Gejala Epilepsi, Penyebab Dan Cara Mengobati Epilepsi

klinikabar.com, Penyebab Dan Cara Mengobati Epilepsi - Apa itu Epilepsi? Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejala-gejala yang datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal, sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi. Serangan adalah suatu gejala yang timbulnya secara tiba-tiba dan menghilang secara tiba-tiba pula.

Gejala Epilepsi, Penyebab Dan Cara Mengobati Epilepsi



Gambar Gejala Epilepsi, Penyebab Dan Cara Mengobati Epilepsi


Epilepsi merupakan gejala komplek dari banyak gangguan fungsi otak berat yang dikarakteristikan oleh kejang secara berulang, dan keadaan ini dapat dihubungkan dengan kehilangan kesadaran, gerakan berlebihan atau hilangnya tonus otot atau gerakan dan gangguan berlaku, alam perasaan, sensasi, persepsi, sehingga epilepsi adalah penyakit serebral kronik dan bersifat reversible.

Tanda Dan Gejala Epilepsi

  • Kejang-kejang
  • Gangguan kesadaran
  • Gangguan penginderaan
  • Nafas terlihat sesak
  • Jantung berdebar
  • Pucat
  • Keringat yang berlebih
  • Hitam bola mata berputar-putar
  • Keluar busa dari mulut.

Penyebab Epilepsi atau Etiologi Epilepsi

  1. Idiopatik
  2. Faktor herediter
  3. Faktor genetik
  4. Kelainan kongenital otak
  5. Gangguan metabolik
  6. Infeksi
  7. Trauma
  8. Kelebihan pembuluh darah
  9. Keracunan.


Patofisiologi Epilepsi

Secara umum epilepsi terjadi karena menurunnya potensial membran sel saraf akibat proses patologik dalam otak, gaya mekanik atau toksik, yang selanjutnya menyebabkan terlepasnya muatan listrik dari sel saraf tersebut. Beberapa penyelidikan menunjukkan peranan asetilkolin sebagai zat yang merendahkan potensi membran post sinaptik dalam hal terlepasnya muatan listrik yang terjadi. Suatu waktu saja sehingga manifestasi klinisnya pun muncul sewaktu-waktu.

Bila asetilkolin sudah cukup tertimbun di permukaan otak, maka pelepasan muatan listrik sel-sel saraf kortikal dipermudah. Asetilkolin diproduksi oleh sel saraf kolinergik dan merembes keluar dari permukaan otak. Pada kesadaran awas-waspada lebih banyak asetilkolin yang merembes keluar dari permukaan otak daripada selama tidur. pada jejas otak lebih banyak asetilkolin daripada dalam otak sehat.

Pada tumor cerebri atau adanya sikatriks setempat pada permukaan otak sebagai gejala sisa dari meningitis, ensefalitis, kontusio, serebri atau trauma lahir, dapat terjadi penimbunan setempat dari asetilkolin. oleh karena itu, pada tempat itu akan terjadi pelepasan muatan listrik sel-sel saraf. Penimbunan asetilkolin, setempat harus mencapai konsentrasi tertentu untuk dapat merendahkan potensi membran sehingga lepas muatan listrik dapat terjadi. Hal ini merupakan mekanisme epilepsi fokal yang biasanya simtomatik.

Pemeriksaan Penunjang Epilepsi

  1. EEG : untuk memastikan diagnosis epilepsi
  2. Foto polos : untuk mendeteksi adanya fraktur
  3. CT-scan : untuk mendeteksi adanya hematom
  4. laboratorium : untuk memastikan adanya kelainan sistemik

Tindakan Medis Untuk Epilepsi

1. Anti konvulsan
2. Pengobatan Pertama :
  • Carbamazepine
  • Phenytoin
3. Pengobatan Kedua :
  • Gabapentin
  • Lamotrigine
  • Phenobarbital
  • Primidone
  • Tiagabine
  • Topiramate
  • Asam valproat

Komplikasi Epilepsi :

  • Aspirasi
  • Asfiksia
  • Retardasi mental.


Penutup

Pada epilepsi idiopatik, tipe grand mal, secara primer muatan listrik dilepaskan oleh nuclei intralaminares talami, yang dikenal juga sebagai inti centrecelapik. Inti ini merupakan terminal dari lintasan asendens  aspesifik atau lintasan asendens ekstra lemans ikal. Input dari kortek serebri melalui lintasan aferen aspesifik itu menentukan derajat kesadaran, bilamana sama sekali tidak ada input maka timbullah koma. pada grand mal, oleh karena sebab yang belum dapat dipastikan, terjadilah lepas muatan listrik dari inti-inti intralaminar talamik secara berlebih.

Perangsangan talamokortikal yang berlebih menghasilkan kejang seluruh tubuh dan sekaligus menghalangi sel-sel saraf yang memelihara kesadaran menerima impuls aferen dari dunia luar sehingga kesadaran menjadi hilang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian dari substansia retikularis di bagian rostral dari mesensefalon yang dapat melakukan blokade sejenak terhadap inti-inti intralaminar talamik, sehingga kesadaran hilang sejenak tanpa disertai kejang-kejang pada otot skeletal, yang dikenal sebagai petit mal.

Baca Juga Gejala Dan Cara Mengobati Kejang Demam

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel