Penyebab Gangguan Jiwa Dan 5 Tipe Gangguan Jiwa

klinikabar.com, Penyebab Gangguan Jiwa Dan 5 Tipe Gangguan Jiwa - Apa itu Gangguan Jiwa? Skizofrenia atau gangguan jiwa adalah suatu gangguan jiwa berat yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan berkomunikasi, gangguan realitas (halusinasi atau paham), efek tidak wajar atau tumpul, gangguan kognitif (tidak mampu berpikir abstrak), serta mengalami kesukaran melakukan aktivitas sehari-hari.

Gangguan Jiwa


Gambar Penyebab Gangguan Jiwa Dan 5 Tipe Gangguan Jiwa



Skizofrenia merupakan gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan utama pikiran, emosi dan perilaku pikiran yang terganggu, dimana berbagai pikiran tidak saling berhubungan secara logika, persepsi dan perhatian yang keliru, efek yang datar atau tidak sesuai, dan gangguan aktivitas motorik yang bizarre. Skizofrenia juga merupakan penyakit gangguan fungsi otak, bersifat kronis, yang membutuhkan terapi panjang dan bahkan seumur hidup.

Gangguan Jiwa adalah gangguan pikiran, perasaan dan tingkah laku seseorang sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi sehari-hari dari orang tersebut, dan gangguan jiwa biasanya adalah kondisi dimana proses psikologik atau mentalnya kurang berfungsi dengan baik sehingga mengganggu dalam fungsi sehari-hari. Gangguan ini juga sering disebut gangguan psikiatri atau gangguan mental dan di masyarakat umum dikenal dengan gangguan saraf.

Skizofrenia merupakan suatu sindrom kompleks yang dapat merusak pada aspek kehidupan penderita maupun kehidupan anggota keluarganya atau gangguan mental dini untuk melukiskan bentuk psikosis tertentu yang sesuai dengan pengertian Skizofrenia sekarang.

Dementia (dementia) adalah kemerosotan  otak yang diderita oleh muds (praecox) yang pada akhirnya dapat menyebabkan kekaburan keseluruhan kepribadian. Bahwa delusi, halusinasi, dan tingkah laku yang aneh pada penderita skizofrenia dapat diartikan kelainan fisik atau suatu penyakit.

Diagnosis Skizofrenia

Diagnosis skizofrenia di indonesia mengacu pada penggolongan berdasarkan pedoman penggolongan diagnosis gangguan jiwa :

1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut yang sangat jelas, biasanya dua atau lebih bila gejala itu kurang tajam atau kurang jelas :
  • Pasien mengalami isi pikiran diri sendiri yang berulang atau berguna dalam kepalanya, atau isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya, pasien merasa isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang-orang disekitar mengetahuinya.
  • Pasien merasa dirinya dikendalikan oleh sesuatu diluar sesuatu diluar dirinya, pengalaman indrawi yang tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat mistik atau mukjizat.
  • Pasien mengalami halusinasi pendengaran
  • Paham-paham menetap jenis lainnya yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar.

2. Apabila kriteria pada poin satu tidak ada, paling sedikit dua gejala dibawah ini harus selalu ada dengan jelas.
a. Halusinasi yang menetap dari 5 indra apabila disertai baik oleh waham yang mengembang maupun setengah berbentuk tanpa gangguan afektif yang jelas, maupun disertai oleh ide-ide yang berlebihan yang menetap atau apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan secara terus-menerus.

b. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan, yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan

c. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh, gelisah, posisi tubuh tertentu, fleksibilitas area, negativisme, mutisme dan stupor.

d. Gejala-gejala negatif seperti sikap sangat apatis, jarang berbicara dan respon emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial. tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika.

3. Ada perubahan konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan dari beberapa aspek kehidupan perilaku pribadi, bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tidak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri, dan penarikan diri secara sosial.

5 Tipe Gangguan Jiwa


1. Skizofrenia Tidak Teratur

Skizofrenia ini sebelumnya disebut skizofrenia hebefrenik lebih dekat dengan pandangan orang awam tentang sakit jiwa. Gangguan ini memiliki ciri tingkah laku yang bodoh, ketidakpaduan antara pikiran bicara dan tindakan, dan memiliki sifat kekanak-kanakan.

2. Skizofrenia Katatonik

Skizofrenia katatonik adalah pasien yang duduk atau berbaring dengan tidak bergerak pada suatu posisi aneh atau yang bertingkah laku tidak masuk akal dan selalu terjadi berulang-ulang seperti misalnya berjalan mondar-mandir kesana-kemari dengan tidak ada hentinya di dalam ruangan, sekian langkah ke suatu arah dan sekian langkah lagi kearah lain, atau terus menerus mengulangi kata-kata yang sama.

3. Skizofrenia Paranoid

Penderita skizofrenia paranoid memperlihatkan ide-ide referensi dan pengaruh, serta delusi dikejar-kejar dan kadang-kadang delusi kemegahan. Gangguan ini berkembang agak lambat dan mungkin muncul sedikit kemudian daripada reaksi skizofrenia lainnya. Ciri khas penderita paranoid adalah murung dan mudah tersinggung. serta mudah curiga.

4. Skizofrenia Residual

Penderita skizofrenia residual adalah orang-orang yang sekurang-kurangnya memiliki riwayat satu episode psikotik yang jelas pada masa lampau dan sekarang memperlihatkan beberapa tanda skizofrenia seperti emosi yang tumpul, menarik diri dari orang lain, bertingkah laku eksentrik, atau mengalami gangguan pikiran tetapi gejala ini umumnya tidak begitu kuat.

5. Skizofrenia Tidak Terperinci

Tipe skizofrenia ini tidak memiliki salah satu atau lebih dari satu kriteria dari semua tipe skizofrenia yang dikemukakan. Selain tipe-tipe gangguan jiwa diatas tadi, mari kita ketahui tentang faktor apa yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan jiwa atau skizofrenia?

Faktor Penyebab Gangguan Jiwa 

1. Faktor Biologis

Faktor biologis penyebab gangguan jiwa antara lain neroanatomi, neurofisiologi, nero kimia, tingkat kematangan dan perkembangan organik, faktor-faktor prenatal dan peri-natal.

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis penyebab gangguan jiwa antara lain interaksi ibu-anak : normal ( rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal berdasarkan kekurangan, distorsi, dan keadaan yang terputus (perasaan tidak percaya dan perasaan bimbang), peranan ayah, persaingan antara saudara kandung, intelegensi, hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat, kehilangan yang menyebabkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah, konsep diri : pengertian identitas diri sendiri melawan peranan yang tidak menentu, keterampilan, bakat dan kreativitas, pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya, tingkat perkembangan emosi.

3. Faktor Sosial Budaya.

Faktor sosial budaya penyebab gangguan jiwa antara lain kestabilan keluarga, pola mengasuh anak, tingkat ekonomi, perumahan : perkotaan lawan pedesaan, masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai, pengaruh rasial dan keagamaan dan nilai-nilai dalam lingkungan dan masyarakat.

4 Faktor Penyebab Gangguan Jiwa Menurut Pendapat Lain, yaitu :

1. Faktor Genetik

Faktor genetik belum teridentifikasi secara spesifik, namun pengaruh lokasi kromosom 6 pada gen dengan kromosom 4, 8, 15, 22. berhubungan dengan terjadinya skizofrenia.

2. Faktor Keturunan

Faktor keturunan atau bawaan merupakan faktor penyebab yang tidak besar pengaruhnya bagi munculnya gangguan skizofrenia

3. Faktor Ketidakseimbangan Dalam Tubuh

Faktor kesimbangan ini adalah faktor ketidakseimangan neurotransmitter (dopamine dan glutamate)

4. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan seperti kekurangan gizi selama kehamilan, masalah dalam proses kehamilan, stress pada kondisi lingkungan, dan stigma (penyebab kekambuhan pada pasien skizofrenia).

Kesimpulan

Ada yang mendefinisikan bahwa gangguan jiwa dan Skizofrenia adalah sebagai suatu penyakit neurologis yang mempengaruhi persepsi pasien, cara berpikir, bahasa, emosi dan perilaku sosialnya. skizofrenia merupakan bentuk psikologis fungsional paling berat dan menimbulkan disorganisasi personalitas yang besar. Klien tidak mampu kontak dengan realitas, sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal. Skizofrenia dideskripsikan suatu sindroma dengan variasi penyebab dan perjalanan penyakit yang luas serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya.

Baca Juga  5 Tanda Skizofrenia Dan 4 Gejala Gangguan Jiwa

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel