8 Fakta Saat Menjadi Ayah Untuk Pertama Kali

klinikabar.com,  Fakta Saat Menjadi Ayah Untuk Pertama Kali - Saat seorang pria mempunyai anak, anda sering mendengar berbagai pendapat miring soal ayah, tapi inilah faktanya tentang stereotip ayah yang sebenarnya harus anda ketahui saat menjadi ayah untuk pertama kali.

Saat Menjadi Ayah Untuk Pertama Kali


Gambar 8 Fakta Saat Menjadi Ayah Untuk Pertama Kali


Zaman sudah berubah. Peran pria dan perempuan sudah sama, termasuk dalam soal mengasuh dan merawat anak. Saat ini, mudah ditemukan ayah yang bekerja di rumah turut membesarkan anak-anak mereka. Meskipun begitu, anda masih sering mendengar pendapat yang mengatakan bahwa ayah kurang bisa diandalkan dalam mengasuh anak. Benarkah? berikut ini stereotip tentang ayah yang mungkin sering mampir ke telinga anda, dan inilah fakta sebenarnya ketika menjadi ayah untuk pertama kali.

8 Fakta Saat Menjadi Ayah Untuk Pertama Kali

1. Seorang Ayah Tidak Tahu Sama Sekali Tentang Mengurus Anak

Faktanya, saat bayi lahir, ayah dan bunda sama-sama belajar cara mengasuh anak, ayah memainkan peranan yang penting dan unik dalam perkembangan anak. Cara bonding anda dengan anak yang berbeda dengan istri justru akan memberikan dampak yang positif pada kehidupan anak kelak.

2. Seorang Ayah Tidak Ingin Berada Di Ruang Persalinan Menemani Pasangan Melahirkan

Faktanya, Journal of Women's Health Care, mengungkapkan, 60,40% ayah memiliki keterampilan dan berpartisipasi dalam persiapan kelahiran. 26.30% diantaranya mendampingi istri di ruang bersalin. Jadi anda pun bisa melakukannya.

3. Seorang Ayah Jarang Menghabiskan Waktu Bersama Anak

Faktanya, menurut riset Pew Research Center Survey, Washington DC, Amerika Serikat. 46% ayah masa kini menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengurus dan bermain dengan anaknya daripada ayah mereka dulu. Dibandingkan dengan bunda, ayah 6 kali lebih banyak menghabiskan waktu untuk membacakan buku cerita pada anak-anak mereka di usia 3-5 tahun.

4. Seorang Ayah Mementingkan Bekerja Mencari Nafkah, Bukan Mengasuh Anak

Faktanya, ayah masa kini tidak lagi menganggap mencari nafkah adalah satu-satunya tanggung jawab. Menurut hasil studi Boston Commited, and Conflicted, 70% ayah merasa ada dua hal penting yang menjadi tanggung jawabnya kepada anak, mengasuh dan memenuhi kebutuhan financial anak.

5. Setelah Ada Anak, Seorang Ayah Tidak Dapat Berkumpul Dengan Temannya

Faktanya, anda tetap dapat berkumpul dengan teman-teman satu geng atau satu kelompok. Hanya mungkin waktu berkumpul sebaiknya lebih disesuaikan dengan waktu untuk keluarga. Solusi lain, anda dapat mengundang mereka ke rumah. Jadi, anda bisa tetap ngobrol dengan mereka sembari mengawasi anak anda.

6. Seorang Ayah Tidak Mau Antar Anak Ke Prasekolah

Faktanya, anggapan ini sepertinya sudah tidak berlaku lagi, Menurut studi The National Center for Fathering, Kansas, Amerika Serikat, kini semakin banyak ayah yang aktif terlibat urusan sekolah dan pendidikan anaknya. Sebanyak 54% ayah mengantar dan menjemput anaknya sekolah, dan 77% ayah mengikuti pertemuan orang tua dan guru.

7. Seorang Ayah Sangat Protektif Terhadap Anak Perempuannya

Faktanya, seorang ayah bersikap protektif anda sama besarnya, baik terhadap anak perempuan maupun terhadap anak laki-laki. Bahkan anda juga kadang mengajari anak perempuan bermain bola, memanjat, bergulat. Aktivitas "kasar" ini justru penting buat anak perempuan untuk mendorong aktif bergerak dan meningkatkan kepercayaan dirinya.

8. Seorang Ayah Tidak Bisa Memasak Untuk Anaknya

Faktanya, kini banyak pria yang paham bahwa memasak tidak hanya bisa dilakukan oleh wanita. Studi dari University of North Carolina, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa proporsi pria memasak di 30 tahun terakhir meningkat, dan pada tahun 2015 peningkatan tersebut mencapai 43%. Anda juga bisa melakukannya, tinggal cari resep masakan yang mudah. Jika anak sudah cukup besar, maka anda dapat meminta anak anda untuk membantunya.

Penutup

Itulah fakta sebenarnya tentang pria ketika menjadi seorang ayah untuk pertama kali, jadi terdapat perbedaan antara peran ayah zaman dahulu dengan peran ayah pada zaman sekarang ini. Dan tidak ada perbedaan dalam tanggung jawab antara seorang ayah dan seorang ibu, karena untuk perkembangan dan pendidikan anak, dibutuhkan kerjasama ayah dan ibu yang seimbang.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel