Cara Pemberian Hipnotika Atau Obat Tidur

Klinikabar.com, Cara Pemberian Hipnotika Atau Obat Tidur, Efek Samping Dan Mekanisme Kerja Obat Tidur, Hipnotika - Sedative - Hipnotika atau obat tidur adalah zat yang umumnya diberikan pada malam hari dengan tujuan untuk mempertinggi keinginan faal dan normal untuk tidur, mempermudah atau menyebabkan tidur. jika hipnotika diberikan dalam dosis yang lebih rendah dari dosis terapi. Maka obat tersebut berfungsi sebagai sedatif (menenangkan) dan umumnya diberikan pada siang hari.

Cara Pemberian Hipnotika Atau Obat Tidur


Gambar Cara Pemberian Hipnotika Atau Obat Tidur, Efek Samping Dan Mekanisme Kerja Obat Tidur


Filosofi Tidur

Kebutuhan akan tidur dapat dianggap sebagai suatu perlindungan dari organisme untuk menghindarkan pengaruh yang merugikan tubuh karena efek dari kurang tidur. Pusat tidur di otak akan mengatur fungsi fisiologi tidur ini yang sangat penting bagi kesehatan tubuh. Pada saat tidur aktivitas saraf parasimpatik dipertinggi dengan efek penyempitan pupil (myosis), perlambatan pernafasan dan sirkulasi darah, serta stimulasi aktivitas saluran pencernaan (peristalsis dan sekresi getah-getah lambung - usus diperkuat). Dengan singkatnya pada saat tidur, proses pengumpulan energi dan pemulihan tenaga dari organisme diperkuat.

Stadium Tidur

Selama satu malam pada umumnya dapat dibedakan 4-5 siklus tidur dan setiap siklus terdiri dari dua stadium, yaitu :

1. Tidur Tenang
Tidur tenang yang disebut pula tidur Non-REM atau Slow Wave Sleep (SWS), atas dasar aktivitas listrik otak (E.E.G = Electroencephalogram). Ciri-cirinya adalah denyut jantung, tekanan darah dan pernafasan yang teratur, serta relaksasi otot tanpa gerakan-gerakan otot muka atau otot mata. SWS ini lebih kurang satu jam lamanya dan meliputi bentuk-bentuk tidur yang terdalam. selanjutnya stadium ini disusul oleh stadium dua yaitu tidur paradoksal.

2. Tidur Paradoksal
Tidur paradoksal atau REM  (Rapid Eye Movement) dengan aktivitas E.E.G yang mirip dengan keadaan sadar dan aktif serta berciri gerakan-gerakan mata cepat. gerakan jantung, tekanan darah, dan pernafasan turun-naik, aliran darah ke otak bertambah dan otot-otot sangat mengendur. Selama tidur REM yang semula berlangsung selama 15-20 menit terjadi banyak impian, maka disebut pula tidur mimpi.

Siklus pertama ini disusul secara bergiliran oleh fase-fase tidur tenang sekitar 60 menit, dan tidur REM sekitar 20 menit. Fase mimpi ini berangsur-angsur menjadi lebih panjang, sehingga akhirnya pada pagi hari dapat berlangsung selama 45 menit. Sebaliknya dalam nyenyaknya tidur pada jam-jam pertama bersifat paling lelap dan lambat-laun menjadi lebih dangkal. Perubahan demikian nampak pula dengan melanjutkan usia. tidur menjadi lebih dangkal dan tidur mimpi menjadi lebih panjang.

Bayi yang baru lahir membutuhkan tidur selama 16 jam, orang dewasa membutuhkan rata-rata 8 jam, sedangkan orang dengan usia lanjut (>50 tahun) rata-rata cukup dengan tidur 6 jam per hari. Tidur REM pada bayi merupakan 50% dari tidur seluruhnya dan menurun sampai 20% pada usia 6 tahun dan selanjutnya hampir konstan untuk seumur hidup. Bila REM dirintangi dan menjadi lebih pendek, misalnya akibat diberikan obat tidur, maka pasien mengalaminya sebagai tidur tidak nyenyak dan merasa tidak fit (tidak segar). Hal ini akibatnya dapat menimbulkan gangguan-gangguan psikis dan mengganggu kesehatan.

Hormon pertumbuhan (Growth hormone, GH) adalah penting sekali bagi pertumbuhan tubuh dan stimulasi respon dari asam amino oleh jaringan serta sintesis protein. ternyata sekresi GH terutama terjadi selama tidur, yaitu pada fase 4 dan fase 4 SWS dan selama tidur-REM.

Insomnia

Insomnia atau tidak dapat tidur dapat diakibatkan oleh banyak faktor, misalnya karena batuk, akibat rasa nyeri (rematik, encok, migrain, keseleo, dan lain-lain), sesak nafas (asma, bronchitis, dan lain-lain) dan sangat penting pula karena adanya gangguan emosi, ketegangan, kecemasan, atau depresi. Untuk mengatasinya maka paling utama adalah penyebab-penyebab diatas, bila masih belum dapat diatasi, maka dapat diberikan obat tidur dengan dosis serendah mungkin. Penggunaan obat tidur sebaiknya segera dihentikan setelah pasien dapat tidur secara nyenyak untuk menghindari kebiasaan dan kecanduan.

Obat tidur yang paling banyak diberikan dan layak untuk diberikan pada penderita gangguan tidur adalah obat tidur dengan golongan Benzodiazepin, Kloralhidrat dan turunannya. Prometazin (Phenergan 50 mg), adalah antihistamin dengan efek samping mengantuk seringkali efektif sebagai obat tidur.

Efek Samping Penggunaan Obat Tidur Atau Hipnotika

1. Pada umumnya hipnotika memperpanjang waktu tidur, akan tetapi memperpendek periode tidur-REM, misalnya golongan barbiturat, selain itu, zat-zat ini juga menghasilkan tidur dengan aktivitas listrik yang berlainan sekali dengan E.E.G. tidur normal.

2. Setelah digunakan 2 minggu seringkali hipnotika tidak efektif lagi dalam hal reaksi cepat membuat tidur pasien, karena dengan pesat terjadi toleransi dan kebiasaan, seperti halnya dengan narkotika meskipun tidak demikian hebat. Akibatnya adalah bahwa diperlukan dosis yang lebih besar untuk mencapai efek yang sama. Hanya golongan Benzodiazepin yang tidak atau hampir kehilangan efektifitasnya setelah penggunaan beberapa minggu.

3. Terjadinya REM-Rebound, yaitu gangguan pola tidur yang seringkali terjadi setelah pengobatan dihentikan, seolah-olah sebagai kompensasi dari kekurangan selama terapi, tidur-REM diperpanjang dengan gejala-gejala tidak nyaman ketika tidur seperti gelisah dan merasa lebih buruk, degan rasa takut dan tertekan, seringkali penuh impian, khayalan yang hebat. Hipnotika yang paling sedikit bahkan tidak mempengaruhi tidur-REM adalah golongan Benzodiazepin dan Kloralhidrat.

4. Menyebabkan ketergantungan atau kecanduan, dan ada dua jenis kecanduan yang diakibatkan oleh hipnotika:

A. Ketergantungan Fisik
Ketergantungan fisik adalah bila pengobatan dihentikan, terjadi gejala-gejala abstinensia (withdrawal symptoms) yang berupa gangguan fungsi tubuh, misalnya berkeringat, gemetar, rasa mual, muntah, obstipasi, pusing, palpitasi, dan sebagainya. Efek-efek ini mungkin disebabkan oleh kekurangan zat endogen (misalnya : endorfin dan zat yang mirip benzodiazepin) untuk menempati reseptor-reseptor bagi zat ini di otak.

B. Ketergantungan Psikis
Ketergantungan psikis misalnya perasaan takut, dan gelisah, depresi, dan tidak bisa tidur (rebound insomnia). Toleransi dan habituasi (kebiasaan) seringkali memegang peranan penting pada terjadinya ketergantungan.

5. Efek Samping Lainnya

  • Depresi pernapasan : terutama pada dosis tinggi, maka perlu hati-hati pada pasien asma.
  • Tekanan darah menurun : terutama oleh obat-obat golongan barbiturat
  • Obstipasi ; yaitu pada penggunaan lama terutama obat barbiturat
  • Hang-over : yaitu efek sisa pada keesokan harinya yang dapat berupa mual, perasan ringan di kepala dan pikiran kacau. hal ini disebabkan oleh hampir semua hipnotika "long Acting).

Kombinasi Dan Interaksi Obat Tidur atau Hipnotika

  1. Kombinasi dari dua atau lebih obat hipnotika dapat memberikan efek adiksi atau potensiasi.
  2. Pada umumnya alkohol memperkuat efek obat hipnotika.
  3. Efek anticoagulant diperkuat oleh obat tidur, kecuali golongan benzodiazepin dan Glutethimide relatif tidak mempengaruhi efek antikoagulan
  4. Memperlemah efek kortikosteroid, tetrasiklin, antidepresan trisiklin dan kinidin
  5. Kloralhidrat tidak dapat diberikan bersama furosemid. karena akan menyebabkan terjadinya vasodilatasi atau vasokonstriksi pembuluh darah.

Cara Penggunaan Obat Tidur Sebagai Sedativa

Banyak dari obat hipnotika, terutama golongan barbiturat, jika diberikan dalam dosis rendah maka akan berfungsi sebagai sedativa (pereda), misalnya :
Fenobarbital :
  • Jika digunakan sebagai sedatif : dosis 15-30 mg
  • Jika digunakan sebagai hipnotika : dosis 100 mg.

Penggolongan Hipnotika Berdasarkan Struktur Kimia

Golongan Barbiturat
  • Fenobarbital
  • Butabarbital
  • Cyclobarbital
  • Hexobarbital

Golongan Benzodiazepine
  • Diazepam
  • Nitrazepam
  • Flunitrazepam
  • Triazolam

Golongan Alkohol
  • Kloralhidrat
  • Trilofos
  • Diklorofenazon

Golongan Bromida
  • Kalium bromida
  • Natrium bromida
  • Ammonium bromide

Obat-obat Lainnya

  • Glutethimide
  • Talidomida
  • Metaxalone

Penggolongan Obat Tidur Berdasarkan Lama Kerja 

1. Ultra-shot Acting
Ultra-shot Acting adalah obat tidur atau hipnotika yang cepat timbul efeknya dan sangat cepat pula hilangnya. Golongan obat ini sering digunakan sebagai anestetika umum secara iv. Contohnya adalah : tiopental, tial barbital, hexobarbital.

2. Shot-acting
Shot-acting adalah obat tidur atau hipnotika yang kecepatan timbulnya memiliki efek sedang (sekitar 15 menit) dan bertahan agak singkat (2-3 jam). Golongan obat ini sering digunakan sebagai obat tidur. contohnya adalah : cyclobarbital dan secobarbital.

3. Intermediate- acting
Intermediate-acting adalah obat tidur atau hipnotika yang mulai efeknya setelah 30 menit dan diperkirakan dapat bertahan selama 5 jam. Contohnya adalah ; butobarbital, alobarbital, dan heptabarbital.

4. Long-acting
Long-acting adalah obat tidur atau hipnotika yang mulai kerjanya setelah 8 jam dan dapat bertahan sekitar 6-10 jam. Dapat digunakan sebagai obat tidur lama. contohnya :barbital, fenobarbital, dan methylphenobarbital.

Bagaimana pentingnya tidur untuk hidup anda. karena waktu tidur atau waktu istirahat anda menentukan usia kehidupan anda. Inilah manfaat tidur untuk kesehatan dan panjang umur

4 Manfaat Tidur Untuk Kesehatan dan Panjang Umur

1. Sleep Mode : On
Anda merasa sulit mengingat dalam akhir-akhir ini? mungkin anda kurang tidur, jika anda termasuk kedalam golongan orang yang memiliki waktu tidur kurang dari 7 jam sehari, ada baiknya mencuri waktu sekitar 20 menit saat istirahat makan siang untuk tidur. Memang tidak mungkin untuk tidur di kantor, namun sofa yang nyaman cukup untuk beristirahat singkat anda. Bill Anthony,PhD, dalam bukunya The Art of Napping menjelaskan alasannya, "memaksa tubuh untuk terus terjaga membuat otak kita letih, itulah yang mengakibatkan kita sulit untuk mengingat"

2. Tidur Nyenyak dan Panjang Umur
Dua alasan lagi bagi anda agar semakin giat bermain golf. Efek dari bermain golf secara reguler bisa membuat tidur anda menjadi lebih nyenyak. Artinya, setelah bermain golf seharian, kualitas tidur anda di malam hari akan meningkat. Berita baik lainnya adalah, dari studi di Universitas Karolinska Institute di Swedia, menyatakan bahwa resiko kematian bagi orang yang bermain golf adalah 40 persen lebih rendah dibanding dengan orang yang tidak bermain golf. Meskipun mereka berada dalam usia dan status sosial ekonomi yang sama. Itu artinya dapat meningkatkan harapan hidup hingga 5 tahun. Kesimpulannya : teruskan mengayuh club di golf course favorite!

3. Apa Yang Menyebabkan Anda Sulit Tidur?
Lemak! Ya lemak sangat mengganggu waktu tidur anda, sehingga anda sulit untuk tidur dan bermimpi. Sebuah penelitian dari Federal University of Sao Paulo, di Brazil, menemukan bahwa peningkatan asupan lemak mengakibatkan berkurangnya masa tidur REM (nyenyak). 

Lalu, sleep apnea (berhentinya pernafasan saat tidur) meningkat dan rasa gelisah menjadi lebih sering muncul. Inilah siklus kegemukan : lemak mencuri waktu tidur, sementara kelelahan membuat tubuh kita menginginkan lemak, jika anda ingin tidur dengan jam yang cukup, maka segera putuskan siklus ini dan kurangi konsumsi lemak.

4. Apa Bahan Makanan Alami Pengganti Pil Tidur
Jika anda sulit tidur pada malam hari, mungkin anda bisa mencoba makan satu genggam buah ceri, satu jam sebelum tidur. Para peneliti dari Universitas of Texas mengungkapkan bahwa ceri adalah salah satu sumber alami yang mengandung melatonin, yaitu zat yang dipercaya ampuh untuk menanggulangi gangguan tidur, agar lebih nikmat disantap, anda bisa memblender buah ceri dengan es batu untuk menghasilkan segelas jus ceri.

Penutup



Obat tidur pada umumnya menekan fase 3 dan fase 4 SWS serta tidur-REM sehingga sekresi GH menurun, meskipun pada penggunaan kronis supresi tidur-REM bersifat sementara, namun bila terapi dihentikan akan terjadi REM-rebound (gangguan pola tidur). Obat-obat golongan Benzodiazepin ternyata menekan fase 4 SWS tanpa mengganggu sekresi GH maupun tidur-REM.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel