Resiko Jantung Koroner, Insidensi Dan Penyebab Jantung Koroner

Klinikabar.com, Resiko Jantung Koroner, Insidensi Dan Penyebab Jantung Koroner - Penyakit jantung koroner atau penyakit arteri koroner (penyakit jantung atheros trofik) merupakan suatu manifestasi khusus dan aterosklerosis pada arteri koroner. Plaque terbentuk pada percabangan arteri yang ke arah arterion kiri, arteri koronaria kanan dan agak jarang pada arteri sirromflex.

Penyakit Jantung Koroner


Gambar Resiko Jantung Koroner, Insidensi Dan Penyebab Jantung Koroner

Aliran darah ke distal dapat mengalami obstruksi secara permanen maupun sementara yang disebabkan oleh akumulasi plaque atau penggumpalan. sirkulasi kolateral berkembang di sekitar obstruksi arteromasus yang menghambat pertukaran gas dan nutrisi ke miokardium.

Kegagalan sirkulasi kolateral untuk menyediakan supply oksigen yang adekuat ke sel yang berakibat terjadinya penyakit arteri koronaria, gangguan aliran darah karena obstruksi tidak permanen (angina pektoris dan angina preinfark) dan obstruksi permanen (myocard infarct). 

3 Faktor Penyebab Jantung Koroner

1. Sifat Pribadi Aterogenik

Sifat aterogenik mencakup lipid darah, tekanan darah dan diabetes melitus. faktor ini bersama-sama berperan besar dalam menentukan kecepatan arterio-genesis.

2. Kebiasaan Hidup atau Faktor Lingkungan Yang Tidak Ditentukan Semaunya

Gaya hidup dan mempredisposisi individu ke penyakit jantung koroner adalah diet yang terlalu kaya akan kalori, lemak jenuh, kolesterol, garam serta oleh kelambanan fisik, penambahan berat badan yang tidak terkendalikan, merokok sigaret dan penyalahgunaan alkohol.

3. Faktor Resiko Kecil Lainnya

Karena faktor risiko yang ditetapkan akhir-akhir ini tidak tampak, menjelaskan keseluruhan perbedaan dalam kematian karena penyakit jantung koroner. maka ada kecurigaan ada faktor risiko utama yang tidak diketahui benar-benar ada. berbagai faktor dan resiko yang ada antara lain kontrasepsi oral, ketentraman hospes, umur dan jenis kelamin.

Patofisiologi Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner dan miocardial infark merupakan respons iskemik dari miokardium yang disebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara permanen atau tidak permanen. oksigen diperlukan oleh sel-sel miokardial, untuk metabolisme aerob dimana adenosine triphosphate dibebaskan untuk energi jantung pada saat istirahat membutuhkan 70% oksigen. Banyaknya oksigen yang diperlukan untuk kerja jantung disebut sebagai Myocardial Oxygen Consumption (MVO2), yang dinyatakan oleh percepatan jantung, kontraksi miokardial dan tekanan pada dinding jantung.

Jantung yang normal dapat dengan mudah menyesuaikan terhadap peningkatan tuntutan tekanan oksigen dengan menambah percepatan dan kontraksi untuk menekan volume darah ke sekat-sekat jantung. pada jantung yang mengalami obstruksi aliran darah miocardial, suplai darah tidak dapat mencukupi terhadap tuntutan yang terjadi. Keadaan adanya obstruksi letal maupun sebagian dapat menyebabkan anoksia dan suatu kondisi menyerupai glikolisis aerobic berupaya memenuhi kebutuhan oksigen.

Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang dapat sebagai predisposisi terjadinya disritmia dan kegagalan jantung. hipokromia dan asidosis laktat mengganggu fungsi ventrikel. kekuatan kontraksi menurun, gerakan dinding segmen iskemik menjadi hipokinetik. Kegagalan ventrikel kiri menyebabkan penurunan stroke volume, pengurangan cardiac out put, peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan tekanan desakan pada arteri pulmonalis serta tanda-tanda kegagalan jantung.

Kelanjutan dan iskemia tergantung pada obstruksi pada arteri koronaria (permanen atau sementara), lokasi serta ukurannya. tiga manifestasi dari iskemia miokardial adalah angina pectoris, penyempitan arteri koronaria sementara, preinfarction angina, dan miocardial infark atau obstruksi permanen pada arteri koronari.

Hipertensi Penyebab Meningkatkan Resiko Jantung Koroner

Bila kebanyakan pembacaan tekanan diastole tetap pada atau diatas 90 mmHg setelah 6-12 bulan tanpa terapi obat, maka orang itu dianggap hipertensi dan resiko tambahan bagi penyakit jantung koroner. Secara sederhana dikatakan peningkatan tekanan darah mempercepat aterosklerosis dan arteriosklerosis sehingga ruptur dan oklusi vaskuler terjadi sekitar 20 tahun lebih cepat daripada orang dengan normotensi.

Sebagian mekanisme terlibat dalam proses peningkatan tekanan darah yang mengakibatkan perubahan struktur di dalam pembuluh darah, tetapi yang mengakibatkan perubahan struktur di dalam  pembuluh darah, tetapi tekanan dalam beberapa cara terlibat langsung. akibatnya, lebih tinggi tekanan darah, lebih besar jumlah kerusakan vaskular.

Penutup

Resiko dan Insidensi Dari Jantung Koroner Penyakit arteri koronaria merupakan masalah kesehatan yang paling lazim dan merupakan penyebab utama kematian di USA. walau data epidemiologi menunjukkan perubahan risiko dan angka kematian penyakit ini tetap merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan upaya pencegahan dan penanganan. Penyakit jantung iskemik banyak dialami oleh individu berusia yang berusia 40-70 tahun dengan angka kematian 20%.

Baca Juga 4 Cara Menjaga Jantung Tetap Sehat Dan Kuat

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel