4 Alasan Kenapa Memilih Menjadi Ibu Rumah Tangga

klinikabar.com, Alasan Kenapa Memilih Menjadi Ibu Rumah Tangga - Pilihan menjadi ibu rumah tangga, padahal mereka masih muda, gaya, dan ingin menghabiskan waktu dengan mencari uang dan bergaul dengan rekan-rekan kerjanya atau dengan teman mainnya. Lalu apa yang menjadi alasan seorang perempuan memilih menjadi ibu rumah tangga dan meninggalkan karirnya untuk total di rumah dan terlibat dalam urusan rumah tangga.

 Menjadi Ibu Rumah Tangga Yang Baik


Gambar 4 Alasan Kenapa Memilih Menjadi Ibu Rumah Tangga


Ternyata 68% dari 3000 wanita menikah dan single, mengatakan siap meninggalkan karirnya atau pekerjaannya jika keuangan memungkinkan. Ini bukan rekaan. Wanita memang lebih berhasrat untuk mengurus keluarga dan hal lainnya. Lalu apa alasan yang membuat mereka mencampakkan mimpinya dan ingin menjadi ibu rumah tangga?

4 Alasan Kenapa Memilih Menjadi Ibu Rumah Tangga

1. Impian Berumah Tangga

Impian baru ini, bukan berarti harus selalu berada di rumah. Memasak, mencuci baju dan bersih-bersih rumah. Bukan ini yang mereka cari. Calon istri masa depan, punya pandangan yang sangat berbeda. Biasanya perempuan yang hebat, ia akan tetapi memilih menjadi ibu rumah tangga karena mereka merasa nyaman ketika bekerja tanpa bos, tanpa orang-orang yang mengatur pekerjaannya dan aktivitasnya (dalam artian yang positif), misalnya dengan menjadi seorang penulis, atau bisa menjadi penjual melalui online, tanpa harus meninggalkan kewajibannya sebagai istri dan ibu rumah tangga.

Apa yang mendorong mereka sehingga memilih menjadi ibu rumah tangga? Istri yang seperti ini ingin memiliki wilayah yang dapat mereka kuasai sepenuhnya. Rumah adalah tempat yang aman dan bisa dikontrol dengan mudah. Itulah pilihan mereka. 

Selain itu, pekerjaan yang dilakukan terasa unik dan pribadi. Apalagi di jaman sekarang ini yang segalanya mudah di dapat. Rumah adalah surga bagi perempuan, oleh karena itu, tinggal di rumah adalah sesuatu hal yang menyenangkan untuk perempuan.

2. Mengapa kantor Tidak Menarik Lagi?

Apa yang membuat bersih-bersih rumah dan memasak lebih disenangi daripada menjadi direktur di usia 30 tahun? Mungkin jawabannya adalah karena hanya sedikit wanita karier yang bisa meraih sukses dengan cepat. Bekerja adalah bekerja. Dan ternyata tidak semenarik yang kita bayangkan.

Wanita umur 20-an memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap pekerjaan. Karena itu, mereka akan mudah merasa frustasi, dan akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaannya dalam waktu yang singkat.

Namun, diatas semua ambisi mendapatkan keistimewaan dari gaji yang besar, yang paling diharapkan adalah kecintaan terhadap profesinya. Wanita masa kini beranggapan, mereka tidak mesti bertahan dan harus mencintai pekerjaannya. Gaji yang besar tapi tidak membuat seorang perempuan merasa hebat dalam keluarga adalah hal yang paling dibenci perempuan.

Hasrat perempuan adalah melakukan pekerjaan yang menantang seperti mengurus rumah, membesarkan anak dan mendidiknya dengan baik serta kini banyak perempuan yang membiarkan hanya suami yang mencari uang.

3. Kepercayaan Diri Untuk Berhenti Bekerja

Takutlah para wanita ini jika mereka, tidak dapat kembali bekerja? Penelitian menunjukkan mereka tidak yakin dengan hal itu. Wanita sekarang lebih percaya diri. bahwa jika keluar dari pekerjaan, mereka akan dapat kembali kapan saja.

Lalu, pernahkah mereka memikirkan apa yang harus dilakukan agar pemasukan keuangan tetap ada? Saat ini, perempuan jauh lebih mandiri. Melihat sekarang banyak peluang bagi ibu rumah tangga dengan berwirausaha menggunakan internet, maka perempuan yang memiliki pemikiran kreatif dapat melakukan perubahan dalam ekonomi keluarga meski mereka tidak beraktivitas di kantor.

Tetapi, tentu saja kebebasan ini harus disesuaikan dengan keinginan suami. Karena tidak semua suami mau membebaskan istrinya begitu saja. Ia merasa memikul beban berat. Sebab, hanya suami yang mencari nafkah dalam keluarga. Karena itu, lebih baik semua anda bicarakan secara terbuka.

4. Rumah Adalah Segalanya

Masalah terbesar yang dihadapi adalah kurangnya waktu luang. Waktu 24 jam selalu terasa kurang, walau sudah mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan. Teorinya, sangat bagus bila memiliki semua,karier dan keluarga. Namun rasanya tidak mungkin melalui semua itu tanpa bekerja keras.

Semakin banyak perempuan yang berpikiran "Lebih baik menghabiskan waktu bersama keluarga dan sahabat, daripada menghabiskan waktu di meja kerja seharian", Tapi ingat, tidak semua orang yang menjadikannya kenyataan. Waktu yang disediakan untuk sebuah hubungan (bukan uang) tampaknya menjadi simbol baru di era milenium ini.

Kenyataannya 70% wanita lebih suka bekerja 2-3 jam dalam sehari. Kemudian menghabiskan sisanya dengan keluarga dan teman. Dan itu di luar jam tidur, olahraga, serta menonton televisi.

Mudah dimengerti, daripada stres sepanjang hari menghadapi bos yang marah-marah sepanjang hari, lebih baik minum kopi bersama sahabat. Benarkah? Walau bermimpi menjadi ibu rumah tangga, anda pasti ragu tentang bagaimana orang lain menghargai anda jika tidak bekerja? karena pekerjaan memberi anda status sosial dalam lingkungan.

Baca Juga Kewajiban Suami Istri Dan Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Suami Istri

Penutup

Saat karier tidak sukses, rasanya anda ingin berhenti menjadi karyawan, tapi anda pun bingung ketika harus menjadi ibu rumah tangga yang mana bukan jalan keluar terbaik. Maka sebelum anda memutuskan untuk berhenti bekerja dan memilih jadi ibu rumah tangga, cobalah anda mengambil cuti kerja selama 2 minggu. Habiskan waktu di rumah. Siapa tahu, bayangan melakukan transaksi atau mengejar klien kembali tampak di pikiran anda. Hingga anda merindukan kembali pekerjaan.

Baca Juga Cara Mengatasi Konflik Ketika Penghasilan Istri Lebih Besar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel