7 Alasan Kenapa Anak Sering Menangis

klinikabar.com, 7 Alasan Kenapa Anak Sering Menangis - Alasan sepele dapat membuat anak menangis dengan keras. Lalu apa yang dapat diperbuat? Tidak mudah jadi balita usia 1-2 tahun. Ia bagai tinggal di dunia raksasa. Semua orang lebih besar darinya. Mereka sering mengobrol sesukanya. Segalanya melintas begitu cepat sehingga sangat sulit diserap anak. Akibatnya, pecah tangisannya! Apa saja yang dapat membuat ia menangis sedih dan bagaimana anda membantu menenangkan anak yang menangis?.

Alasan Anak Sering Menangis


Gambar 7 Alasan Kenapa Anak Sering Menangis


Di dalam benaknya akan tertancap label bahwa ia anak yang cengeng. Maka saat ia mengalami kesulitan, ia hanya tahu satu cara mengatasinya, menangis. Anak juga tidak pernah belajar mengutarakan keinginannya, pendapatnya, atau menyelesaikan masalahnya dengan benar. Lalu apa yang dapat kita lakukan?

1. Perhatikan mana tangisan yang benar dan mana tangisan yang pura-pura. Biasanya tangisan palsu anak adalah tangisan tanpa air mata, berlebihan, dan kadang disertai teriakan atau tindakan merusak.

2. Hadapi anak yang menangis dengan tenang, tidak berlebihan, tanyakan apa yang terjadi dan apa yang diinginkan. Bila anak tantrum, diamkan ia sejenak. Biarkan anak meluapkan emosinya sebelum diajak bicara. Yang terpenting, jangan menyebut anak sebagai anak yang cengeng.

7 Alasan Kenapa Anak Sering Menangis

1. Mengetahui Bahwa Ibu Atau Bunda Tidak Ada

Berpisah dengan orang terdekat sungguh menakutkan, apalagi dengan ibunya, pujaan hatinya.Saking takutnya, anak sering menangis bila ditinggalkan oleh ibunya.

Cara Mengatasinya
upayakan untuk tidak langsung meninggalkan anak dalam keadaan menangis. Tunggu ia tenang, sembari menjelaskan alasan kepergian anda. Bantu anak menghadapi perpisahan dengan selalu pamit kepadanya, tidak meninggalkan diam-diam. Jelaskan pada anak bahwa anda akan pergi sebentar dan pasti akan kembali lagi. Tinggalkan anak dengan orang yang dikenal dan sediakan mainan yang memberi ia rasa nyaman. Di waktu luang, ajak anak bermain petak umpet untuk mengenalkan konsep pergi-kembali.

2. Karena Anak Bertemu Dengan Orang Baru

bagi anak, teman atau kerabat anda yang belum ia kenal adalah orang yang asing. Apalagi saat anda bertamu dengan membawa anak anda. anak merasa tidak nyaman berada di tempat baru sehingga ia akan menangis.

Cara Mengatasinya
bantu anak menghadapi orang-orang baru ia temui dengan berkenalan. Sebutkan nama orang tersebut dan beranikan anak anda untuk bersalaman dan memperkenalkan diri. Bila kebetulan ada anak yang lain disitu, ajak anak anda bermain bersamanya. Namun jangn paksa bila ia belum berani. Temani anak anda sambil terus memberikan semangat untuk bersosialisasi.

3. Tidak Bisa Berbicara

Perbendaharaan kata-kata balita usia 1-2 tahun masih terbatas. Pelafalan kata pun belum jelas, sehingga anda seperti bermain tebak kata dengannya. Bila anda tidak kunjung paham maksudnya, percayalah tangisan frustasi anak akan keluar.

Cara Mengatasinya
Bicara lebih perlahan agar anak mengerti anda, dan minta ia menjelaskan keinginannya. Jika perlu, bantu anak dengan menunjukkannya pa yang ia maksud.

4. Karena Anak Lelah Dan Ngantuk

Energi anak tidak sama dengan energi orang dewasa. Saat anak kelelahan, anda mungkin masih bersemangat mengajaknya beraktivitas. Akibatnya anak jadi rewel dan menangis.

Cara Mengatasinya
Kenali tanda-tanda anak lelah dan mengantuk. Hindari pula mengajaknya berpergian atau beraktivitas di jam-jam ia bisa tidur, karena pada usia ini balita butuh tidur siang.

5. Karena Keinginannya Gagal Terpenuhi

Kadang anak tidak bisa memperoleh apa yang diinginkannya. Ia belum paham mengapa malam-malam tidak boleh main drum, padahal di siang hari ia boleh bermain mainan drum. maka anak akan kesal dan menangis.

Cara Mengatasinya
Berikan alasan yang jelas dan mudah dipahami anak mengapa anda melarangnya-jangan biasakan melarang tanpa memberikan penjelasan. Walaupun masih kecil, ia akan menyerap semua perkataan anda.

6. Karena Anak Sakit

Kita tahu betapa tidak enaknya tubuh saat sakit. Bila orang dewasa masih bisa menahan diri untuk tidak mengeluh kesakitan, maka tidak demikian dengan balita, ia akan mengutarakan dengan menangis.

Cara Mengatasinya
memang tidak banyak yang bisa anda lakukan untuk mengatasi rasa sakit anak meskipun sudah dibawanya ke dokter. Paling tidak, anda dapat membuat anak menjadi sedikit nyaman, misalnya dengan memeluknya, membacakan buku, atau membuatkan makanan kesukaan anak.

7. Karena Rutinitas Yang Berubah

Anak belum paham akan konsep waktu sehingga ia suka menjalani hidupnya yang terjadwal. Namun, bila jadwal berubah atau diganti, ia akan terganggu dan rewel.

Cara Mengatasinya
beri waktu lebih lama untuk menyesuaikan diri dengan perubahan, bila anda harus mengganggu jadwal rutinnya, misalnya membangunkan ia lebih pagi karena harus pergi. Bila akan merubah rutinitas anak secara permanen, maka anda harus melakukannya secara bertahap.

Penutup

Jangan pernah mengatakan pada anak anda bahwa ia anak yang cengeng ketika ia menangis karena kalimat itu justru yang akan membuat anak memakai tangisannya sebagai senjata untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel