5 Jenis Mastektomi Untuk Penderita Kanker Payudara

Jenis Mastektomi Untuk Penderita Kanker Payudara - Payudara merupakan salah satu bagian tubuh yang membuat tubuh wanita tampak berlekuk dan terlihat menarik, berbeda dengan pria, payudara pada wanita lebih berkembang guna mendukung perannya dalam membentuk dan menyalurkan Air Susu Ibu.

Gambar Jenis Mastektomi Untuk Penderita Kanker Payudara


Penderita Kanker Payudara Yang Harus Diangkat Payudaranya

namun bagaimana jika payudara tiba-tiba harus diangkat? selain penampilan fisik menjadi berubah, psikologis wanita tersebut berubah pula, bukan tidak mungkin ikut terganggu secar mental. meski demikian, pilihan ini terpaksa dihadapi oleh banyak wanita di seluruh dunia, dalam berusaha melawan kanker payudara.

5 Jenis Mastektomi

pengangkatan payudara atau dalam dunia medis dikenal dengan sebutan Mastektomi, mastektomi adalah suatu tindakan operasi yang bertujuan untuk mengangkat seluruh jaringan payudara, entah pada satu sisi atau pada ke dua sisi payudara yang diangkat, mulai dari lobulus, duktus, lapisan lemak, serta kulit, termasuk puting susu dan areola.

setelah mastektomi dilakukan, wanita tersebut dapat melakukan bedah rekontruksi atau bedah plastik, untuk menghadirkan kembali bentuk payudaranya, ada lima jenis mastektomi yang dapat dilakukan, yaitu mastektomi sederhana atau mastektomi total, mastektomi radikal modifikasi, mastektomi radikal, mastektomi parsial dan mastektomi subkutan.

1. Mastektomi Sederhana Atau Total

pada prosedur ini, seluruh payudara diangkat atau diambil tanpa mengutak-atik kelenjar limfe di daerah ketiak atau pun otot di belakang payudara. mastektomi jenis ini cocok dilakukan pada kasus karsinoma duktal insitu multipel atau luas, dan yang dilakukan untuk mencegah kanker payudara.

2. Mastektomi Radikal Modifikasi

mastektomi radikal modifikasi adalah mastektomi yang mengangkat payudara dan juga kelenjar limfe di daerah ketiak, pada jenis ini, tidak dilakukan pengangkatan otot dinding dada, mastektomi ini biasanya dilakukan pada penderita kanker invasif, dengan tujuan mastektomi sekaligus untuk memeriksakan kelenjar limfe. dengan demikian dapat diketahui apakah kanker sudah menyebar ke luar payudara atau tidak.

3. Mastektomi Radikal

mastektomi radikal merupakan jenis mastektomi paling luas, pada mastektomi ini, ahli bedah akan mengangkat seluruh jaringan payudara, kelenjar limfe di daerah ketiak dan daerah dada, serta otot dinding dada yang berada di balik payudara. mastektom ini sangat banyak dilakukan di masa lampau, namun sekarang hanya disarankan jika kanker payudara sudah menyebar hingga ke otot.

4. Mastektomi Parsial

mastektomi parsial dilakukan dengan mengangkat bagian payudara yang mengalami kanker serta sedikit jaringan sehat di sekitarnya, perbedaan dengan Lumpektomi (pengambilan benjolan) adalah jaringan yang diambil dengan mastektomi parsial lebih banyak.

5. Mastektomi Subkutan

pada mastektomi subkutan, seluruh jaringan payudara diangkat tapi dengan menyisakan puting, mastektomi ini lebih jarang dilakukan karena makin banyak jaringan payudara yang ditinggalkan, dapat menimbulkan risiko kanker di kemudian hari, selain itu, rekonstruksi atau pembedahan payudara menjadi lebih sulit dilakukan.

Mastektomi Sebagai Pengobatan Dan Pencegahan

mastektomi pada zaman dahulu hanya disarankan untuk wanita yang telah mengalami kanker payudara invasif, namun saat ini, mastektomi juga dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker payudara, terutama pada mereka yang memiliki risiko tinggi kanker payudara.

diantaranya mereka yang pernah mengalami karsinoma in situ, riwayat kanker pada payudara yang sebelahnya, riwayat kanker payudara pada keluarga yang kuat (misalnya lebih dari 2 orang anggota keluarga yang memiliki riwayat kanker), pernah mengalami terapi radiasi di daerah dada hingga 30 kali (misalnya pada Limfoma Hodgki) atau pembawa mutasi gen BRCA.

risiko terjadinya kanker payudara dapat mencapai 87% pada mereka yang membawa gen BRCA yang bermutasi, namun dengan mastektomi pada kedua payudara, risiko terjadinya kanker menurun hingga 90 %. kasus inilah yang menimpa Angelina Jolie.

keputusan untuk menjalani mastektomi ditempuh oleh Angelina Jolie, setelah hasil pemeriksaan genetik menunjukkan hasil yang positif, pemeriksaan ini dilakukan menyusul kematian ibu dan bibinya akibat kanker payudara, terlebih lagi, kanker yang terjadi pada mereka dengan mutasi genetik ini dikenal lebih agresif dan lebih ganas dibandingkan pada mereka yang tidak mengalami mutasi.

Kekurangan Dan Kelebihan Mastektomi

melakukan mastektomi mempunyai kelebihan dan kekurangannya yang harus menjadi pertimbangan para penderita kanker payudara, namun, keputusan yang diambil seorang pasien kanker payudara adalah hal yang serba salah, antara hilang kedua payudara atau hidup dengan rasa takut terkena kanker seumur hidup.

yang jelas, mastektomi dapat sangat menurunkan kemungkinan terjadinya kanker payudara, sebenarnya, jika pada pemeriksaan kanker payudara ditemukan lesi mencurigakan yang bis menjadi kanker, kita bisa meminta dokter untuk menyingkirkan benjolan tersebut dengan segera, meski kita termasuk yang mewarisi mutasi gen BRCA, namun banyak wanita yang lebih memilih melakukan mastektomi radikal.

pilihan ini bergantung pada tingkat keberanian atau ketakutan anda, ada yang biasa-biasa saja melanjutkan hidup namun tetap waspada. tetapi ada juga yang tidak bisa tidur memikirkan tentang kapan kanker payudara itu akan menggerogoti tubuhnya.

tidak hanya berpikir khawatir, ditambah lagi membayangkan jika kanker mulai muncul, sehingga harus menjalani kemoterapi dan sebagainya. pertimbangan lain adalah seberapa penting payudara bagi anda.

mastektomi tidak hanya akan mempengaruhi penampilan fisik, namun juga seksualitas dan identitas sebagai seorang wanita, kadang, meski telah menjalani operasi rekonstruksi payudara, wanita tersebut dapat tetap dapat merasa ada yang masih kurang dari dirinya.

prosedur masektomi juga bukan tanpa risiko, sama seperti prosedur pembedahan lainnya, dapat terjadi komplikasi seperti perdarahan, bekuan darah, infeksi, sampai kematian. pembedahan juga dapat menimbulkan nyeri, pembengkakan akibat terhambatnya aliran limfe bekas operasi yang kurang bagus, atau nyeri dan kaku pada bahu.

Gen BRCA juga sangat sering berkaitan dengan kanker ovarium (indung telur) biasanya juga akan diangkat, ini akan menyebabkan terjadinya menopause, dan risiko terjadinya penyakit jantung serta osteoporosis yang meningkat, jika tidak diberikan terapi sulih hormon.

Mastektomi Bukan Satu-Satunya Cara Untuk Atasi Kanker Payudara

menurut para ahli, mastektomi pada kedua payudara pada kasus mutasi BRCA positif merupakan pilihan yang baik,namun, keputusannya tetap berada penuh di tangan pasien. jika tidak ingin melakukan deteksi awal dengan melakukan Mamogram dan atau MRI payudara setiap tahunnya, dapat bergantian dengan melakukan mamogram 6 bulan sekali.

memang cara ini tidak dapat mencegah kanker karena kanker akan diketahui setelah kanker itu terjadi, tapi paling tidak bisa cepat diketahui. cara lain adalah dengan segera melakukan pengangkutan benjolan apapun.

pada saat diketahui anda memiliki risiko tinggi. dengan demikian, tidak perlu mengangkat seluruh jaringan payudara, selain itu, dokter juga dapat memberikan Tamoxifen atau Raloxifen, serta tidak lupa untuk selalu menjaga pola hidup yang sehat.

Solusi Untuk Penderita Payudara

sebelum operasi, tantangan yang paling sulit adalah melawan rasa takut akan operasi dan takut akan yang dihadapi setelah operasi, untuk mengatasinya, berbicara dengan orang terdekat anda mengenai hal ini akan dapat sangat membantu.

untuk pendapat yang lebih profesional, anda dapat berkonsultasi dengan psikolog. selain itu, teknik relaksasi juga dapat sedikit banyak membantu anda menghadapi hari yang ditunggu-tunggu, untuk memperbaiki penampilan anda, anda dapat mulai memperbaiki dan merencanakan rekonstruksi dengan ahli bedah plastik dan membicarakan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel