Sejarah Ikan Koi Dan Keunikan Ikan Koi

klinikabar.com, Sejarah Ikan Koi Dan Keunikan Ikan Koi - Banyak spesies ikan di Indonesia yang belum dibudidayakan. Indonesia memiliki memiliki keanekaragaman hayati yang cukup besar dan mempunyai tingkat endemisme yang tinggi, lahan yang beranekaragam, iklim dan cuaca yang bervariasi, sumber daua manusia yang cukup besar, demikian pula keanekaragaman species ikan, termasuk ikan koi yang memiliki keunikan tersendiri.

Di Indonesia terdapat 45% species ikan di dunia, dan dari sekian banyak species tersebut yang belum dibudi-dayakan masih banyak. Dengan demikian maka pengembangan akuakultur dapat memberikan hasil yang menjanjikan, terutama dalam hal budidaya ikan Koi.

Bagaimana Sejarah Ikan Koi? 


Gambar Sejarah Ikan Koi Dan Keunikan Ikan Koi


Di Jepang, ikan koi dinamakan nishikigoi (Cyprinus carpadie). Artinya, ikan berwarna-warni. Goi sendiri artinya ikan karper. Kata Koi berasal dari bahasa Cina, dan secara kebetulan ini sudah ada sejak 2.500 tahun lalu, pada zaman pemerintahan Raja Shoko dan sampai kini dipakai para penggemarnya di seluruh dunia.

Ikan koi konn berasal dari Persia, dibawa ke Jepang lewat Cina dan Korea. Dan berkembang pesat sejak 160 tahun yang lalu. Munculnya ikan koi berwarna-warni adalah hasil penyilangan dan budi daya ratusan tahun yang lalu. Ikan koi sepenuhnya merupakan ikan hias, ada yang mengatakan bahwa ikan ini mulai populer di Indonesia sejak dekade 1980-an. Bentuk badan ikan koi yang bulat memanjang dengan warna sisik beragam, seperti putih, kuning, merah menyala, hitam atau kombinasi dari warna-warna tersebut. Ikan koi memiliki gerakan yang melambat dan cukup jinak. Para hobiis ikan hias umumnya menyukai ikan koi blaster yang mempunyai totol-totol dengan warna tertentu.

Keunikan Ikan Koi


Gambar Keunikan Ikan Koi


Keragaman jenis dan warna, memang menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar ikan koi. Nama ikan ini bentuknya serupa dengan ikan emas. Keduanya memang satu nenek moyang, yaitu ikan karper (Cyprinus carpio). Pada awalnya, peternak di Jepang hanya bisa menghasilkan varietas koi satu warna tunggal, yakni koi hitam (Karasugoi, Sumigoi), koi putih (Shiromuji), koi merah (Akagoi, Benigoi, dan Higoi), ikan koi kuning (Kigoi), ikan koi warna keemasan (Kingoi) dan ikan koi putih keperakan (Gingoi).

Dari ikan koi satu warna, kemudian muncul koi dua warna, yakni Kohako (putih merah), Shiro bekko dan Shiro utsuri, kumonryu (hitam putih). Lalu muncul koi jenis berikutnya dengan tiga warna, yaitu Taisho sanke dan Showa sanshoku (merah, hitam, putih). Dan berikutnya, lahir generasi ikan koi multy warna seperti Goshiki yang terdiri dari unsur warna dasar biru bercak-bercak merah, hitam, biru tua dan putih.

Dari hasil persilangan dengan ikan karper Jerman yang dinamakan karper tidak bersisik (Kagami goi) sekitar tahun 1904 menghasilkan koi yang sebagian bersisik dan sebagian tidak bersisik, dan ikan hasil persilangan ini dinamakan ikan Ditsu Nishikigoi. Hingga sekarang dapat diperkirakan lebih dari 18 varietas utama ikan koi, antara lain Bekko, Utsurimono, Asagi/Shusui, Koromo, Kawarimono, Ogon, Hikarimoyomono, Hikari-utsurimono, Kinginrin dan Tancho. Selain itu ada juga Kohako, Taisho sanke dan Showa sansoku.

Kebiasaan Dan Kehidupan Ikan Koi

Ikan koi termasuk salah satu jenis ikan yang mudah beradaptasi dengan lingkungan tempat hidupnya. Ikan ini pun bisa hidup di perairan daerah dataran tinggi atau pegunungan sampai perairan di daerah dataran rendah. Sebagai ikan hias yang memiliki ukuran tubuh besar, ikan koi dapat dipelihara di tempat yang luas seperti pada kolam atau dipelihara di akuarium.

Jenis Air Yang Cocok Untuk Memelihara Ikan Koi

Air yang digunakan untuk budidaya ikan akuarium bisa berasal dari air saluran irigasi, air sumur, atau air yang bersal dari air yang dikelola oleh perusahaan air minum (air pegunungan). Setiap sumber air tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, dalam penggunaannya harus diperhatikan caranya.

Air Pegunungan
Air yang terbaik untuk kehidupan ikan koi dalah air yang berasal dari pegunungan, karena biasanya air tersebut bebas polutan atau tidak tercemar. Jika menggunakan air yang berasal dari air yang dikelola oleh pemerintah, maka sebelum digunakan, air tersebut harus diendapkan terlebih dahulu minimun selama 3 hari, karena biasanya air tersebut mengandung klorin yang dapat menyebabkan iritasi sisik dan insang pada ikan koi. Baca Juga Apa Itu Klorin?

Selain mengandung klorin, air yang dikelola oleh pemerintah mengandung metal yang mencapai 100 kali lebih banyak daripada air yang berasal dari alam. Untuk mengantisipasinya, klorin dan metal dapat dihilangkan atau dibuang dengan menggunakan water conditioner, seperti chlorin remover dan heavy metal remover. 

Air Sumur
Jika ingin memelihara ikan koi dengan menggunakan air sumur, maka sebelum penggunaan, air tersebut sebaiknya diendapkan selama 1-2 hari, kemudian diberi aerasi untuk menambahkan kandungan oksigen terlarut. Yang perlu kita perhatikan adalah jangan sampai lokasi sumru tersebut dekat dengan setic tank, karena biasanya banyak mengandung bakteri Ascherichia coli. Menurut hasil penelitian, agar ikan koi dapat hidup dengan baik, jumlah bakteri tersebut tidak boleh lebih dari 40 batang/ml air.

Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Air Untuk Budidaya Ikan Koi

Sebagai ukuran yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan atau budidaya ikan koi, maka anda harus mengetahui bagaimana ikan koi dapat hidup dengan normal. Diantaranya adalah :
Perhatikan Tingkat Keasaman Air (pH)
Agar ikan koi dapat hidup dengan normal dan sehat, maka PH harus berkisar antara 7-7,2. Ikan koi masih dapat hidup dengan pH 8,5. pH akan naik apabila sinar matahari terlalu banyak masuk ke perairan atau jarang mengganti air.

Perhatikan Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut adalah oksigen yang siap dimanfaatkan oleh biota air untuk bernafas. Kandungan oksigen terlarut yang sesuai dengan kehidupan ikan koi adalah antara 2-2,5 mg/liter. Jumlah oksigen terlarut dipengaruhi oleh suhu, sinar matahari, fotosintesis atau jumlah biota dalam perairan tersebut.

Perhatikan Ketinggian Suhu
Ketingian suhu suatu perairan dipengaruhi oleh tinggi dan rendahnya suatu tempat dari permukaan laut. Semakin tinggi suatu daerah maka suhu semakin dingin, demikian pula sebaliknya. Di Jepang, ikan koi dapat hidup pada suhu 8-30 derajat Celsius. Tetapi di daerah tropis, ikan koi dapat hidup pada suhu 24-28 derajat Celsius.

Perhatikan Zat Beracun
Zat beracun dapat menghambat pertumbuhan ikan koi, seperti amoniak yang mencapai kadar antara 0,01 - 0,02 mg/liter. kandungan amoniak yang tinggi menyebabkan ikan koi berenang di permukaan air dan mati.

Baca Juga Apa Itu Amoniak?

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel