5 Masalah Menjelang Pernikahan Dan Solusinya

klinikabar.com, 5 Masalah Menjelang Pernikahan Dan Solusinya - Menjelang pernikahan tidak heran jika ibunda biasanya menjadi bawel, dan berikut ini adalah kisah para mantan pengantin baru tentang mimpi buruk menjelang pernikahan. Silahkan anda pelajari sehingga anda tidak terjebak dalam ranjau menjelang pernikahan.

Masalah Menjelang Pernikahan


Gambar 5 Masalah Menjelang Pernikahan Dan Solusinya


Waktu si dia mengajukan lamaran, hati rasanya berbunga-bunga. Sudah terbayang di pelupuk mata bagaimana rasanya menjadi ratu sehari dalam pesta pernikahan yang indah. Tapi tunggu : jangan senang dulu. Karena jalan menuju keindahan itu tidak semulus yang kita bayangkan. Ada banyak ranjau menghadang menjelang pernikahan.

Perkawinan itu merupakan 'tabrakan' dua ritual peralihan yang besar. Pertama, anda akan meninggalkan keluarga dan orang tua yang selama ini membesarkan anda. Kedua anda akan membentuk keluarga baru bersama suami. Kedua hal ini akan menimbulkan rasa stres yang cukup serius, maka tidak heran saat-saat menjelang pernikahan akan timbul berbagai ketegangan yang membuat kita bersikap kekanak-kanakan dan mudah tersinggung.



Meskipun demikian, jangan gentar. Bila kita bisa memperkirakan dimana kira-kira 'ranjau' atau masalah itu tersembunyi, maka masalah yang mungkin timbul bisa dihindari. Untuk itu, coba telusuri artikel ini. Dijamin langkah anda berdua menuju perkawinan tidak tersandung-sandung oleh masalah menjelang pernikahan.

5 Ranjau Menjelang Pernikahan Dan Cara Menghadapinya

1. Ibu Yang Memonopoli

Bahaya yang mengancam : Banyak ibu yang  sebelumnya sangat bijaksana, begitu tiba-tiba berubah menjadi sangat egois mendengar anaknya akan menikah. Mereka lantas bersikap seperti robot perencana pernikahan yang tiada henti menghancurkan ide-ide pesat pernikahan yang ideal menurut diri sendiri.

Tapi mengapa para ibu bersikap seolah-olah hari pernikahan itu seperti hari istimewanya? Sikap memonopoli salah satu cara untuk menutupi kesedihan karena sebentar lagi harus berpisah dengan sang anak. Masalah yang dihadapi bukan sekedar masalah perdebatan gaun pengantin yang akan dikenakan di hari pernikahan. Masalah utama di balik semua itu adalah perasaan ibu yang sedang mempersiapkan diri melepas anaknya yang ia besarkan.

Cara Mengatasi Ibu Yang Memonopoli
Pertama-tama, ingatkan ibu secara halus bahwa ini adalah pernikahannya. Tampung dulu semua ulasan dari ibu anda, jangan langsung di protes, meskipun semua keputusan tetap berada di tangan anda dan calon suami.

Disarankan untuk membuat daftar lima atau enam hal yang harus sesuai dengan keinginan anda. Lalu pilih beberapa hal lain yang masih bisa anda tolerir sesuai dengan usulan ibu anda. Misalnya, mungkin saja ibu mengusulkan agar kue pengantin terdiri dari 5 susun. 

Bila itu tidak terlalu menjadi masalah, ikuti saja keinginan ibu anda. Tapi jika memaksakan kehendak yang lain,misalnya desain baju pengantin yang sangat tidak sesuai dengan selera anda, maka anda harus menolaknya dengan cara halus.

Ketika hari pernikahan semakin dekat, berikan kartu ucapan terimakasih kepada ibu anda karena telah membantu dan mempersiapkan hari istimewa ini. Katakan dalam kartu ucapan itu, bahwa ibu akan menjadi orang yang istimewa di hati anda sepanjang masa. Ini akan dapat membantu memulihkan suasana tegang yang timbul sebelumnya.

2. Sahabat Menjauh

Banyak cerita tentang seorang sahabat setia yang tiba-tiba berubah 180 derajat begitu mendengar karibnya akan menikah. Walau waktu anda masih tunangan, sikap sahabatnya itu masih baik meskipun sikapnya kala itu seperti tidak mendukung. Puncaknya saat anda menikah, sahabat anda tidak muncul sama sekali. Sepotong ucapan selamat pun tidak anda dengar dari sahabat anda tersebut.

Ada banyak kemungkinan seorang sahabat tiba-tiba menjauh dan berubah drastis. Mungkin sahabat anda merasa sedih karena dia bukan lagi orang kepercayaan anda. Atau bisa juga dia bosan mendengarkan celoteh anda yang melulu isinya tentang persiapan pernikahan!.

Cara Mengatasinya adalah dengan mengajak sahabat anda keluar berdua saja, dan hindari topik pernikahan selama berbincang dengannya, yakin kan sahabat anda bahwa anda akan tetap menjadi sahabat yang baik untuknya meskipun nanti anda sudah menikah.

Jangan membiarkan sahabat anda menjauh selamanya, karena ini akan menjadi racun bagi anda, anda juga tidak perlu memperuncing suasana tegang diantara anda dan sahabat, betapapun sakitnya ditinggal menjauh oleh sahabat, anda tetap harus membicarakannya dengan sahabat anda. Intinya, seorang sahabat sejati akan menemukan jalan untuk ikut dalam acara pernikahan anda dan merasakan kebahagiaan yang anda rasakan.

3. Ibu Mertua Yang Nyinyir

Terkadang kata-kata sindiran itu lebih menyakitkan dibanding hinaan yang dikemukakan secara terang-terangan. Sindiran tajam calon ibu mertua yang melahirkan kekasih hati anda sangatlah kejam. Sebenarnya para ibu mertua itu sedang berada di posisi sulit. Kalau tidak ikut meyumbang uang dalam pernikahan anaknya, mereka tidak punya hak untuk bersuara. 

Untuk itu secara emosi mereka berusaha terus mengintervensi pernikahan tersebut, karena yang akan menikah adalah putra mereka. Mungkin mereka sadar tidak mungkin menuntut anda menuruti kehendak mereka. Jadi sebagai senjata mereka menggunakan kata-kata tajam.

Cara Menghadapi Ibu Mertua Yang Suka Nyinyir
Untuk mencegah agar hal itu tidak terjadi, sejak awal jalankan komunikasi terbuka dengan calon ibu mertua. Buatlah suasana yang melibatkan dirinya dalam persiapan pernikahan itu. Bila tidak demikian, kasihan calon suami anda. Karena calon suami anda akan merasa terjepit di antara anda dan ibunya.

Biasanya yang terjadi sang ibu mertua mengadukan ketidakpuasannya terhadap anda  kepada putranya. Jadi ajaklah ibu mertua ini ikut meninjau gedung-gedung resepsi pilihan anda agar dia tidak merasa terabaikan.

4. Orang Tua Yang Bercerai

Rasanya agak mustahil mengharapkan persiapan pernikahan yang mulus tanpa cekcok sama sekali bagi calon pengantin yang orangtuanya bercerai. Soal pengaturan tempat duduk saja sudah cukup menyulut percekcokan, belum lagi masalah siapa yang akan mengeluarkan biaya.

Cara Mengatasinya
Memang pernikahan itu seharusnya membawa kebahagiaan pada semua orang, tapi pada kenyataannya justru sebaliknya yang terjadi. Secara emosi, keluarga tidak akan lebih baik pada hari pernikahan. Jadi sejak awal anda harus mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dan menyiapkan jalan keluarnya.

5. Calon Suami Yang Tidak Mau Tahu

Ibu dan Ibu mertua boleh-boleh saja mengeluarkan berbagai usulan tentang rencana persiapan pernikahan, tapi menurut anda yang terpenting adalah pendapat calon suami. tapi sebal-nya dia dingin-dingin saja menghadapi acara istimewa ini., bisanya cuma bilang "Terserah kamu saja, aku sih ikut saja." Apa tidak bikin kesal mendengar jawabannya seperti itu, sementara anda sudah jungkir balik menyusun rencana pernikahan itu.

Lelaki biasanya tidak terlalu tertarik dengan urusan pernikahan yang penuh detail. Seperti pilihan bunga yang akan digunakan untuk dekorasi ruangan. Mungkin anda membayangkan pesta pernikahan itu semenjak masih duduk di bangku sekolah dulu. Sementara pria sedikitpun tidak pernah memikirkan hal-hal yang seperti itu. Meskipun demikian bukan berarti si dia tidak bersemangat menikahi anda. Mungkin dia hanya ingin menghindar dari kekuatan yang timbul saat anda dan ibu atau dengan ibunya membahas  rencana pernikahan.

Cara Mengatasinya
Lihat sisi baiknya : Setidaknya berkurang satu orang yang merecoki anda. Tapi jika anda tetap menginginkan calon suami ikut berpartisipasi dalam persiapan pernikahan, cobalah pilih salah satu atau dua masalah yang cukup menarik baginya. Misalnya masalah  musik dan acara bulan madu. Biarkan dia menanganinya.

Baca Juga 6 Tips Menuju Pernikahan Dan Berumah Tangga

Penutup

Jika tetap tidak berhasil mengajaknya berpartisipasi, kemungkinan besar ia memendam masalah yang lebih besar dalam hatinya. Bisa jadi dia sedang cemas menghadapi hari pernikahan itu, kalau memang benar seperti itu, ajaklah calon suami anda untuk berdiskusi dari hati ke hati, tapi ingat jangan sampai menyinggung perasaannya hingga menimbulkan ribut yang berkepanjangan dan merusak suasana hari istimewa yang semakin dekat waktunya. Jalan terbaik bagi anda berdua adalah menunda pernikahan ini hingga dia benar-benar merasa yakin.

Baca Juga 8 Alasan Tepat Untuk Menikah

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel