Teknik Pemijahan Ikan Koi Beserta Cara Memilih Indukan Koi

klinikabar.com, Teknik Pemijahan Ikan Koi Beserta Cara Memilih Indukan Koi - Secara umum pembudidayaan ikan koi dimulai dari pemilihan induk. Kegagalan pemilihan induk ikan dapat mempengaruhi kegagalan usaha pembudidayaan. Walaupun kegiatan pemeliharaan sesuai persyaratan, belum tentu berhasil dengan baik apabila pemilihan induk tidak dilaksanakan dengan baik.

Teknik Pemijahan Ikan Koi Dan Pemilihan Indukan Koi


Gambar Teknik Pemijahan Ikan Koi Beserta Cara Memilih Indukan Koi


Ikan koi yang dapat dijadikan induk harus diperhatikan kriteria-kriteria yang berkaitan dengan kualitas induk, karena kualitas induk akan mempengaruhi kualitas keturunan. Koi yang baik untuk indukan tidak harus koi yang masih mempunyai kualitas kontes, tetapi koi apkir pun dapat dijadikan indukan asalkan memenuhi persyaratan.

Keturunan koi dapat bervariasi, bahkan dapat berbeda sama sekali dengan induknya. Yang perlu diperhatikan adalah induk koi harus mencapai syarat umur, berpola warna dasar yang sempurna, berbadan sehat dan ideal. Untuk lebih jelasnya tentang  cara memilih indukan ikan koi yang baik dan benar silahkan simak penjelasan dibawah ini.

Bentuk Tubuh Ikan Koi Indukan


Gambar Bentuk Tubuh Ikan Koi Indukan


Bentuk tubuh ikan koi induk jantan yang dipijahkan harus matang gonad (sudah memiliki banyak sperma) yaitu berumur lebih dari 2 tahun, sedangkan induk betina ikan koi harus memiliki banyak telur yang matang, yaitu berumur lebih dari 3 tahun.

Bentuk Badan Ikan Koi Yang Bagus Untuk Indukan

Bentuk badan ikan koi yang bagus untuk indukan adalah yang badannya ideal yaitu bandingan antara tinggi dan panjang adalah 1 : 2,3 - 3. Jika dilihat dari atas, garis punggungnya kelihatan lurus tidak melengkung. Dan pilihlah ikan koi yang berenang dengan tenang dan seimbang dipengaruhi oleh posisi sirip yang simetris berpasangan.

Besar sirip dada dan sirip perut ikan koi indukan harus sama, demikian pula dengan ukuran sirip punggung dan sirip ekor harus proposional dengan tinggi dan panjang tubuh. Bentuk kepala, mata, mulut, dan insang ikan koi indukan harus proporsional dan serasi. Bentuk hidung indukan ikan koi sebaiknya tidak terlalu keluar atau tenggelam tertimbun daging, karena hidung yang terbuka sering terjadi akibat bekas luka pada bagian insang.

Pola Warna Koi Yang Bagus Untuk Indukan

Untuk indukan, pilih ikan koi yang memiliki warna cemerlang dan kontras. Demikian juga pola warnanya, harus memiliki batas yang jelas. Meskipun demikian, pola dan warna pada induk serig memudar. Pertemuan antara warna merah dan putih harus berbatas tajam, tidak ada gradasi atau bayangan merah. Bisanya gradasi terjadi pada koi lokal.

Kesehatan Koi Yang Bagus Untuk Indukan

Untuk indukan, pilih koi yang sehat, yaitu koi yang gerakan renangnya seimbang atau tidak banyak berdiam di dasar kolam. Jangan pernah memilih koi yang insangnya bergerak cepat, karena ikan koi yang memiliki gerak insang cepat menandakan koi tersebut sedang mengalami kesulitan untuk bernafas. Sebaiknya koi tersebut tidak dipilih sebagai induk. Meski tidak bersifat genetis, induk koi yang sakit atau cacat akan mempengaruhi kualitas anaknya. Apabila indukan berpunggung melengkung, maka dapat dipastikan terdapat keturunan yang berpunggung melengkung.

Pilihlah induk ikan koi yang bersirip tegak atau tidak jatuh terkulai, jangan pernah memilih ikan koi yang selalu menyendiri. Perilaku tersebut bisa dianggap sebagai naluri koi yang sakit untuk tidak menularkan penyakit kepada sesama ikan koi yang lainnya.

Cara Pemeliharaan Ikan Koi Induk

Setelah dilakukan seleksi ndk koi, induk koi harus ditempatkan di tempat yang khusus, yaitu kolam pemeliharaan induk koi. Dengan demikian, antara induk koi jantan dan betina ditempatkan secara terpisah agar apabila induk akan dipijahkan maka tidak perlu dilakukan pemberokan (penempatan induk pada kolam penyimpanan sementara).

Masing-masing kolam diusahakan dipasang perairan dengan sistem paralel dan mempunyai pintu pemasukan air sendiri-sendiri. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi perkawinan sendiri karena induk betina mudah terangsang oleh bau sperma jantan yang keluar sendiri dan mengikuti arus air. Dalam suatu kolam dapat diisi beberapa induk tergantung pada kondisi kolam, makanan dan pengairannya. Kolam induk dapat berukuran 5m x 5m dengan kedalaman 1,5 m. Kolam untuk induk jantan ikan koi dapat dibuat lebih dangkal, karena induk jantan lebih kecil daripada induk betina. Kolam dengan ukuran tersebut dapat di isi 25 ekor induk jantan.

Faktor yang mempengaruhi pematangan ginad adalah padat penebaran, suhu, dan makanan. Maanan untuk koi biasanya berupa pelet, sedangkan jumlah pakan yang diberikan 5% dari berat tubuhnya. Pemberian pelet dapat dilakukan secara intensif, yaitu 2 kali sehari setiap pagi dan sore. Disamping pakan buatan, pakan alami juga dapat diberikan sebagai makanan tambahan, baik berupa pakan alami nabati maupun pakan alami hewani.

Air kolam induk koi dapat dicampur dengan vitamin atau obat. Vitamin hobie dan obat buatan Hanura Koi dapat diberikan dengan cara melarutkannya ke dalam kolam. Air sebanyak 200 liter dapat diberikan satu kapley hobie. Pemberian dilakukan 1 minggu sebelum induk dipijahkan. Pemberian vitamin ini sebaiknya dilakukan 2 hari sekali.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Pemijahan Ikan Koi

Sebelum melakukan pemijahan, alangkah baiknya anda mengetahui ketentuan pokok dalam pemijahan, yaitu kolam pemijahan harus terpisah dengan kolam pemeliharaan. Kolam tersebut terbuat dari semen atau tembok yang memiliki pintu air dan dilengkapi dengan saringan agar hama tidak masuk ke dalam kolam. Ukuran kolam tersebut antara 3m x 6m dengan kedalaman 40 cm.

Sebelum induk koi diletakkan di kolam pemijahan, kolam tersebut harus dipersiapkan dengan baik agar sesuai dengan sifat dan keinginannya. Adapun hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut :
  • Cara Perbaikan Kolam Pemijahan Koi
  • Sebelum dilakukan pemijahan, ada baiknya kolam tersebut disiapkan dengan perbaikan, perbaikan itu meliputi :
  • Perbaikan pematang. Kerusakan kolam terkadang terjadi pada pematang akibat ulah biantang seperti kepiting, belut dan ular, sehingga pematang menjadi bocor.
  • Perbaikan sarana pengairan atau menggantinya dengan bahan yang baru sehingga air dapat terkendali, seperti pipa paralon, saringan, saluran air, dan penyekat.
  • Lumpur yang sudah tebal, pecahan genteng, kaleng-kaleng bekas harus dikeluarkan dari kolam. Demikian juga rumput yang menjulur ke kolam harus dibersihkan atau dibabat.


Cara Pengeringan Kolam Pemijahan Koi

Dasar kolam untuk pemijahan koi harus diekringkan dengan tujuan agar gas-gas beracun mungkin ada dapat menguap. Pengeringan tersebut juga bertujuan agar hama penyakit maupun telur-telur ikan buas dapat mati. Tidak ada acuan yang dibutuhkan dalam pengeringan, tetapi biasanya dalam waktu 2-3 hari dan matahari bersinar normal, dasar kolam dapat kering. Namun sebaliknya, apabila matahari tidak normal, maka pengeringan membutuhkan waktu 5-7 hari.

Cara Pengapuran Kolam Untuk Pemijahan Koi

Pengapuran ini dilakukan untuk menaikkan pH tanah dan untuk memberantas bibit-bibit penyakit yang berada di dalam kolam. Waktu pemberian kapur pertanian adalah ketika kolam dalam proses pengeringan dengan dosis kapur kurang lebih 60 gram permeter persegi. Setelah kolam kering, air dimasukkan melalui saringan yang dipasang pada pintu pemasukan air hingga air menggenang kolam dengan ketingian antara 60-80 cm.

Cara Pemasangan Kakaban Untuk Pemijahan Koi

Setelah kolam diisi air, langkah selanjutnya adalah pemasangan kakaban sebagai tempat telur menempel. Kakaban dapat dibuat dari ijuk atau rafia. Kakaban diletakkan di tengah kolam, jumlah kakaban disesuaikan dengan besar kecil kolam, ada yang membuat dengan panjang 100 cm sampai 200 cm dan lebar 35 m.

Cara Membuat Kakab Untuk Pemijahan Ikan Koi

Cara membuat kakaban seperti gambar di atas, yaitu :


Gambar Cara Pemasangan Kakaban Untuk Pemijahan Koi


  • Ijuk disisir dahulu dengan sikat kawat agar ijuk menjadi halus (Gambar A)
  • Batang bambu dipotong sesuai ukuran dan dibelah menjadi 4 bagian (Gambar B)
  • Sisir ijuk dijepit dengan 2 belah bambu (Gambar C)
  • Kemudian dipaku agar tidak copot atau lepas (Gambar D)


Kemudian kakaban dipasang di tengah kolam, jumlah kakaban disesuaikan dengan kebutuhan ikan, karena kalau kakaban kurang, maka telur akan mengumpul.

Proses Pemijahan Ikan Koi

Tempat yang digunakan dalam proses pemijahan adalah bak kolam dengan ukuran kira-kira 50 cm x 200 cm dan dengan kedalaman 50 cm. Apabila tempatnya berupa bak, maka bak tersebut dapat berupa bak semen, bak fiberglas, bak venly atau venly lembaran yang pemasangannya direntangkan diatas galian tanah.

Tempat pemijahan ikan koi yang terbuat dari kolam tanah, bak semen atau plastik, sebelum ditebari benih, isilah kolam tersebut dengan air selama 10 hari. Tetapi bila menggunakan bak semen yang baru dibuat, rendamlah bak tersebut dengan air paling sedikit 2 minggu. Lalu bak tersebut dikeringkan di bawah sinar matahari dan semprot dengan zat anti hama di seluruh dinding bak tersebut sehingga semua penyakit yang melekat dapat mati.

Agar pencegahan penyakit dapat berhasil diatasi, maka kolam dkeringkan paling sedikit 2 hari. Kemudian bak dicuci sampai bersih dan diisi air sesuai dengan keperluan. Kemudian kakaban diletakkan di tengah kolam, pada umumnya satu kolam diisi dengan satu induk betina dan 2-5 induk jantan. Waktu yang tepat untuk melepaskan induk koi adalah pada waktu sore hari.

Pemijahan ikan koi dimulai dengan kejar-kejaran antara induk jantan dan betina, setelah mencapai klimaks, induk betina akan mengeluarkan telur dan menempelkannya di kakaban. Kemudian indk jantan mengeluarkan sperma dan membuahi telur tersebut. Telur yang dibuahi akan menempel erat pada kakaban dan berwarna putih dan biasanya perkawinan ikan koi terjadi pada malam hari.

Setelah bagian kakaban terpenuhi oleh telur, maka kakaban di balik agar kedua bagian kakaban terpenuhi oleh telur koi. Agar telur dapat selamat dan dimakan oleh induk, maka kakaban tersebut dipindahkan ke kolam penetasan ikan koi dan kolam pemijahan diisi dengan ikan koi baru. Demikian seterusnya sampai proses pemijahan selesai.


Kesimpulan

Saat teknik pemijahan ikan koi sudah dilakukan, Terkadang setelah beberapa saat kedua induk bertemu, tidak terjadi pemijahan. Apabila hal ini terjadi, maka harus diselidiki dan dicari penyebabnya, apakah sebab induk jantan atau induk betina koi atau karena faktor lingkungan. Apabila induk jantan koi tidak mau mengejar induk betina, maka dapat dibantu dengan melarutkan telur ayam mentah ke klam pemijahan atau membaluri tubuh betina dengan telur bebek. Ini dimaksudkan agar induk jantan terangsang kepada induk betina dengan bau amis yang menempel pada tubuh ikan koi betina. Itulah Teknik pemijahan ikan koi beserta cara memilih indukan koi. Selamat mencoba.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel