5 Jenis Kanker Dan Makanan Penyebab Kanker Payudara

klinikabar.com, Makanan Pemicu Kanker Payudara, Definisi Kanker Dan Definisi Tumor, Kanker adalah setiap pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas. Sedangkan Definisi Tumor adalah suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan mengakibatkan pembengkakan atau benjolan. Di organ payudara. kanker payudara ini sangat sakit sekali dan bengkak dan terasa nyeri sampai lengan tangan.

Makanan Penyebab Kanker Payudara


Gambar Makanan Yang Jadi Penyebab Kanker Payudara

Jenis-Jenis Kanker 

  1. Kanker kulit
  2. Kanker tenggorokan
  3. Kanker paru-paru
  4. Kanker lambung - usus
  5. Kanker prostat
  6. Kanker payudara
  7. Kanker rahim
  8. Kanker darah
  9. Kanker lainnya

Dan disini sekarang disini akan dibahas tentang Kanker Payudara

Kanker Payudara

Tidak bisa dipungkiri, kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker pembunuh bagi perempuan, kanker payudara menduduki urutan ke 2 terbanyak sebagai penyebab kanker, menurut WHO, sebanyak 8-9 % wanita akan mengalami kanker payudara dalam hidupnya.

Setiap tahun lebih dari 580.000 kasus baru ditemukan di berbagai negara berkembang, dan kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit kanker payudara ini. Namun, sampai saat ini penyebab kanker payudara masih belum diketahui. Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko kanker payudara, antara lain adalah : faktor usia, riwayat kesehatan, faktor keturunan, faktor hormonal seperti menstruasi pertama terlalu cepat dan menopause dini.

Selain itu, upaya menunda kehamilan atau kehamilan yang pertama terjadi diatas usia 30 tahun juga dapat meningkatkan resiko. Gaya hidup yang tidak sehat, misalnya sering mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jahat, atau kurang olahraga, juga dapat memperbesar resiko terserang kanker payudara. Pada umumnya para penderita penyakit dalam tidak ingin di operasi, radioterapi, atau kemoterapi, karena selain biaya yang mahal, juga khawatir akan  efek samping yang ditimbulkan, seperti : lemah, lesu, susah tidur, kurang nafsu makan, dan sebagainya.

Penyebab Kanker

Menurut tafsiran para ahli, lebih dari 80% dari semua tumor pada manusia diakibatkan oleh pengaruh zat-zat carcinogenic eksogen (faktor luar), termasuk pola diet yang kaya akan lemak hewan namun miskin akan serat-serat nabati. Ada beberapa kanker yang disebabkan oleh virus, misalnya : Kanker rahang, kanker darah dan kanker jaringan pengikat. Penyinaran dengan zat radioaktif seperti dengan sinar rontgen juga ternyata mempertinggi risiko terkena kanker darah.

Kanker payudara juga dapat disebabkan oleh sosis dan roti tawar, karena Para ilmuwan di swedia, menemukan bahwa makan daging olahan sebanyak 50 gram dalam sehari, bisa meningkatkan resiko kanker sebesar 19%. Daging olahan sebanyak itu, setara dengan satu buah sosis, hot dog, atau separuh dari burger, kanker itu sering disebut sebagai silent killer, karena tidak ada gejala yang nampak pada awalnya.

Penelitian yang telah diterbitkan dalam British journal of cancer itu sudah menganalisa hasil dari 11 penelitian lain yang melibatkan 6.000 pasien dengan kanker pankreas. Menurut Profesor susanna Larson, dari Karolinska Institute di stockholm, kanker pankreas memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah, jadi penting untuk memahami apa yang dapat meningkatkan resiko penyakit tersebut. Salah satu penyebabnya adalah rokok dan daging olahan.

Selain meningkatkan resiko kanker pankreas, daging olahan seperti sosis juga dapat meningkatkan resiko kanker usus, namun resiko yang ditimbulkan oleh makan daging secara substansial lebih rendah daripada merokok, yang ditemukan untuk meningkatkan kemungkinan kanker pankreas sebanyak 74%.

Makanan Pemicu Kanker Payudara

Makan roti tawar dan kentang dapat meningkatkan resiko tumbuhnya kanker payudara. Demikian juga dikatakan penelitian terbaru yang dilakukan Universitas California, San Diego. Sebuah study menemukan, orang pengikut diet kaya pati ( amilum ) lebih beresiko terindikasi tumor dibandingkan mereka yang jarang mengkonsumsi pati atau amilum. Para peneliti belum dapat menjelaskan kecenderungan ini. Namun, mereka berasumsi bahwa peningkatan tingkat insulin yang dipicu " karbohidrat olahan " seperti pati itu bisa memicu pertumbuhan sel kanker.

Peneliti mempelajari pola makan dari 2.651 penderita kanker payudara selama 12 bulan. mereka menemukan bahwa orang yang sering makan pati memiliki 14,2 persen resiko kanker payudara. Tingkat resiko ini lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang jarang mengkonsumsi pati, yaitu sekitar 9,7 persen.
"Hasil penelitian menunjukan bahwa bukan hanya karbohidrat secara keseluruhan ( yang berpotensi tingkatkan resiko kanker), tetapi terutama konsumsi pati, " itu yang dikatakan peneliti dari California, Jennifer Emond. Penelitian belum dapat memberikan rekomendasi untuk pola makan yang baik untuk mencegah kanker payudara.

Awalnya, asupan karbohidrat pada perempuan adalah 233 gram per hari. Peneliti mengamati pola makan pada wanita yang di tahun berikutnya mengalami kambuh penyakit. Perempuan yang kambuh penyakitnya adalah pada umumnya menambah asupan konsumsi pati sebanyak 2.3 gram per hari pada tahun pertama. Sementara itu, penderita yang tidak mengalami kambuh penyakit pada umumnya mengurangi asupan pati 2,7 gram setiap harinya.

Kanker payudara adalah kanker paling umum di inggris. penyakit ini diderita sekitar 46.000 wanita setiap tahun. Karbohidrat adalah bahan bakar yang paling penting untuk otot dan untuk sumber energi penting untuk otak dan sistem saraf pusat. Karbohidrat olahan seperti roti mengandung pati lebih tinggi dan banyak dibandingkan pada biji-bijian seperti beras. CEO kampanye kanker payudara, Baroness Delyth Morgan, mengapresiasi penemuan ini. "Studi ini menunjukan bahwa mengurangi konsumsi pati mungkin  bisa mengurangi resiko kanker payudara atau dapat mengurangi kambuhnya kanker payudara pada penderita kanker payudara.

Cara Pencegahan Kanker Payudara

Periksakan payudara anda sebulan sekali dengan meraba payudara anda dan periksakan ke dokter. kurangi makan makanan yang dapat memicu pertumbuhan kanker seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila anda tidak yakin dengan bentuk atau rasa sakit pada benjolan di payudara, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, lakukan konsultasi dengan dokter minimal setiap 3 tahun, dan lakukan sejak usia 20-30 tahun, dan lakukan konsultasi dengan dokter setiap satu tahun sekali ketika usia 40 tahun keatas. anda harus menjalani mamografi setiap satu atau dua tahun mulai usia 40 tahun.

Lakukan juga pemeriksaan payudara oleh diri anda sendiri, bila dilakukan secara rutin, anda lebih mudah mengamati jika terjadi perubahan pada payudara anda. Perempuan perlu menghindari pemakaian obat yang mengandung hormon estrogen, atau menghindari penggunaan obat untuk menggemukan badan atau obat pelangsing tubuh. Hindari stress, makanan berlemak, merokok dan konsumsi alkohol. Dan baik untuk perempuan mengkonsumsi banyak sayuran dan rutin berolahraga. kenapa makanan menjadi faktor timbulnya kanker payudara.


7 Cara Memeriksa atau Mendeteksi Kanker Payudara

1. Siapkan diri di depan cermin untuk memperhatikan apakah ada benjolan atau perubahan pada bentuk payudara.

2. Angkat kedua lengan ke atas agar bentuk payudara jelas terlihat, dan terlebih lagi jika ada benjolan, maka itu akan mudah terdeteksi.

3. Dilakukan sambil berbaring dan letakkan bantal di punggung sebagai penyangga agar bentuk payudara lebih rata dan lebih mudah diraba

4. Arahkan tangan kanan dan untuk meraba payudara kiri dengan lengan kiri teregang keatas. sedangkan untuk payudara kanan, gunakan tangan kiri dengan lengan kanan terangkat keatas.

5. Rasakan dengan menggunakan telapak jari telunjuk, jari tengah dan jari manis untuk meraba perlahan mulai dari daerah sekitar payudara.

6. Ingat, ketika tangan mendekati area puting, raba lebih keras untuk mengetahui lebih rinci tentang ada tidaknya benjolan, dan perhatikan apakah ada cairan yang keluar dari puting, berupa cairan bening, darah, atau susu. terlebih lagi bila sedang tidak menyusui.

7. Saat terbaik memeriksa payudara sendiri adalah setiap setelah haid, yaitu ketika payudara biasanya masih lunak, sehingga jika ada benjolan akan mudah terdeteksi.

Kanker payudara dan benjolan di payudara sering kali membuat para perempuan khawatir, karena kemungkinan adanya gejala kanker payudara ketika ada benjolan di payudara. Jangan panik, tidak semua benjolan di payudara adalah pertanda adanya kanker payudara, tapi bisa juga karena gangguan lain. Dan mari kita kenali benjolan di payudara sejak awal.

Ketika perempuan tiba-tiba menemukan benjolan yang tidak ditemukan sebelumnya, mungkin saja akan menjadi cemas. Itu terjadi, karena mereka tidak mengetahui benjolan yang ada di payudara. Mereka mengira benjolan itu merupakan kanker payudara, padahal tidak semua benjolan di payudara adalah kanker payudara. 

Benjolan di payudara bukan suatu petaka untuk perempuan, jika diketahui sejak awal dan menjalani pengobatan yang tepat. untuk mengetahui sejak dini benjolan, maka bisa dilakukan sendiri menggunakan jari. Untuk memeriksanya bisa dilakukan disaat mandi atau saat tidur terlentang dengan satu tangan diletakkan diatas bantal, dekat kepala. gunakan jari tangan yang lain untuk meraba permukaan payudara.

Kenali Jenis-jenis Benjolan Di Payudara.

Terdapat berbagai benjolan di payudara yang memiliki ciri dan bentuk gangguan yang berbeda, berikut adalah jenis-jenis benjolan di payudara.

1. Kista Payudara

Kista payudara adalah kantung berisi cairan yang tidak berbahaya, kantung ini tumbuh dan membesar di kelenjar susu dan jaringan sekitarnya. Penyebab kista payudara adalah fluktuasi hormon selama siklus menstruasi. Ketika diraba, kista payudara terasa sebagai benjolan yang halus dan licin, seperti balon air. Selain berbentuk benjolan, kista payudara juga dapat menimbulkan penebalan pada jaringan payudara.

Kista payudara biasanya tumbuh di kedua sisi payudara, yang dapat berubah-ubah ukurannya dan kepadatannya selama siklus menstruasi. Kista payudara dapat tunggal atau lebih dari satu, yang berada di dekat permukaan, lebih mudah menemukan dan membedakan dari benjolan payudara jenis lainnya, tetapi jika lebih dalam, sulit dibedakan dari benjolan payudara jenis lain, karena tersembunyi di balik lapisan jaringan yang mungkin padat dan keras.

Kista payudara umumnya muncul pada usia 30-50 tahun, tapi paling sering ditemukan pada perempuan yang mendekati menopause. Gangguan ini jarang ditemukan pada perempuan pasca menopause. Kista payudara mudah diatasi, dokter dapat melakukan aspirasi jarum halus dengan menggunakan jarum suntik. Prosedur ini menyedot cairan dari dalam kista sehingga membuatnya kempis.

2. Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah tumor jinak yang paling umum ditemukan pada payudara perempuan. Bentuknya berupa benjolan padat, bulat dan kenyal yang bergerak bebas pada payudara ketika di dorong dan biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Fibroadenoma adalah hasil dari pertumbuhan berlebihan pada kelenjar penghasil susu (lobulus) dan jaringan payudara di sekitarnya.

Fibroadenoma paling sering ditemukan pada perempuan usia 20-30 tahun, benjolan ini biasanya mengecil sendiri setelah menopause. Namun sering sulit untuk memastikan bahwa sebuah benjolan adalah fibroadenoma. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah mengambilnya atau melakukan biopsi terhadap benjolan tersebut.

Fibroadenoma yang berukuran besar bisa membuat tidak nyaman dan menimbulkan stres, jika ketidaknyamanan sudah dirasakan sangat mengganggu, dokter mungkin memberikan kontrasepsi oral atau obat lain untuk mengurangi rasa sakit disekitar waktu siklus haid.

3. Papiloma Intraduktus

Papiloma intraduktus adalah benjolan kecil non kanker di dalam saluran susu payudara (duktus laktiferus). Yang biasanya berbentuk bintil-bintik di sekitar puting susu. Bila berdada dibawah puting susu, benjolan ini tidak selalu bisa dirasakan/diraba.

Papiloma intraduktus dapat ditemukan pada kedua sisi payudara dan mungkin menyebabkan keluarnya cairan puting (nipple discharge). Karena keluar cairan puting adalah juga tanda kanker payudara, sebaiknya segera memeriksakan diri jika mengalami gejala tersebut.

Benjolan ini biasanya terjadi pada perempuan usia 45-50 tahun, gangguan ini tidak memerlukan pengobatan, jika gejala tidak berkurang atau tidak hilang atau sangat mengganggu, dokter mungkin merekomendasikan untuk membuang benjolan tersebut.

4. Nekrosis Lemak

Kondisi ini terjadi akibat trauma ( cedera tiba-tiba ) pada payudara, meskipun pasien mungkin tidak menyadari telah mengalaminya. Trauma tersebut menyebabkan terbentuknya gumpalan lemak mati yang tidak menyakitkan, selain karena trauma, pembedahan dan radiasi di payudara juga dapat menyebabkan nekrosis lemak.

5. Kanker Payudara

Benjolan kanker payudara biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut : pada saat diraba konsistensinya keras, nyeri saat dipegang,  melekat pada dasar ( sulit digerakkan ), terdapat tanda peradangan (kemerahan) di sekitar benjolan, dan membesar dalam waktu relatif singkat, disamping itu, adanya gejala lain seperti keluarnya cairan berbau atau darah pada puting susu, menurunnya nafsu makan, turunnya berat badan, serta pembesaran kelenjar getah bening yang biasanya timbul pada bagian ketiak.

Lalu Bagaimana Jika Benjolan Itu Kanker

Bila benjolan itu ternyata kanker, harus segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat, hingga sekarang belum diketahui dengan pasti penyebab kanker payudara. Hanya terdapat beberapa faktor resiko yang bisa mempermudah munculnya kanker payudara, seperti adanya riwayat kanker payudara di dalam keluarga, mendapatkan haid secara dini ( dibawah usia 12 tahun ), tidak memiliki anak, hamil di atas usia 35 tahun, tidak menyusui dan akibat menopause yang lambat.

Tingkatan Kanker Payudara.

Tingkatan kanker payudara terbagi dalam empat stadium, yaitu : stadium satu, stadium dua, stadium tiga, dan stadium empat. Pada stadium nol biasanya benjolan belum bisa diraba. keberadaan kanker payudara akan terlihat setelah di foto, sedangkan pada stadium satu, kanker payudara sudah bisa teraba, dan panjang benjolan biasanya 1-2 cm. biasanya penderita belum merasakan sakit. Pada stadium dua, panjang benjolan adalah 2-5 cm, stadium tiga antara 5- 10 cm. dan stadium empat, besar benjolan adalah diatas 10 cm.

Pengobatan Kanker Payudara

Dalam mengobati kanker payudara, ada beberapa pilihan yang akan anda tentukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Untuk itu, dokter akan membentuk tim yang terdiri dari ankolog (ahli kanker), radiolog (ahli terapi radiasi), ahli bedah kanker, perawat, patalog (ahli patologi sel), sampai ahli bedah rekonstruksi (bedah plastik). tim juga dapat melibatkan terapis rehabilitasi medik, psikolog, serta ahli nutrisi.

Perlu diketahui, setiap penderita kanker memiliki kondisi yang berbeda, sehingga terapi and mungkin tidak sama dengan terapi yang dijalani oleh orang lain. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dokter dalam memutuskan terapi yang tepat, antara lain adalah :

1. Jenis kanker payudara
2. Stadium dan derajat kanker payudara besarnya tumor, penyebaran kanker, dan jauhnya penyebaran.
3. Apakah sel kanker sensitif terhadap hormon
4. Usia pasien
5. Keinginan dan semangat pasien untuk dapat sembuh dari kanker payudara itu.


Terapi Untuk Kanker Payudara Terdiri Dari : 

1. Terapi Radiasi (radioterapi) 
Terapi radiasi (radioterapi) atau sering disebut terapi sinar, biasanya dilakukan setelah pengambilan tumor atau setelah mastektomi pada kanker yang sudah menyebar.

2. Pembedahan
Mulai dari pembuangan tumor, pengangkatan pada satu payudara, kelenjar getah bening, sampai pengangkatan kedua payudara.

3. Terapi Biologis (terapi target)
Digunakan untuk menyerang sel kanker dan kelainan dalam sel yang menyebabkan terjadinya kanker. 

4. Terapi Hormon
Digunakan pada jenis kanker yang sensitif terhadap hormon. dapat dilakukan setelah pembedahan atau terapi lainnya untuk mencegah kambuhnya kanker atau membuat kecil anak sebar. 

5. Kemoterapi
Untuk mencegah kambuhnya kanker atau mengobati kanker yang sudah menyebar ke bagian tubuh lain, dapat juga diberikan untuk mengecilkan tumor sebelum di operasi.

Penutup

Kanker payudara mudah menyebar dan tidak terkendali, meski ukurannya masih kecil, tetapi memiliki kemampuan penyebaran ke berbagai arah, penyebaran kanker payudara melalui kelenjar getah bening. Organ tubuh menjadi objek penyebaran antara lain : hati, paru, jantung, tulang, otak dan ginjal. Hingga sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan kanker payudara, salah satu cara mengatasi kanker payudara ialah dengan cara operasi.

Baca Juga 12 Cara Menghindari Kanker Payudara

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel