Gejala Dan Cara Mengobati Kanker Serviks Secara Alami

klinikabar.com Gejala Dan Cara Mengobati Kanker Serviks Secara Alami - Apa Itu Kanker Serviks? Kanker leher rahim atau kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina) sebagai akibat dari adanya pertumbuhan yang tidak terkontrol.

Cara Mengobati Kanker Serviks Secara Alami


Gambar Gejala Dan Cara Mengobati Kanker Serviks Secara Alami


Pada awal perkembangannya kanker serviks tidak memberi tanda-tanda dan keluhan, pada pemeriksaan dengan spekulan, tampak sebagai porsio yang erosip (metaplasia squamora) yang fisiologik atau patologik.

Penyebab Tumor Dapat Tumbuh :

  1. Eksofitik : mulai dari squamocolumnar (SCJ) ke arah lumen vagina sebagai masa proliferatif yang mengalami infeksi sekunder dan nekrosis.
  2. Endofilik : mulai dari SCJ tumbuh kedalam stroma serviks dan cenderung untuk mengadakan infiltrasi menjadi ulkus.
  3. Ulseratif : mulai dari SCJ dan cenderung merusak struktur jaringan serviks dengan melibatkan awal formless vagina untuk menjadi ulkus yang luas.

Serviks yang normal secara alami mengalami proses metaplasia (erosio) akibat saling desak-mendesaknya kedua jenis epitel yang melapisi, dengan masuknya mutagen yang erosif (metaplasia squamosa) yang semula fisiologik berubah menjadi patologik (displastik-diskoriotik) melalui tingkatan NIS - I, II, III dan KIS yang akhirnya menjadi karsinoma invasive dan proses keganasan akan berjalan terus. Pada umumnya fase invasif berkisar antara 3-20 tahun (rata-rata 5-10 tahun). Histopatologi sebagian besar (95-97%) berupa epidermoid atau squamous cell carcinoma, sisanya adenokarsinoma, clear cell carcinoma atau mesonephroid karsinoma dan yang paling jarang adalah sarkoma.

Manifestasi Klinis Atau Gejala Kanker Serviks

  • Bila kanker serviks sudah mengalami progresifitas atau stadium lanjut, maka gejala-gejala yang dapat timbul antara lain :
  • Perdarahan setelah senggama
  • Perdarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin
  • Timbulnya keputihan yang bercampur darah dan berbau
  • Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil
  • Nyeri ketika berhubungan seksual
  • Cepat lelah, kehilangan berat badan dan anemia.

Klasifikasi Kanker Serviks

1. Mikroskopis
a. Displasia
b. Stadium karsinoma in situ
c. Stadium karsinoma micro invasif
d. Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks

2. Makroskopis
a. Stadium pre klinis : tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa
b. Stadium permulaan : sering tampak sebagian lesi sekitar ostium eksternum
c. Stadium setengah lanjut : telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio
d. Stadium lanjut : terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.

3. Stadium Kanker Serviks Berdasarkan Figo :
1. Stadium I : Sel tumor mencapai lapisan stoma tidak lebih dari kedalaman 5 mm dan lebar 7mm
stadium IA1
stadium IA2

2, Stadium II : Kanker meluas keluar dari leher rahim namun tidak mencapai dinding pinggul, penyebaran melibatkan bagian 2/3 bagian atas :

  • Stadium II A
  • Stadium II B


3. Stadium III : Kanker meluas sampai ke dinding samping panggul dan melibatkan 1/3 vagina bagian  bawah, stadium II mencakup kanker yang menghambat proses perkemihan sehingga menyebabkan timbunan air seni di ginjal dan berakibat gangguan ginjal :

  • Stadium III A
  • Stadium III B


4. Stadium IV :  Tumor menyebar sampai ke kandung kemih atau rektum atau meluas melalui panggul

  • Stadium IV A
  • Stadium IV B.


Kanker serviks yang disebabkan oleh keseimbangan HPV atau Human Papilloma Virus. karena virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, maka semakin banyak pasangan seksual anda dan suami, maka semakin besar anda beresiko terserang kanker rahim atau kanker serviks, jadi tidak mustahil anda tertular akibat penyebaran virus dari pasangan anda di masa lalu.

Banyak yang menyebut kanker leher rahim ini adalah kanker rahim,  padahal nama yang sebenarnya adalah kanker leher rahim, kanker ini sangat bandel, karena kanker ini menyebar secara perlahan-lahan tanpa gejala yang pasti, tiba-tiba segalanya sudah terlambat dan kenyataan pahit menghadang banyak perempuan muda.

Seharusnya kanker leher rahim tidak perlu ditakuti, karena dengan pemeriksaan dini, pertumbuhan sel yang tidak normal akan segera terdeteksi sebelum berubah menjadi sel kanker. Tetapi menurut penelitian National Cancer Institute-America. hingga kini tercatat 5.000 perempuan terancam terkena penyakit yang satu ini.

Mengapa begitu banyak perempuan yang harus terkena kanker leher rahim atau kanker serviks?. jawabannya terletak pada jumlah perempuan muda yang beresiko tinggi semakin banyak. ditambah lagi mereka menganggap hal yang sepele untuk memeriksa kandungan dan sekitarnya. jika sudah diperiksa, mereka tidak mengerti apa yang harus diperiksa dan mereka tidak tahu apa tindakan selanjutnya setelah dilakukan pemeriksaan tersebut.

Alangkah baiknya anda mempunyai pengetahuan cukup tentang kanker leher rahim atau kanker serviks ini. supaya anda tidak merasa khawatir yang berlebih dan anda juga menjadi tahu apa yang harus dilakukan dengan segera bila memang ada gejala kanker leher rahim atau kanker serviks.

Perempuan yang telah melakukan hubungan seksual sebelum mencapai usia 20 tahun, termasuk beresiko tinggi terserang kanker leher rahim atau kanker serviks. Mengapa?. karena sel leher rahim pada perempuan yang usianya masih muda lebih rapuh dan mudah terluka, akibat gesekan yang terjadi saat berhubungan intim.

Di Amerika, lebih dari 40 persen perempuan usia 20 tahun terkena virus HPV dan bahkan 15-25 % diantarana terancam mengidap kanker leher rahim. Demikian hasil penelitian Keerti V.Shah,Md., guru besar bidang penelitian molekuler mikrobiologi dan imunologi di Johns Hopkins University School of Public Health. Dan data menunjukan bahwa carcinoma in situ atau gejala pra kanker yang paling serius mencapai puncak pada usia 20-30 tahun.

Tetapi perlu di ingat juga bahwa tidak semua perempuan terkena virus HPV pasti menderita kanker leher rahim. dari sekian banyak yang terkena virus HPV, hanya sedikit yang benar-benar terkena kanker leher rahim. jika dilihat dari hasil penelitian terakhir, dari kasus yang  tidak diobati, sepertiganya bisa menghilang begitu saja. Sedangkan 40% di antaranya tidak menunjukan pertumbuhan yang membahayakan, hanya sekitar 1% yang benar-benar terkena kanker leher rahim atau kanker serviks.

Selain berhubungan seksual di usia muda dan berganti-ganti pasangan, artinya di bawah 20 tahun, ada beberapa faktor yang bisa menimbulkan resiko terkena kanker leher rahim atau kanker serviks, diantaranya : sering menderita infeksi di daerah vagina, karena faktor melahirkan banyak anak, kebiasaan merokok, dan kekurangan vitamin serta pemakaian pil KB lebih dari 5 tahun berturut.turut.

Cara Mengatasi Dan Mengobati Kanker Leher Rahim Atau Kanker Serviks

Cara mengusir atau cara mengatasi kanker leher rahim dengan cara alami yaitu dengan mengkonsumsi beberapa makanan yang kaya akan vitamin, karena makanan yang akan kaya vitamin bisa menghambat timbulnya kanker leher rahim. Penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan sel yang abnormal akan menjadi hebat bila terjadi pada wanita yang kekurangan vitamin A, vitamin C, dan folic acid yang banyak dijumpai pada sayur-sayuran yang berwarna hijau, pada jeruk dan pada bayam. 

Tetapi perlu di ingat, sampai sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa mengkonsumsi vitamin tambahan, baik itu vitamin yang berupa minuman atau vitamin yang berupa kapsul maupun tablet bisa membantu menghambat pertumbuhan sel kanker,.

Dr.Braly dari Lousiana State University Medical Center, mengatakan, beberapa penelitian menganjurkan untuk selalu mengkonsumsi sayur-sayuran, mengkonsumsi makanan yang berserat tinggi dengan gizi yang seimbang. Itu sangat penting untuk mencegah atau mengusir kanker leher rahim atau kanker serviks sebelum terlambat.

Apakah mengetahui gejala kanker serviks dan mengetahui cara mengatasi kanker leher rahim atau kanker serviks dengan pap smear adalah perlu?. jawabannya, jelas sangat perlu, karena biasanya perubahan yang terjadi di masa pra kanker tak bisa di deteksi dengan gejala-gejala tertentu. Malah menurut Dr.Melissa S.Luwia, MHA, dari Yayasan Kanker Indonesia, " pasien merasa tubuhnya 100% sehat, tidak ada gejala sakit apapun", tetapi gejala dini bisa dideteksi melalui pemeriksaan yang teratur.

American College of Obstetricians and Gynecologist menyarankan untuk tes pap smear dilakukan sejak usia 18 tahun atau saat kegiatan seksual dimulai, setelah itu diulangi setiap satu tahun sekali, anda bisa saja menghentikan tes ini dengan catatan tertentu. Pertama, anda dan pasangan anda mempunyai riwayat cinta yang minim, artinya, sebelum menikah masing-masing pihak berhubungan- maksimal dengan dua orang saja, dan selama itu tidak bermain dengan lawan jenis lainnya. Kedua, setelah 3 tahun berturut-turut mengikuti tes dan hasil dari tes adalah negatif, tetapi setelah tiga tahun berlalu, anda dianjurkan untuk ikut tes pap smear lagi, dan bila tetap hasilnya negatif, tes bisa dilakukan setiap 3 tahun sekali.

Namun, meski sudah dinyatakan aman, terkadang masih saja ada sel kanker yang membandel tanpa diketahui sebelumnya. mengapa bisa begitu?. menurut Dr.Diane Solomon M.D, hal ini bisa disebabkan oleh dokter yang mengambil sampel ditempat yang salah. hasil penelitian menunjukan sekitar 20-50% perempuan yang selama tiga tahun berturut-turut mendapat hasil tes yang negatif justru dinyatakan terancam terkena kanker leher rahim atau kanker serviks. Ini memang mungkin wajar terjadi mengingat sel yang bandel mungkin letaknya tersembunyi dan tertutup lendir, darah, atau tertutup luka.

Bagaimana Proses Tes Pap Smear itu

Pertama, dokter akan membuka vagina dengan alat khusus yang dikenal dengan nama Speculum, lalu dengan semacam sendok kayu atau plastik, dokter akan mengusap bagian luar leher rahim untuk mengambil contoh sel yang akan diperiksa. contoh itu akan di oleskan pada kaca, lalu diberi cairan pewarna dan setelah itu diperiksa di bawah mikroskop.

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu, hindari memasukan benda atau cairan tertentu ke dalam vagina, karena itu bisa menghapus jejak sel-sel kanker serviks yang membandel, lakukan test satu minggu setelah selesai haid, artinya seminggu setelah benar-benar bersih Jangan gunakan krim, douche atau obat-obatan di vagina dan sekitarnya selama 48-72 jam. dan dua hari sebelum melakukan tes, jangan melakukan hubungan seksual terlebih dahulu.

Gejala Kanker Leher Rahim atau Kanker Serviks

Jika anda mengalami keputihan yang cukup banyak, dan mengalami pendarahan saat berhubungan seksual, haruskah anda menunggu sampai jadwal tes pap smear atau bagaimana?. Dr. Partricia Braly M.D, dari Luisiana State University Medical Center, mengatkan, " bila muncul hal-hal yang tidak biasa, maka segera hubungi dokter".

Tidak hanya itu saja, ada gejala lain yang membuat anda harus segera menghubungi dokter : masa menstruasi yang panjang dan berat, pendarahan tidak normal, keluar cairan kekuningan dan berbau serta terkadang disertai dengan darah dan pendarahan menopause. semua itu adalah gejala kanker leher rahim atau gejala kanker serviks stadium lanjut.

Bila tes anda menunjukan gejala perkembangan sel yang tidak normal. maka dokter akan menyarankan untuk anda melakukan tes lanjutan dalam waktu 3 sampai 6 bulan, bila hasilnya masih positif juga, langkah selanjutnya adalah colposcopy yaitu melihat lebih jauh ke dalam leher rahim dengan alat khusus dengan melakukan biopsi atau pengambilan sampel sel untuk diperiksa lebih jauh.

Bila hasil tersebut menunjukan keadaan pra kanker, maka tindakan yang diambil jadi lebih agresif lagi, yaitu dengan mengambil jaringan sel yang tidak sehat. Kemudian daerah sekitarnya di bakar ( cauter ized ) untuk mengurangi pendarahan yang mungkin terjadi.

Penutup

Langkah penanganan selanjutnya adalah konisasi ( conization ) yaitu biopsi jaringan leher rahim dengan bentuk seperti cone es krim. terkadang metode ini menimbulkan masalah baru di kemudian hari karena akibat pengambilan jaringan berbentuk khusus ini, terutama dalam menopang rahim disaat hamil.

Kalau kanker leher rahim sudah menyebar jauh ke dalam, tindakan terakhir yang bisa diambil adalah mengangkat rahim secara utuh. Biasanya ini terjadi pada stadium tinggi dan perawatan dengan radiasi sangat diperlukan, setelah itu penderita akan terus diperiksa secara rutin dan dalam jangka waktu yang cukup singkat. Bila kanker leher rahim tetap aktif dan menyebar ke segala penjuru, maka pengobatan yang dilakukan sebenarnya lebih ditujukan untuk memperpanjang usia dan bukan mengatasi penyakit kanker leher rahim atau kanker serviks.

Baca Juga Cara Merawat Organ Reproduksi Wanita Dan Pria

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel