Pergerakan Sel Dan Pembahasan Lengkap

klinikabar.com, Pergerakan Sel - Dalam Modul Pergerakan sel yang paling penting adalah pergerakan khusus sel-sel otot rangka, jantung dan otot polos, yang mana pergerakan sel meliputi dua yaitu gerakan amuboid dan gerakan silia. Dan disini akan dibahas secara lengkap bagaimana proses pergerakan sel tersebut.

Kenapa Bisa Terjadi Pergerakan Sel


Gambar Pembahasan Lengkap Pergerakan Sel

Dalam pergerakan sel dibagi menjadi dua, yaitu gerakan amuboid dan gerakan silia yang mana akan dijelaskan tentang masing-masing gerakan tersebut.

A. Gerakan Ameboid

Gerakan ameboid adalah seluruh sel dalam hubungannya dengan lingkungan. misalnya, pergerakan sel ameboid dimulai dengan penonjolan pseudopodium dari salah satu ujung sel. Penonjolan menjauhi badan sel yang melakukan pergerakan amuboid adalah sel darah putih dalam bentuk makrofag dan fibroblas.

Sel bergerak ke dalam daerah yang rusak untuk memperbaiki kerusakan sel germinativum kulit. faktor yang mengawali gerakan ameboid adalah timbulnya zat kimia (zat kemotaksis) tertentu yang menyebabkan terjadinya gerakan.

B. Gerakan Silia

Pembengkokan silia (bulu-bulu getar) pada permukaan (membran sel) yang jumlahnya sangat banyak dalam saluran pernapasan dan tuba falopi. Saluran reproduksi dapat menonjol dari satu sel dan bergerak searah dari permukaan sel. Gerakan ke depan lebih cepat dan ke belakang lebih lambat sehingga mendorong cairan yang ada disekitarnya ke arah gerakan silia.

Mekanisme gerakan silia merupakan kompleks protein yang mengadakan ikatan silang. Energi yang dilepaskan dari ATP berhubungan dengan lengan ATPase yang menyebabkan lengan bergerak sepanjang permukaan tubulus yang berdekatan, karena banyaknya silia pada permukaan sel berkontraksi serentak seperti gelombang, memungkinkan isyarat elektrokimia di atas permukaan sel dipindahkan dari silia satu ke silia yang lainnya.

Baca Juga Jaringan Cairan Tubuh Manusia

Pembelahan Sel

Pembelahan sel berhubungan keperluan pertumbuhan dan penggantian di dalam jaringan. sehubungan dengan ini pada dasarnya ada tiga macam populasi sel :

1. Populasi Sel Bersifat Statis (expanding).
Sebagian kecil dari sel mengalami sintesis DNA dan pembelahan sel yang memungkinkan pertumbuhan, (mis. neuron dari sistem saraf pada orang dewasa).

2. Populasi Sel Berkembang
sebagian kecil, sel mengalami sintesis DNA dan membran sel yang memungkinkan pertumbuhan. misalnya pada hari, ginjal dan berbagai kelenjar.

3. Populasi Sel Masa Hidup Tertentu
dalam populasi pembaruan ini harus ada pembelahan sel secara terus menerus untuk mengganti sel yang mati. seperti :
  • Pembelahan pertama, hanya satu kromosom dari setiap pasangan pergi ke masing-masing sel anak, membagi dua jumlah kromosom menjadi kromosom yang saling mendekati, dan berpasangan yang masing-masing pasang berasal dari ayah dan ibu.
  • Pembelahan kedua, kromatin pada masing-masing kromosom dipisahkan dan akhirnya diperoleh 4 inti masing-masing dengan jumlah kromosom haploid (satu set kromosom yang terkandung dalam gamet). Jika gamet pria dan wanita bersatu, jumlah diploid diperoleh kembali.

Pada meiosis sel benih pria, sitokinesis (pembelahan sitoplasma) menghasilkan sitoplasma yang rata pada keempat sel (2 sel mengandung 22 kromosom + X dan dua sel lainnya mengandung 22 +Y). Pada wanita, semua mengandung 22 +Y, bagian sitoplasma tidak rata dan hanya satu yang mengandung banyak sitoplasma. Variasi genetik dapat terjadi pada meiosis dengan tertukarnya segmen-segmen kromosom homolog selama pembelahan reduksi.

Diferensiasi Sel

Perubahan sifat fisik dan fungsi sel terjadi sewaktu sel berproliferasi. Embrio membentuk struktur tubuh yang berbeda-beda, komposisi genetik nukleus mengalami perubahan selama generasi sel berikutnya dengan cara sedemikian rupa sehingga satu sel anak mewarisi perangkat gen yang berada sari sel anak yang lain.

Diferensial tidak dihasilkan dari hilangnya gen tetapi dari penekanan secara selektif operon genetik yang berbeda-beda yang menghasilkan protein regulator yang menekan sekelompok gen terseleksi. Sebagian besar perkembangan embrio merupakan hasil dari induksi satu bagian tubuh yang mempengaruhi bagian tubuh yang lain.

Makanan Dan Asimilasi

Dari cairan intraseluler dan cairan interstisial yang mengelilinginya, sel memisahkan zat-zat kimia seperti asam amino yang kemudian dibentuk menjadi bahan yang sangat kompleks yaitu protein yang membentuk protoplasma. sel merupakan unit yang sangat aktif yang menyerap makanan dan mengasimilasi bahan makanan yang kita makan.

Pertumbuhan Dan Perbaikan Sel

Bahan-bahan yang dihantarkan ke sel dapat digunakan untuk membentuk protoplasma baru sehingga sel menjadi bertambah besar bertumbuh dan berkembang. bahan itu juga dapat digunakan untuk mengganti bagian-bagian dari sel yang telah rusak. kegiatan ini disebut fungsi anabolik atau anabolisme.

A. Metabolisme
Sebaliknya untuk kegiatan-kegiatan sel, beberapa bahan makanan yang diserap digunakan oleh sel sebagai bahan bakar. Bila makanan di pecahkan (katabolisme),  energi yang tersimpan di dalamnya akan keluar dan digunakan oleh sel sebagai panas sekresi kelenjar, gerak, dan kegiatan saraf. anabolisme dan katabolisme merupakan kegiatan keseluruhan dari sel, kedua proses ini sekaligus disebut metabolisme. Persediaan oksigen yang dibawa darah dari paru-paru dan menyingkirkan bahan buangan berupa gas yaitu karbon dioksida, penting untuk kelangsungan hidup sel.

B. Ekskresi
Bahan buangan hasil proses katabolisme dari sel masuk ke dalam cairan interstisial, dan kemudian diangkut oleh darah. Darah mengangkut asam karbonat buangan ke paru-paru yang dikeluarkan dari tubuh sebagai karbon dioksida. bahan buangan lainnya dikeluarkan melalui ginjal.

C. Kepekaan Terhadap Rangsangan
Bila sel dirangsang baik secara kimia, fisik, mekanik, maka sel akan bereaksi. sela dapat mengerut seperti sel otot dan dapat menghasilkan sekret seperti sel pada lambung, pankreas, dan organ-organ kelenjar lainnya. Dapat menghantar sentuhan seperti sel saraf, ini merupakan contoh terbaik daya hantar sel.

Penutup

Impuls saraf yang dihasilkan oleh rangsangan terhadap sel saraf dapat dihantarkan melalui jarak satu meter atau lebih, bergantung pada panjang serabut saraf. Akan tetapi dalam semua hal, rangsangan yang menggetarkan sel itu bereaksi dari ujung yang satu ke ujung yang lain.

Baca Juga Jaringan Dasar Dan Jaringan Penutup Tubuh

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel