Peran Perawat Dalam Pemberian Dan Pengelolaan Obat

klinikabar.com, Peran Perawat Dalam Pemberian Dan Pengelolaan Obat - Seperti kita ketahui bahwa perawat memiliki peran yang penting dalam pemberian obat kepada pasien. Oleh karena itu, seorang perawat harus mengetahui bagaimana cara pemberian obat kepada pasien baik itu pemberian obat secara oral atau pun sublingual serta secara parenteral.

Peran Perawat Dalam Pemberian Dan Pengelolaan Obat

Apa saja yang harus diketahui oleh perawat dalam pemberian dan pengelolaan obat dan apa tujuan dari pemberian dan pengelolaan obat tersebut, silahkan simak penjelasan berikut ini tentang peran perawat.


Gambar Peran Perawat Dalam Pemberian Dan Pengelolaan Obat



1. Mengetahui Cara-Cara Pemberian Obat

Cara pemberian obat turut menentukan cepat atau lambatnya dan lengkap atau tidak lengkapnya absorpsi obat, tergantung dari efek yang diinginkan, apakah efek sistemik atau efek lokal.

A. Efek Sistemik Dalam Pemberian Obat

1. Oral : adalah pemberian obat melalui mulut (tablet, kapsul, sirup, drop, dll)
2. Sublingual : adalah pemberian obat diletakkan dibawah lidah (cedocard)
3. Parenteral : adalah pemberian obat tanpa melalui usus atau diluar usus (para-enteral) (infus, injeksi)

10 Jenis Injeksi :
  1. Subcutan : injeksi dibawah kulit (insulin)
  2. LM : injeksi di dalam otot atau intramuskular
  3. Intra Arteri : injeksi ke dalam pembuluh nadi
  4. LV : injeksi ke dalam pembuluh darah atau intra vena
  5. Intra Cutan : injeksi di dalam kulit (test mantoux)
  6. Intra Lumbal : injeksi ke dalam ruang pinggang
  7. Intraperitoneal : injeksi ke dalam ruang selaput perut
  8. Intrapleural : injeksi ke dalam selaput dada
  9. Intracardiac : injeksi ke jantung
  10. Intra artikular : injeksi ke celah-celah sendi.

4. Implantasi Subkutan : adalah obat dalam bentuk pellet steril yang dimasukan di bawah kulit.
5. Rectal : dimasukan ke dalam rectum atau dubur atau anus.

B. Efek Lokal Dalam Pemberian Obat

Intranasal : adalah pemberian obat melalui hidung (obat tetes hidung)
Inhalasi : disemprotkan ke mulut dengan alat aerosol
Intravaginal : adalah dimasukan ke dalam vagina
Topikal : adalah dioleskan pada kulit (salep, krim, lotion, jell, dan lain-lain.

2. Mengenal Bentuk Sedimen Farmasi

Komposisi umum sediaan farmasi terbagi ke dalam dua macam zat, yaitu zat aktif atau zat berkhasiat dan zat tambahan atau zat pembantu.

Contoh-Contoh Zat Tambahan Adalah

1. Tablet : zat pengisi, zat pengikat, zat penghancur, zat pelincir, zat pewarna, zat pewangi (semua zat itu adalah Formula), dan kriteria tablet terdiri dari 3 faktor yaitu : kekerasan, waktu hancur, kecepatan melarut.

2. Kapsul : zat pengisi, zat pelincir, cangkang kapsul

3. Sirup atau Larutan: pelarut atau air, pemanis, pewarna, pewangi, pengawet.

4. Sirup atau suspensi : pelarut atau air, suspending agent, pewarna, pemanis, pengawet.

5. Injeksi : pelarut (air atau minyak), injeksi dengan menggunakan pelarut harus memenuhi kriteria atau syarat yaitu :
IV : larutan jernih dan steril
IM :larutan atau suspensi dan steril.

6. Infus : pelarut atau air , dengan syarat pelarut atau air tersebut jernih, steril dan bebas pirogen.

Biological Availability

Biological availability adalah persentase obat yang diabsorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia untuk melakukan efek teraputik.

Dua tablet yang mengandung zat aktif sama dengan dosis sama dari pabrik yang berlainan tidak selalu menghasilkan kadar darah dan efek yang sama pula, bahkan mungkin dari dua tablet yang dibuat oleh pabrik yang sama jika dari nomor batch yang berbeda mungkin bisa berbeda pula.

3. Mengetahui Cara Penyimpanan Obat

A. Pada suhu kamar : obat-obat yang tahan pada penyimpanan suhu kamar (25 C)
B. Pada suhu dingin (dalam kulkas) : obat-obat yang tidak tahan atau berubah bentuk atau khasiat pada suhu kamar.

4. Observasi Efek Obat

A. Efek trauma obat
B. Efek samping obat, jika ada

Takaran Obat Oral :

Cth = Sendok Teh = 5 ml
Cp = Sendok Bubur = 8 ml
C = Sendok Makan = 15 ml
Sendok takar obat = 5 ml

Waktu Minum Obat :

1x1 = setiap 24 jam
2x1 = setiap 12 jam
3x1 = setiap 8 jam
4x1 = setiap 6 jam

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel