Cara Mendidik Anak Agar Disiplin Tanpa Mengekang Kebebasan

klinikabar.com,  Cara Mendidik Anak Agar Disiplin Tanpa Mengekang Kebebasan - Kita yakin bahwa tidak ada seorang ibu pun yang tidak ingin anaknya menjadi anak yang sejak dini bisa memiliki nilai-nilai sesuai ajaran orang tua. Namun, mengapa dalam beberapa kasus banyak anak yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. padahal sejak dini ayah dan ibu sudah berusaha sekuat tenaga untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik pada anak seperti disiplin.

Mendidik Anak Agar Disiplin


Gambar Cara Mendidik Anak Agar Disiplin Tanpa Mengekang Kebebasan


Kita juga sadar, mendidik anak di zaman sekarang sudah pasti sangat berbeda jika dibandingkan dengan orang tua kita mendidik kita pada zaman dulu yang mana pendidikannya hanya satu arah-pokoknya anak harus menurut. Namun saat ini pendidikan condong ke dua arah, ada komunikasi timbal balik antara anak dan orang tua. seorang anak langsung mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tua sekitarnya.

Contoh, kasus guru ditempat anak saya sekolah mengeluh karena ada salah satu muridnya yang selalu bicara dengan berteriak. Selidik punya selidik, ternyata i rumah, orang tua dan orang-orang di sekitarnya - termasuk pengasuhnya sering meneriaki sang anak jika melakukan kesalahan. "No wonder..." kata salah seorang ibu yang sering saya temui di sekolah anak saya ketika menjemputnya. "Ada pepatah guru kencing berdiri, murid kencing berlari, jadi tidak usah heran. yang ada perlu belajar banyak orang tua dari anak tersebut, baru anaknya yang diberikan pengertian".

Penyebab Anak Tidak Disiplin

Benar juga apa yang dikatakan guru tadi, apa yang orang tua atau orang disekitar lakukan akan dilakukan pula oleh anak. Jika anak sering diteriaki, jika anak sering mendengarkan kata-kata kasar dan kotor, jangan bingung jika sumpah serapah keluar dari mulut anak dengan begitu saja. Malah tidak jarang apa yang mereka lakukan lebih parah dari apa yang mereka "pelajari". Jadi, jika ada anak yang bermasalah di sekolah - baik itu kelakuan atau pun nilai pelajarannya - jangan langsung menyalahkan anak. Tetapi lihat terlebih dahulu latar belakang keluarganya memang "bermasalah" sehingga anak pun jadi ikut "bermasalah".

Selain nilai-nilai yang baik yang harus ditanamkan, ada satu hal yang sering kali lupa diterapkan pada pendidikan anak akhir-akhir ini. Disiplin! mungkin disiplin dianggap kuno dan terlalu kearah militer. Masa sih? Berarti kita kuno karena menerapkan hal tersebut pada anak-anak kita. Namun kita tidak peduli, mau dibilang bilang atau dikatakan sangat ketat dalam mendidik anak, karena hal tersebut sangat penting karena dengan disiplin anak justru bisa lebih mandiri dan bisa lebih beradaptasi dengan lingkungan.

Banyak ibu mengartikan disiplin sebagai peraturan yang kaku dengan segala hukuman. Padahal disiplin itu bisa juga dirancang sedemikian rupa untuk membantu anak dalam menghadapi tuntutan lingkungan. Disiplin pada anak sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan individu untuk berbuat dan mendapatkan sesuatu dari orang lain atau lingkungannya dengan pembatasan peraturan yang ada. Jadi disiplin itu intinya justru mengekang seseorang untuk berbuat sesuka hati, termasuk disiplin untuk anak.

Tujuan disiplin bukan untuk melarang kebebasan atau mengadakan penekanan, melainkan memberikan kebebasan dalam batas kemampuan anak. Sebaliknya, bila berbagai larangan itu sangat ditekankan, maka anak akan merasa terancam dan frustrasi atau memberontak, bahkan akan mengalami rasa cemas yang menjadi suatu gejala yang kurang baik bagi pertumbuhan anak.

Tanpa disiplin, tanpa mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh. Seorang anak pada umumnya tidak akan "survive' dalam hidupnya. Ia akan berbuat sesuka hati tanpa peduli pada lingkungan disekitarnya. Melalui peraturan dan disiplin maka anak akan terhindar dari konsekuensi bahaya yang berasal dari tindakannya pada saat tertentu. peraturan juga akan menjadi pegangan dalam hidup seseorang. Untuk anak, disiplin kadang-kadang dianggap sebagai tuntutan yang "menakutkan", padahal bila dilakukan dalam suasana emosional yang positif, maka akan menimbulkan keikhlasan dalam dirinya untuk berbuat sesuai peraturan, tanpa merasa dirinya takut atau terpaksa.

Dengan demikian tidak terjadi yang dinamakan kepatuhan yang ditaati keran takut dan merasa terpaksa. disiplin membantunya bagaimana mencapai apa yang diharapkan darinya tersebut, sekaligus membuat anak - pada waktu dewasa - mampu hidup seimbang dan selalu konsekuen dengan apa yang menjadi pilihan dan keputusannya.

Penutup

Disiplin di sekolah seharusnya merupakan tata peraturan yang meningkatkan kehidupan mental yang sehat dan memberikan cukup kebebasan untuk berbuat secara bertanggung jawab sesuai dengan kemampuan murid. Peraturan disiplin seperti ini akan menjadi kebiasaan-kebiasaan yang baik, bahkan akan berkembang menjadi disiplin diri (self discipline) bila peraturan itu dipegang secara konsisten. 

Sebaliknya, disiplin sekolah yang membatasi murid sehingga menimbulkan rasa takut dan cemas, akan memupuk pola emosional yang tidak sehat karena memperlakukan anak dengan cara-cara kurang tepat sehingga hasil belajar siswanya juga tidak akan maksimal.

Baca Juga 5 Cara Agar Anak Mudah Memahami Arti Kata

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel