel.

Cairan Hipotonik

Sebuah sel dimasukkan dalam larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut impermeable lebih rendah maka air akan berdifusi kedalam sel, sel akan membengkak mengencerkan cairan intraseluler sampai kedua larutan mempunyai osmolaritas yang sama.

Cairan Hipertonik

Sel dalam larutan konsentrasi zat terlarut impermeabel lebih tinggi maka air akan mengalir keluar dari sel dan masuk ke dalam cairan ekstraseluler dan sel akar mengerut.

Prinsip Dasar Keseimbangan Cairan

Air bergerak cepat melintasi membran sel karena osmolaritas cairan intraseluler dan ekstraseluler hampir tidak sama satu dengan lainnya. Membran sel hampir sangat impermeable terhadap banyak zat terlarut karena jumlah osmol dalam cairan ekstraseluler atau intraseluler konstan.

Difusi

Gerakan-gerakan molekul ion cenderung mengisi seluruh ruangan yang tersedia, darah yang terlarut selalu berada dalam gerakan yang acak-acakan, menyebar dari daerah konsentrasi tinggi ke daerah konsentrasi rendah sampai konsentrasi sama pada seluruh larutan. Kecepatan difusi melalui sekar (sawar) akan lebih lambat daripada kecepatan difusi dalam air.

Filtrasi

Filtrasi adalah peristiwa ketika sebuah benda cair dipaksa melintasi membran atau penyekat karena perbedaan tekanan hidrostatik pada kedua belah sisinya. Molekul yang lebih kecil dapat melintas bersama zat cair, sedangkan molekul besar bertahan. Hal ini terjadi apabila tekanan hidrostatik di dalam pembuluh lebih besar dari tekanan di dalam jaringan (di luar pembuluh).

Kompartemen Cairan Tubuh

Protein dalam keadaan normal dalam plasma konsentrasinya 70 - 80 gram/liter, albumin 40 - 50 gram /liter. Pada ujung arteri dan kapiler, tekanan hidrostatik lebih besar dari tekanan osmotik plasma sehingga membantu pembentukan cairan interstisial yang bebas dari protein. Tekanan osmotik koloid melebihi tekanan hidrostatik yang telah berkurang dan cairan jaringan ditarik kembali kedalam ruangan intravaskuler.

Natrium Dalam Air

Keseimbangan natrium dalam air melibatkan mekanisme yang berbeda dan tumpang tindih. Keseimbangan air diatur oleh mekanisme rasa haus dan hormon antidiuretik (ADH) dan keseimbangan natrium diatur oleh aldosteron dengan tujuan mempertahankan volume cairan ekstrasel dan perfusi jaringan.

Keseimbangan air dan pengaturan osmotik dipengaruhi oleh hipotalamus, hipofisis dan tubulus ginjal. Rasa haus merangsang pemasukan air dan merangsang ADH untuk permeabilitas duktus kolektif ginjal guna meningkatkan reabsorpsi air. Akibatnya, terjadi peningkatan volume air tubuh yang akan memulihkan osmolalitas plasma kembali normal dan terbentuknya air kemih yang pekat.

Pengaturan Keseimbangan Natrium

Mempertahankan volume plasma penting, artinya bagi fungsi jaringan, hal ini sangat berkaitan dengan pengaturan keseimbangan natrium. Pengaturan sekresi natrium oleh ginjal paling bertanggung jawab dalam pengaturan volume cairan dalam tubuh.

Pengaturan Kalium Pada CES

Aldosteron adalah mekanisme pengendali utama bagi sekresi kalium pada nefron ginjal, peningkatan sekresi aldosteron menyebabkan reabsorpsi natrium, air dan ekskresi kalium. Penurunan sekresi aldosteron menyebabkan ekskresi natrium, air dan penyimpangan kalium.

Ekskresi kalium dipengaruhi oleh asam-basa dan kecepatan aliran di tubulus distal. pada keadaan alkalosis, ekskresi kalium akan meningkat dan pada keadaan asidosis akan menurun, asidosis metabolik akan meningkatkan ekskresi hidrogen dan menurunkan sekresi kalium.

Dinding kapiler merupakan penyekat antara plasma dan cairan interstisial yang berbeda dari suatu jaringan ke jaringan yang lain dan dalam otot kerangka berbeda dengan organ yang lainnya. Pori-pori dalam dinding kapiler merupakan tempat pertemuan antara sel-sel endotel yang melampau sempit untuk memungkinkan protein plasma dan koloid lain melintasinya dengan jumlah yang berarti.

Sistem Cairan Tubuh Khusus

Sistem cairan tubuh ini melaksanakan fungsi khusus untuk tubuh yang bersangkutan,sistem cairan ini mempunyai sifat-sifat yang mirip satu dengan lainnya, sifat cairan interstisial, misalnya :

1. Cairan cerebrospinalis, yang mengisi seluruh ruangan yang mengelilingi otak dan medulla spinalis yang mempunyai volume kira-kira 1650 ml.

2. Cairan intra kolateral, terdapat pada mata dan dibagi dua yaitu :
a. Humor Aqueous yang terdapat di depan dan disamping lensa, merupakan cairan yang bergerak bebas.
b. Humor Vitreous, cairan yang terletak diantara lensa dan retina.

Sistem Cairan Tubuh Khusus

Edema adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh. edema terjadi karena :
  • Adanya tekanan hidrostatis yang sangat tinggi pada pembuluh kapiler. misalnya apabila aliran darah vena tersumbat.
  • Tekanan osmotik terlalu rendah karena kadar protein plasma terutama albumin sangat rendah
  • Sumbatan pada pembuluh limfe, pengembangan pada ketiak dan lipatan paha
  • Kerusakan pada dinding kapiler sehingga plasma darh dapat merembes keluar dan masuk ke dalam jaringan sehingga menimbulkan tekanan osmotik protein dalam aliran darah.

Dehidrasi

Dehidrasi adalah kekurangan cairan atau pengurangan volume air yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran cairan yang berlebihan atau penyusutan yang tidak diganti sehingga tidak mempunyai persediaan yang cukup.

5 Faktor Penyebab Dehidrasi

  1. Keringat yang berlebihan
  2. Medan berak, gangguan penyerapan pada usus
  3. Tidak mau atau tidak bisa minum dan makan, sehingga masuknya makanan berkurang
  4. Luka bakar, pengeluaran cairan yang berlebihan melalui kulit
  5. Suhu badan yang tinggi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel