Tips Melatih Cucak Hijau Agar Bermental Juara Dan Ngerol Atau Gacor

Untuk mendapatkan cucak hijau dengan kualitas kicauan yang baik atau ngerol atau gacor (mental serta variasi kicauan), satu diantaranya adalah melihat faktor genetik atau dihasilkan dari indukan cucak hijau yang unggul. Meskipun demikian, burung dari hasil penangkaran tersebut juga memerlukan latihan-latihan yang mendukung penampilan (mental, kicauan dan gaya) kelak di kemudian hari. Sama halnya pada burung bakalan yang diperoleh dari hasil tangkapan hutan, cucak hijau hasil tangkapan hutan juga memerlukan latihan, karena tidak menutup kemungkinan brung ini tampil sejajar dengan burung cucak hijau hasil penangkaran. Dalam hal melatih cucak hijau merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dari burung cucak hijau tersebut.

Cara Melatih Cucak Hijau Agar Cepat Berkicau


Gambar Tips Melatih Cucak Hijau Agar Bermental Juara Dan Ngerol Atau Gacor


Cara melatih cucak hijau bakalan cepat berkicau dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama yaitu dengan mendampingkan bakalan cucak hijau dengan burung dewasa yang sudah jadi. Agar mencapai hasil mkasimal (cepat berkicau atau gacor) sebaiknya langkah ini dilakukan secara terus menerus atau setiap saat sampai burung cucak hijau bakalan dapat menirukan burung pendampingnya (master). Langkah ini untuk menghindari cucak hijau bakalan stres atau merasa takut berdekatan dengan burung pendamping, biasanya sangkar burung bakalan digantungkan pada lokasi agak jauh dari burung masteran atau hanya mendengar kicauannya saja.

Jika bakalan cucak hijau mulai terbiasa (kondisi burung tenang), kemudian jarak burung keduanya diperdekat atau jika keduanya terhalang pembatas (seperti tempbok) diupayakan agar burung bakalan dapat melihat, mendengar dan berdekatan dengan burung pendamping. Cara kedua, yaitu dengan mendengarkan rekam pita kaset atau compac disk lengkap). Latihan kicauan cucak hijau yang sudah jadi. Untuk langkah yang ditempuh hampir sama dengan langkah tersebut diatas, mula-mula burung bakalan diperdengarkan kicauan cucak hijau dari rekaman secara pelan-pelan, kemudian setelah terbiasa, volume suara rekaman ditinggikan (diperkeras).

Setelah bakalan cucak hijau mampu menirukan cucak hijau dewasa (langsung atau melalui rekaman), burung masih memerlukan latihan-latihan misalnya mendampingkan cucak hijau dengan jenis burung lain yang sudah jadi. Hal ini agar kicauan burung semakin bervariasi (lengkap). Latihan ini bukan hanya untuk cucak hijau yang dipersiapkan sebagai burung lomba (arena) saja. Untuk burung yang dipersiapkan sebagai calon indukan atau dikembangbiakan kembali juga memerlukan latihan tersebut.

Meskipun demikian, latihan pada calon indukan hanya mengukur (mengetahui) tingkat kemampuan dari segi kualitas mental dan kicauannya. Sedangkan cucak hijau yang dipersiapkan untuk lomba, jenis latihan dan porsinya (jumlah waktu) lebih banyak, dalam hal ini segala sesuatu yang berhubungan dengan penilaian burung cucak hijau pada lomba (mental, kicauan, dan gaya) yang harus dimiliki burung tersebut.

Cara Meningkatkan Kualitas Kicauan Cucak Hijau Agar Kicauan Berirama

Pada umumnya untuk meningkatkan kualitas kicauan cucak hijau agar memiliki lagu (irama) yang bervariasi, satu diantaranya telah disinggung pada pembahasan diatas, yaitu mendampingkan dengan jenis burung lain (master). Untuk jenis burung pendamping tentu saja dipilih burung yang sudah jadi.

Ada sebagian penggemar brung cucak hijau berpendapat upaya memaster cucak hijau tepat dilakukan sejak dini atau sejak usia masih muda (trotolan) dengan alasan pada masa usia tersebut suara bawaan (suara asli) belum muncul atau belum mendapat isian (master) burung yang lain. Selain jenis atau variasi kicauan dapat diatur sesuai kehendak pemiliknya. Sedangkan pada cucak hijau dewasa proses pendampingan ini lebih cepat berhasul ketika cucak hijau mengalami masa perontokan bulu, dengan alasan aktivitas berkicaunya sedikit sehingga burung memiliki kesempatan cukup banyak untuk menerima (mendengarkan) burung pendamping.

Kedua pendapat diatas tersebut cukup beralasan dan masuk akal meskipun demikian untuk meningkatkan kicauan cucak hijau dapat juga dilakukan dengan pertimbangan pandampingan secara terus menerus memiliki kesempatan cukup besar menerima isian dari master

Untuk jenis burung pendamping yang bisa digunakan penggemar cucak hijau yaitu : burung cucak hijau jenggot, love bird, kenari, gereja, jalak suren, cucak cungkok dan sebagainya. Dari berbagai macam burung tersebut memiliki karakter suara yang berbeda-beda misalnya suara yang ngerol, jalan suren memiliki trecetan yang pendek, rapat dan kasar, dan sebagainnya. Untuk cara memaster cucak hijau ini dapat secara berdekatan dari jarak agak jauh atau disesuaikan dengan kondisi mentalnya. Setelah cucak hijau dapat menirukan suara burung pendamping secara jelas dan sering dilagukan, proses memaster ini telah berhasil.

Meskipun demikian, cucak hijau khususnya untuk tujuan lomba dapat ditambah lagi dari segi variasi kicauannya, misalnya setelah mampu menirukan suara cucak jenggot proses memaster burung dilanjutkan dengan memberikan isian suara love bird. Hal ini sebagai upaya mengkombinasikan berbagai macam karakter suara yang menjadi andalan (gacor) cucak hijau pada perlombaan (kontes burung).

Selain cucak hijau mampu berkicau secara lengkap (bervariasi), tentu saja harus ditunjang dengan penampilan yang rajin berkicau (juweh) agar semua keunggulan yang dimilikinya dapat terlihat. Hal ini biasanya akan terlihat ketika cucak hijau mengalami birahi yang meningkat dan cara yang ditempuh yaitu mendampinginya dengan cucak hijau betina. Ada sebagian penggemar burung berpendapat, khususnya cucak hijau untuk tujuan lomba sebaiknya proses ini tidak dilakukan secara lama (harus sebentar saja) agar birahinya tidak terlalu tinggi, sehingga ketika lomba aktivitas berlaganya dapat optimal.

Oleh karena birahi cucak hijau yang terlalu tinggi membuat burung tidak tenang. Cara lain membuat cucak  hijau jantan yang sudah jadi seperti pada melatih pada cucak hijau bakalan, atau dilakukan latihan bersama (latber) sesama penggemar burung tersebut. Melatih cucak hijau agar berkicau lebih lama merupakan langkah yang sering dilakukan penggemar burung pada umumnya. Cara yang ditempuh adalah dengan proses penjemuran 1-3 jam setiap harinya atau disesuaikan dengan kondisi burung. Latihan ini memiliki kesamaan pada proses penjemuran cucak hijau bakalan, hanya saja segi frekuensi penjemuran lebih lama. 

Langkah lain dalam melatih cucak hijau agar gacor adalah dengan meningkatkan ketahanan berkicau cucak hijau yaitu dengan cara memasukkannya ke dalam kandang umbaran ukuran besar atau kandang volier kurang lebih selama 1 minggu atau diatur hingga cucak hijau tersebut mendapatkan waktu latihan yang cukup, tetapi harus menjaga kondisinya jangan sampai liar. Untuk pelaksanaan latihan ini dilakukan pada hari sebelum kontes, sedangkan untuk latihan atau perawatan harian menggunakan cara penjemuran.

Banyak hal yang perlu dilakukan agar cucak hijau memiliki kualitas kicauan yang baik, terutama harus ditunjang dari segi penampilan kesehatannya. Hal ini dapat ditempuh dengan merawat cucak hijau secara optimal seperti memenuhi kebutuhan pakan yang cukup (jumlah dan kandungan gizinya), memenuhi kebutuhan air minum, kebutuhan mandi, pengerudungan dan sebagainnya.

Lomba Cucak Hijau

Kelas cucak hijau penggemarnya cukup banyak diminati dan stabil pada setiap perlombaan burung, baik ditingkat lokal maupun ditingkat nasional. Setiap kelas perlombaan (exclusif, binatang, favorit atau nama-nama lain yang dipakai panitia lomba) cucak hijau minimal menempati dua kelas tersebut, tentu saja membuka peluang usaha bagi penangkaran cucak hijau, terlebih lagi pemerintah melalui Perhimpunan Burung Indonesia telah menetapkan pada tahun 2000 sebagai era penangkaran. Program ini kemudian disosialisasikan pada anggotanya (pedagang, penggemar, dan penangkar burung) dengan mengeluarkan ketentuan burung-burung lokal dilombakan, khususnya populasinya mulai menurun atau langka, sebaiknya diperoleh dari hasil penangkaran.

1. Tingkatan Lomba Cucak Hijau

Untuk tingkatan lomba burung berkicau memiliki beberapa tingkatan, diantaranya adalah :
Lomba cucak hijau tingkat lokal, adalah lomba yang diselenggarakan dengan melombakan burung berkicau diikuti oleh peserta tingkat II (kotamadya).
Lomba cucak hijau tingkat regional, yaitu lomba burung berkicau yang diikuti oleh penggemar burung dari daerah tingkat I (provinsi).
Lomba cucak hijau tingkat nasional, yaitu lomba burung kicau yang diikuti oleh peserta dari seluruh wilayah di Indonesia.
Grand Prix dan Lomba besar, yaitu lomba burung berkicau yang diikuti peserta umum dari seluruh wilayah Indonesia.

2. Kriteria Penilaian Lomba Cucak Hijau

Untuk kriteria pada perlombaan burung berkicau khususnya burung cucak hijau yang baku atau standar yaitu meliputi :
a. Irama dan lagu kicauan yang meliputi :

  • Kerapatan suara.
  • Memiliki suara serasi dan harmonis pada bagian depan, tengah dan suara akhir yang berulang-ulang, menyambung dan tidak sumbang.
  • Variasi suara antara besar dan kecil seimbang (baland) atau serasi.
  • Angka penailaian lomba burung berkicau yang diberikan juri lomba untuk irama dan lagu burung berkicau adalah sebagai berikut :


  1. Babak penyisihan : 33 35
  2. Babak final : 36 -38
b. Volume Dan Mutu Suara
Adapun untuk kriteria menentkan baik buruknya volume dan mutu suara burung, juru lomba burung berkicau berpatokan pada :
Keras lemahnya, tinggi rendahnya, panjang pendek, bersih kotor, baik buruk dan variasi suara.
Rapat renggangnya rangkaian bunyi dan hentakan suara.
Suara pembuka yang keras, tetapi kicauan lembut.
Angka penilaian yang diberikan juri lomba burung berkicau untuk volume dan mutu suara :
  1. Babak penyisihan : 21-23
  2. Babak final : 22-24

Kesimpulam

Agar burung cucak hijau dapat memenangkan lomba atau kontes, selain beberapa faktor diatas yang menjadi penilaian juri lomba burung berkicau, maka anda harus memperhatikan juga gaya dan kondisi fisik burung, karena yang menjadi pedoman juri dalam menilai burung dari segi fikik dan gaya berpacu pada hal berikut ini :
  • Kelincahan dan bentuk gaya pada waktu berkicau, menggerak-gerakkan sayap, ekor dan menegakkan bulu kepala (njegrik), menegakkan kepala atau diimbangi dengan gerakan yang harmonis.
  • Kesehatan burung, kerapian dan kelengkapan bulu sayap, ekor dan bulu mantel.
  • Kondisi fisik burung, cacat tidaknya, dan ideal tidaknya postur tubuh burung.
  • Angka yang diberikan juri lomba dalam menilai fisik adalah sebabagi berikut :
  1. Babak penyisihan : 21-22
  2. Babak final : 22 - 23

Itulah pembahasan tentang tips melatih cucak hijau agar bermental juara dan memiliki suara ngerol atau gacor, semoga dapat menambah wawasan anda dan semoga nermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel