6 Permainan Asah Motorik Kasar Pada Anak

klinikabar.com, Permainan Asah Motorik Kasar Pada Anak - Pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya motorik kasar pada anak. Lalu bagaimana cara menstimulasinya? Motorik berasal dari kata "motor" yang merupakan suatu dasar biologis atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Dengan kata lain, perkembangan motorik adalah suatu perubahan kemampuan gerak dari bayi hingga dewasa yang memperlihatkan interaksi positif dari otak, saraf dan otot.

Mengasah Motorik Kasar Dan Motorik Halus


Gambar 6 Permainan Asah Motorik Kasar Pada Anak


Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar dan motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya adalah kemampuan duduk, menendang, berlari, naik turun tangga, dan sebagainya.

Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan sebagainya. Nah, kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang secara optimal.

Stimulasi Motorik Kasar Pada Anak sesuai Usia

Stimulasi Motorik Kasar Pada Anak Usia Batita (1-3 Tahun)

Pada usia batita (1-3 tahun) anak mulai berjalan naik turun tangga dengan bantuan, sudah bisa berdiri dengan satu kaki, melompat, berputar, menangkap bola, dan mengayuh sepeda roda empat ataupun roda tiga, meskipun seluruh gerakannya masih belum stabil.

Stimulasi Motorik Kasar Pada Anak Usia Prasekolah (4-5 Tahun)

Perkembangan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun sudah dapat naik turun tangga tanpa berpegangan, berjalan dengan ritme kaki yang sempurna,memutar tubuh, melempar dan menangkap bola, menyetir sepeda roda tiga dengan kecepatan dan luwes. Orang tua harus bersabar dan terus memberikan apresiasi terhadap ketangkasan ini, lebih lagi ketika anak mulai bosan dan mulai memerlukan perhatian dari lingkungannya. Keterampilan inilah yang disebut sebagai self-help-skill (keterampilan menolong diri sendiri), dan akan mencapai puncak kesempurnaan-nya pada usia 6 tahun.

Stimulasi Motorik Kasar Pada Anak Usia Awal Sekolah Dasar (6-9 Tahun)

Anak akan bertambah jauh melempar bola dan cekatan menangkapnya, mengendarai sepeda dengan bergaya atau bervariasi. Anak juga sudah mampu mengontrol dan mengkoordinasi gerakan anggota tubuhnya seperti tangan dan kaki dengan baik. Otot-otot tangan dan kakinya sudah mulai kuat, sehingga berbagai aktivitas fisik seperti menendang, melompat, melempar, menangkap dan berlari dapat dilakukan secara lebih akurat dan cepat. Anak juga mampu menjaga keseimbangan tubuhnya.

Menstimulasi Motorik Kasar Pada Anak Remaja Usia 10-12 Tahun

Pada anak usia remaja ini, ia telah memiliki kemampuan motorik dasar, baik motorik kasar maupun motorik halus sebagai modal utama dalam mengikuti berbagai aktivitas di sekolah. Pada usia ini kekuatan otot anak akan berlipat ganda seiring dengan semakin banyaknya jumlah sel otot baru yang terbentuk.

Pada anak laki-laki, sel-sel otot baru yang dibentuk jumlahnya lebih banyak daripada anak perempuan, sehingga tidak heran kalau anak laki-laki biasanya lebih kuat dibandingkan dengan anak perempuan. Perkembangan motorik kasarnya dua kali lipat lebih cepat dibandingkan dengan ketika anak masih berusia  6 tahun.

6 Permainan Asah Motorik Kasar Pada Anak

1. Berlari

Orang tua dapat memberikan aktivitas seperti membuat jalur dengan garis start dan finish ataupun rintangan-rintangan kecil, sehingga memberikan semangat kepada anak seperti dalam sebuah perlombaan lari.

2. Bermain Bola

Apapun jenis permainannya seperti sepak bola, tangkap lempar bola, dan lainnya, bermain dengan bola sangat memberikan pengaruh yang baik bagi sensor motorik kasar anak.

3. Berenang

Kegiatan berenang ini paling banyak disukai oleh anak-anak. Sensasi yang diberikan membuat anak gembira ketika berada di kolam renang. Bawalah bola atau jika ada perahu karet dengan dayung atau pelampung yang dapat dipakai anak, lemparkan bola dan biarkan anak yang mengejar bola dengan berenang atau mendayung di atas pelampung yang telah disediakan.

4. Bermain Sepeda Bersama

Ajak anak mengendarai sepeda bersama berkeliling kompleks rumah atau pergi ke taman bermain dekat rumah. Tugas orang tua hanya membuat rute atau manuver-manuver yang belok-belok agar diikuti oleh anak dari belakang.

5. Memukul atau Melempar Benda

Misalnya, permainan kasti, berikan tugas kepada anak memukul bola plastik ataupun gumpalan kertas dengan menggunakan botol mineral bekas. Atau pun permainan seperti melempar sasaran seperti bowling.

6. Memecahkan Gelembung

Katakan pada anak anda untuk memecahkan gelembung sebanyak-banyaknya gelembung sabun yang akan orang tua tiup.

Penutup

Hal-hal yang dapat dilakukan dalam rangka mengoptimalkan perkembangan motorik, adalah faktor kesehatan dan gizi. Selain itu, kestabilan emosi juga dapat mempengaruhi perkembangan selama anak-anak. Satu lagi yang tidak kalah penting adalah pemenuhan kasih sayang dari orang tua dan lingkungan sekitar dengan memberikan perhatian serta waktu bermain bersama untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan motorik anak.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel