Situs Benteng Sabut Dan Kekuasaan Raja Majapahit

klinikabar.com, Penanggalan Situs Benteng Sabut Dan Kekuasaan Raja Majapahit - Keberadaan situs Benteng Sabut berhubungan dengan dua kekerabatan yaitu Kekerabatan Gunungkatun Tanjungan dan Gunungkatun Malay. silsilah kekerabatan Gunungkatun Tanjungan bermula dari Minak Kemala Kota yang merupakan pendiri situs Benteng Sabut. Selanjutnya berdasarkan silsilah tersebut Bapak Patah merupakan keturunan yang ke 15. Sekarang ini Bapak Patah berusia sekitar 70 tahun, sehingga diperkirakan beliau dilahirkan pada tahun 1930-an. jika satu generasi rata-rata berjarak 25 tahun maka Minak Kemala Kota berasal dari sekitar tahun 1500-an atau akhir abad XV M.

Situs Benteng Sabut Dan Kekuasaan Raja Majapahit


Gambar Situs Benteng Sabut Dan Kekuasaan Raja Majapahit


Sementara itu berdasarkan silsilah dari kekerabatan Gunungkatun Malay menunjukkan bahwa Bapak Khoiri Runjungan merupakan keturunan ke 11 dari Prajurit Puting Gelang. Sekarang ini beliau berusia sekitar 45 tahun, sehingga jika setiap satu generasi rata-rata berjarak 25 tahun maka Prajurit Puting Gelang berasal dari sekitar abad XVII M. Menurut tradisi lisan disebutkan bahwa Prajurit Puting Gelang merupakan salah satu dari 7 prajurit yang dimiliki oleh Minak Muttah Dibumi. Sementara itu Minak Muttah Dibumi merupakan keturunan ketiga dari Minak Ratu Guruh Malay yang merupakan cikal bakal kekerabatan Gunungkatun Malay.

Berdasarkan hal tersebut maka dapat diperkirakan bahwa kedatangan Minak Ratu Guruh Malay ke Benteng Sabut terjadi pada awal abad XVII M. Kedatangan Minak Ratu Guruh Malay menurut beberapa sumber disebutkan terjadi pada masa Minak Rio Bacou. Sementara itu Minak Rio Bacou merupakan keturunan ke 5 dari Minak Kemala Kota.

Kekuasaan Majapahit Di Palembang

Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa Minak Kemala Kota berasal dari sekitar akhir abad XV M atau awal abad XVI M. Sementara itu jika mengikuti sumber yang mengatakan bahwa kedatangan Minak Ratu Guruh Malay di Benteng Sabut terjadi pada sekitar abad XVII M.

Masa penggunaan Situs Benteng Sabut juga dapat dirunut berdasarkan silsilah yang berasal dari putri Minak Kemala Kota yang bernama Bulan. Diceritakan bahwa BUlan menurunkan Minak Penatih Toho, dan selanjutnya menurunkan Minak Semelasem. dari data tersebut terlihat bahwa Minak Semelasem merupakan keturunan keempat dari Minak Kemala Kota. Menurut catatan Marwansyah Warganegara pada sekitar tahun 1632 dilangsungkan perkawinan antara Minak Semelasem dengan Putri Minak Sutan, apabila tahun perkawinan ini benar maka Minak Kemala Kota berasal dari sekitar abad XVI M.

Dalam tradisi lisan masyarakat diceritakan bahwa Minak Muttah Dibumi mempunyai tujuh orang prajurit (Pejurit Piteu). Legenda mengenai kedatangan prajurit dihubungkan dengan Adipati Arya Damar yang berkedudukan di Palembang. Dalam legenda tersebut diceritakan bahwa Pejurit Piteu merupakan prajurit Majapahit yang dikirim ke Palembang untuk memerangi perompak Cina di Sungai Musi. Tetapi pada waktu prajurit tersebut akan ditarik kembali ke Majapahit, sebagian prajurit tersebut memilih menetap di Tulangbawang.

Mengenai tokoh Arya Damar Sejarah Banten menyebutkan bahwa Arya Damar adalah nama lain dari Ki Dilah. Sejarah Banten menceritakan bahwa Arya Damar adalah seorang kepercayaan raja Majapahit yang diberi tugas sebagai penguasa di Palembang. oleh Raja Majapahit, Arya Damar diberi hadiah seorang putri Cina dalam keadaan hamil. Di Palembang putri Cina tersebut melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Raden Patah. Sebagaimana kemudian diketahui bahwa Raden Patah adalah pendiri dan raja pertama Kerajaan Demak, Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam Pertama di Jawa yang berdiri pada akhir abad XV M.

Berdasarkan kisah tentang Arya Damar, diperkirakan bahwa Pejurit Piteu datang ke Tulangbawang pada pertengahan abad XV M. menurut legenda tersebut keberadaan Pejurit Piteu semasa dengan Minak Muttah Dibumi. Sementara itu berdasarkan silsilah Gunugkatun Malay, Minak Muttah Dibumi adalah keturunan ketiga dari Minak Ratu Guruh Malay.

Dengan demikian diperkirakan bahwa Minak Ratu Guruh Malay berasal dari sekitar awal abad XV M. sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa kedatangan Minak Ratu Guruh Malay satu zaman dengan Minak Rio Bacou yang merupakan keturunan ke lima dari Minak Kemala Kota. Sehingga berdasarkan perhitungan tersebut, maka Minak Kemala Kota berasal dari sekitar abad XIV M.

Penutup

Penanggalan situs Benteng Sabut berdasarkan artefak keramik asing menunjukkan bahwa penghunian situs terjadi pada abad XIII sampai XVII M. Sementara itu berdasarkan data etnosejarah penanggalan situs Benteng Sabut berkisar antara abad XV sampai XVII M. Dari kedua sumber tersebut menunjukkan adanya kesesuaian penanggalan situs, penghunian Situs Benteng Sabut berlangsung pada abad XV - XVII.

Baca Juga Etno Sejarah Situs Banteng Di Tulangbawang Lampung

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel