Definisi Serta Fungsi Vitamin Dan Mineral

klinikabar.com, Definisi Serta Fungsi Vitamin Dan Mineral, Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali bekerja sebagai kofaktor / koenzim untuk enzim metabolisme. Definisi Mineral adalah senyawa non-organik yang merupakan bagian penting dari enzim mengatur berbagai fungsi fisiologis, dan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan termasuk tulang.

Fungsi Vitamin Dan Mineral

Sumber vitamin dan mineral yang paling baik adalh makanan sehingga orang sehat yang makanannya bermutu sudah mendapat sejumlah vitamin dan mineral yang cukup. Tetapi bagi yang rendah kalori (<1200 kalori per hari) seringkali asupan vitaminnya kurang sehingga memerlukan tambahan vitamin dalam bentuk murni baik tunggal maupun kombinasi.

Gambar Definisi Serta Fungsi Vitamin Dan Mineral


Vitamin Dibagi Menjadi 2 Golongan

1. Vitamin yang larut lemak :


  • Vitamin A
  • Vitamin D
  • Vitamin E
  • Vitamin K

2. Vitamin yang larut air :


  • Vitamin B kompleks
  • Vitamin C

Vitamin yang larut air disimpan di dalam tubuh hanya dalam jumlah sedikit dan sisanya dibuang karena mudah diserap dan mudah pula diekskresi, sehingga untuk mempertahankan saturasi jaringan, vitamin larut air perlu sering dikonsumsi. Sebaliknya vitamin larut lemak dapat disimpan dalam jumlah banyak karena ekskresinya umumnya lambat, sehingga kemungkinan terjadinya toksisitas lebih besar dari vitamin larut air.

Fungsi Vitamin

Fungsi vitamin sangat bervariasi, misalnya banyak vitamin dari kelompok B bekerja sebagai ko-enzim yang aktif pada proses metabolisme dan pembentukan energinya.


  1. Vitamin A bekerja sebagai bahan pangkal untuk rodopsin yang esensial bagi proses penglihatan yang kurang ada cahayanya.
  2. Vitamin C berfungsi sebagai sistem reduksi-oksidasi (redoks) yang memegang peranan penting dalam proses redoks (antioksidan).
  3. Vitamin D penting bagi regulasi Ca. dan P dalam jaringan tubuh.

Pengertian Defisiensi

Defisiensi adalah kekurangan vitamin dapat mengakibatkan gejala-gejala khas seperti buta malam (Vitamin A), beri-beri (Vitamin B-1), radang lidah dan bibir (Vitamin B-2), skorbut (vitamin C) dan penyakit Inggris (vitamin D).

Kebutuhan akan vitamin tergantung dari usia, jenis kelamin, dan susunan makanan sehari-hari, penggunaan vitamin utamanya adalah untuk mengatasi keadaan-keadaan defisiensi, terutama saat diet makanan tertentu atau saat sakit.

Toksisitas dari vitamin, vitamin pada umumnya rendah sekali, terutama vitamin yang larut air, namun megadose dari vitamin B-6 bersifat neurotoksik dan merusak syaraf-syaraf perifer, sedangkan Vitamin C, dosis tinggi dapat mengakibatkan batu ginjal dan kerusakan pada ginjal.

Vitamin yang larut lemak bersifat kumulasi, misalnya kelebihan Vitamin A dapat menyebabkan hiperosteosis. sedangkan vitamin D berlebih dapat mengakibatkan hiperkalsinosis dengan endapan kalsium fosfat di banyak organ dan dapat mematikan.

Zat-Zat Tersendiri Dalam Vitamin

1. Vitamin B Kompleks

A. Tiamin atau Aneurin / Vitamin B-1
  • Sumber : vitamin ini terdapat terutama dalam kulit luar gandum atau beras, juga dalam daging babi dan organ binatang (hati,ginjal, otak dan sebagainya).
  • Fungsi : sebagai ko-enzim pada metabolisme karbohidrat dan reaksi-reaksi fisiologi lainnya.
  • Defisiensi : vitamin B-1 dapat menyebabkan anoreksia, obstipasi, kesemutan, dan kejang otot lalu terjadi beri-beri.

B. Riboflavin atau Laktiflavin atau Vitamin B-2
  • Sumber : vitamin ini terutama terdapat pada susu, daging, telur, sayur-sayuran, dan roti.
  • Fungsi : sebagai koenzim pada Flavoprotein, yaitu enzim-enzim yang memegang peranan penting dalam metabolisme asam amino.
  • Defisiensi : vitamin B-2 jarang terjadi karena kebutuhannya sedikit, gejalanya berupa sakit leher, pada fase lanjut dapat terjadi radang bibir dan radang lidah.

C. Nikotinamida atau Niacinamide atau Vitamin B-3

  • Sumber : terdapat dalam daging, ikan, gandum dan kopi.
  • Fungsi : sebagai ko-enzim pada proses oksidasi-reduksi, misalnya dehidrogenase pada perubahan oksidatif karbohidrat dan asam amino.
  • Defisiensi Vitamin : defisiensi vitamin B-3 jarang terjadi kecuali di daerah yang makanan pokoknya jagung dan jarang makan daging. gejalanya berupa dermatitis dan diare.

D. Asam Pantotenat atau Vitamin B-5

  • Sumber : vitamin ini didapatkan dari hampir di semua jaringan tubuh, juga terdapat banyak makanan.
  • Fungsi : memegang peranan penting dalam proses metabolisme karbohidrat dan lemak.
  • Defisiensi ; defisiensi vitamin B-5 belum pernah ada laporannya karena kebutuhannya sedikit dan terdapat dalam berbagai makanan.

E. Piridoksin atau Adermin atau Vitamin B-6

  • Sumber : vitamin ini terutama terdapat dalam daging, hati, ginjal, gandum. kacang kedelai.
  • Fungsi : memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat dan asam amino.
  • Defisiensi : defisiensi vitamin B-6 jarang terjadi terutama pada pasien yang menggunakan INH, Hidralazin da penisilin jangka lama karena obat-obat ini meniadakan efek piridoksin.

F. Asam Folat (vitamin B-11) dan sianokobalamin (vitamin B-12)

  • Sumber : vitamin ini terdapat dalam daging, hati, telur dan susu.
  • Fungsi : memegang peranan penting dalam pembentukan asam amino, inti DNA dan RNA serta pembentukan sel.
  • Defisiensi : defisiensi vitamin B-11 dan B-12 dapat mengganggu pembentukan sel darah sehingga dapat terjadi anemia.

G. Biotin / Vitamin H / Ko-enzim R

  • Sumber : vitamin ini didapatkan pada banyak makanan, Air susu ibu, juga disintesis oleh flora usus.
  • Fungsi : sebagai koenzim pada reaksi transkarboksilase, maka sangat penting dalam metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
  • Defisiensi : defisiensi vitamin ini jarang terjadi terutama pada bayi yang bila air susu ibu nya mengandung terlalu sedikit biotin, gejalanya berupa rambut rontok dan otot-otot lemah.

H. Asam Orotate / Vitamin B-13

  • Sumber : vitamin ini terdapat dalam susu sapi, susu kambing dan susu domba.
  • Fungsi : sebagai stimulator kerja beberapa enzim
  • Defisiensi : belum pernah ada laporan.

I. Asam Pangamate / Vitamin B-15

  • Sumber : vitamin ini terdapat dalam dedak, beras, dan gandum
  • Fungsi : menstimulasi pernapasan sel, menurunkan kolesterol darah dan stimulasi dalam proses metilasi
  • Defisiensi : belum pernah ditemukan.

2. Asam Askorbat / Vitamin C

  • Sumber : vitamin ini terdapat pada banyak sayuran terutama kol, paprika, serta buah-buahan, juga dalam kentang, susu dan daging.
  • Fungsi : sangat kompleks terutama sebagai pembentuk zat pengikat dalam tulang dan tulang rawan, juga menstimulasi dalam banyak proses metabolisme
  • Defisiensi : defisiensi vitamin dulu sering terjadi terutama pada penumpang kapal selama perjalanan jauh tanpa makan sayur-sayuran dan buah-buahan, gejalanya berupa perdarahan sekitar mata, gusi, dan di bawah kulit (skorbut).

3. Flavonoid

  • Sumber : vitamin ini didapat pada kulit buah jeruk, paprika dan banyak tumbuhan lainya
  • Fungsi : mengurangi fragilitas kapiler dan permeabilitasnya untuk eritrosit
  • Defisiensi : defisiensi vitamin ini menyebabkan bintik-bintik merah kecil dibawah kulit.

4. Retinol / Vitamin A

  • Sumber : vitamin ini terdapat dalam susu, kuning telur, hati dan minyak ikan, bahan tumbuhan misalnya wortel, tomat dan minyak sawit.
  • Fungsi : bermacam-macam antara lain dalam sintesa rhodopsin (pigmen yang terurai karena cahaya sehingga kita bisa melihat cahaya), RNA dan kortikosteroid.
  • Defisiensi : defisiensi dari vitamin A sering terjadi pada diet yang kurang bervariasi dan bila absorbsinya terganggu, gejalanya antara lain adalah buta malam.

5. Ergocalciferol / Vitamin D-2

  • Sumber : vitamin ini terdapat pada minyak ikan, susu, kuning telur, dan hati.
  • Fungsi : pengatur metabolisme kalsium dan fosfor terutama dalam pembentukan tulang.
  • Defisiensi : defisiensi vitamin ini dapat menyebabkan berkurangnya absorbsi Ca dan P yang sangat penting dalam pembentukan tulang rangka.

6. Alfa-Tokoferol / Vitamin E


  • Sumber : vitamin ini terdapat pada minyak nabati seperti minyak jagung, minyak kedelai, bunga matahari, padi, ragi, hati, kuning telur, dan sayuran.
  • Fungsi : berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi asam lemak tidak jenuh terhadap oksidasi, juga diduga berperan dalam pembentukan sel.
  • Defisiensi : defisiensi dari vitamin ini jarang terjadi terutama pada bayi prematur dengan anemia khas akibat kelainan struktur dan membran eritrosit.

7. Phytomenadione / Vitamin K

Sumber : vitamin ini terdapat dalam sayur-sayuran berwarna hijau (kol, bayam, tomat) dan minyak nabati, juga disintesis oleh flora usus.
Fungsi : sebagai ko-enzim pada pembentukan sel darah
Defisiensi : defisiensi vitamin jarang terjadi, berupa diperkuatnya kecenderungan pendarahan.

Mineral-Mineral dan Elemen-Elemen Mineral Serupa

Mineral adalah zat anorganik yang dalam jumlah kecil bersifat esensial bagi banyak metabolisme dalam tubuh. yang paling banyak dibutuhkan adalah : Kalium (K), natrium (Na), Calcium (Ca), Magnesium (Mg), Pospor (P), dan Klorida (Cl).

Mineral-mineral yang dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari umumnya disebut elemen serupa yaitu : Besi (Fe), Seng (Zn), Tembaga (Cu),Mangan (Mn), Molibden dan Fluor (Mo, dan F), Crom (Cr), Iod (J), Selenium (Se), dan Cobal (Co).

Fungsi Mineral Dalam Tubuh Yang Berbeda-beda


  1. Ca dan P untuk sebagian besar bertanggung jawab bagi kekuatan kerangka tubuh
  2. K, Mg, dan P terutama membentuk sistem pendapar intraseluler.
  3. Na dan Cl memegang peranan penting di ruang eksternal sebagai pengatur tekanan osmotik dan tekanan darah normal.
  4. Fe, Zn, Mn, Mg, Mo, dan Cu berfungsi mengkatalis banyak proses metabolisme penting
  5. Fluor dan Stronsium (sr) khususnya esensial bagi tulang gigi dan emailnya.
  6. Iod sebagai bahan pangkal bagi sintesa hormon tiroid.

Zat-Zat Tersendiri :


  • Kalium Klorida (KCl)
  • Natrium Klorida (NaCl)
  • Kalsium Laktat (Ca)
  • Zeng Sulfat (ZnSO4)
  • Selenium (Se)
  • Fluoride (F)
  • Stronsium Klorida (SrCl)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel