5 Cara Agar Anak Mudah Memahami Arti Kata

klinikabar.com, Cara Agar Anak Mudah Memahami Arti Kata - Kiat agar anak menjadi lebih mudah merespon dan memahami setiap kata-kata yang anda katakan, adalah hal yang memerlukan tahapan waktu dan kesabaran. Dengan melihat anak bersiap-siap naik ke meja, anda spontan berteriak "Jangan Naik", eh, tapi anak tidak mempedulikan anda. Dengan tenang ia tetap memanjat meja dan selamat. Anda yang khawatir segera menghampiri anak anda dan mengangkatnya dari meja. 

Mengajari Anak Mudah Memahami Kata

Gambar 5 Cara Agar Anak Mudah Memahami Arti Kata


Anak anda kurang mudah memahami setiap kata-kata anda? Orang tua perlu belajar mengatakan "jangan" pada waktu yang tepat karena akan melatih anak menjadi lebih cerdas dalam menunda keinginan. Apalagi mengingatkan anak tidak melakukan hal-hal berbahaya juga perlu dilakukan. Cobalah anda belajar merespons penolakan anak agar anak anda memahami maksud kata-kata anda.

5 Cara Agar Anak Mudah Memahami Arti Kata

1. Bersikap Tenang Dan Positif

Tidak jarang kata "jangan" spontan terucap saat anda panik melihat anak anda melakukan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya, misalnya meloncat dari atas kursi cukup tinggi ke lantai. Sedangkan baginya hal tersebut adalah permainan yang menyenangkan. Untuk menghindarinya, tarik nafas, dan dekati ia untuk menjaganya agar terhindar dari bahaya dan ucapkan " kamu pandai melompat nak, tapi lebih seru jika melompatnya diatas kasur saja, Yuk!"

2 Berikan Pengertian

Mulai memberikan pengertian bahwa apa yang ia inginkan tidak selamanya baik. "Bunda tahu kamu suka bermain hujan-hujanan, tapi kalau terlalu lama akan membuat kamu kedinginan. Setelahnya kamu sakit dan tidak bisa bermain lagi". Atau ketika anak anda mempermainkan makanannya ketika makan, anda dapat menarik piringnya dan mengatakan "makanan itu untuk dimakan nak, bukan untuk dibuat main-maina" Dengan berkata tegas, anak akan mengerti bahwa anda tidak suka dengan apa yang ia lakukan. Namun, jika memperlakukan makanan dengan baik, jangan lupa untuk anda berikan pujian kepadanya.

3. Alihkan Perhatiannya

Saat anak melompat-lompat dan berlari-lari tidak karuan hingga dapat membahayakannya, segera alihkan perhatiannya dengan mengajak ia melakukan aktivitas spontan, misalnya menggunakan kertas koran atau majalah bekas yang ada. "Bunda sedang membuat pesawat nih nak, batu bunda dong.." Tunjukkan kertas tersebut dan katakan " Lebih bagus pesawatnya besar atau kecil ya ?"

4. Ganti Mainannya

Anda dapat mencoba mengganti mainan anak dengan mainan serupa demi keamanan anak anda. Misalnya, jika anak anda bermain pisau atau benda tajam, hanya untuk memukul panci atau ember,berikan benda serupa yang sama yang terbuat dari kayu atau dari plastik secara pelan-pelan. Anda bisa terlebih dahulu menggunakannya, biasanya anak akan lebih tertarik dengan benda baru yang digunakan oleh orang lain. Dengan begitu, ia dapat terus berkreasi dengan mainannya tanpa membahayakan dirinya.

5. Time's Up

Jika menjelang tidur atau saat makan, anak anda masih asyik dengan mainan di tangan, jangan ragu untuk mengatakan bahwa waktu bermain sudah habis. Namun sesekali anda dapat memberikan waktu ekstra dan waktu yang lebih fleksibel. Karena tidak ada salahnya bernegosiasi, namun ketegasan anda akan mengajarkan hal yang lebih baik.

6. Katakan "Jangan" Di Waktu Yang Tepat

Anda harus dapat meletakkan kata "jangan" kepada anak anda di saat waktu yang tepat, misalnya pada saat, berlari di jalan raya, memanjat lemari, mencolok lubang listrik dengan jarinya
naik turun tangga sambil melompat tanpa berpegangan, dan pada saat bermain di dekat kolam renang.

Kesimpulan

Jika hal-hal diatas gagal untuk anda terapkan pada anak anda, dan jika hal diatas gagal membuat anak anda mendengar dan memahami maksud kata-kata anda, cobalah anda untuk menerapkan metode Dr. Thomas W Phelan, psikolog klinis dari Assosiasi Psikolog Amerika Serikat, Caranya, jika berkali-kali anak masih menolak peringatan dan himbauan anda, katakan dengan tegas maka anda katakan " Oke, satu kali lagi!" jika anak anda masih menolak hingga hitungan ke tiga, berikan hukuman 5 menit dengan meminta ia keluar ruangan atau minta masuk kamar. Setelah itu izinkan anak untuk dapat gabung bersama anda, namun jangan memulai diskusi apapun dengannya. Anda dapat menyebut nama lengkap anak tersebut untuk menunjukkan bahwa anda sungguh-sungguh dengan apa yang anda ucapkan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel