Perkembangan Janin 15 Dan 16 Minggu Kehamilan

klinikabar.com, Perkembangan Janin 15 Dan 16 Minggu Kehamilan - Pada minggu ke 15 kehamilan biasanya gerakan janin semakin kuat dan semakin sering. gerakan janin tidak jarang membuat ibu merasa kesakitan. Dan jangan salah, karena di minggu ke 16 kehamilan, janin sudah bisa mengenali suara-suara dari luar. Respon Nya juga sudah ada, jadi disarankan ibu untuk sering-sering membelainya.

Perkembangan Janin 15 Dan 16 Minggu Kehamilan

Perkembangan janin pada usia kandungan 15 dan 16 minggu adalah sangat menakjubkan. dimana ibu sudah dapat merasakan sensasi gerak janin. Dan ibu harus mewaspadai setiap gerakan yang terjadi mendadak dalam kandungan, keran gerakan yang mendadak atau nyeri tidak nyaman yang disebut nyeri ligamen rotundum.


Gambar Perkembangan Janin 15 Dan 16 Minggu Kehamilan


Perkembangan Janin 15 Minggu Kehamilan

Pada usia kehamilan 15 minggu, panjang janin sudah sekitar 81,8 - 88,9 mm dengan berat kira-kira 80 gram. Letak rahim sekitar pertengahan pusar dan tulang kemaluan di bawah pusar. Kehamilan makin terlihat, hingga demi kenyamanan si ibu maupun janinnya, mengenakan baju hamil sudah suatu keharusan.

Jangan pernah beranggapan, mengenakan baju hamil hanya akan menurunkan daya tarik. Toh, baju hamil memang tidak identik dengan daster lusuh. Sementara di toko-toko pun kini banyak tersedia pilihan menarik dengan berbagai model yang mengutamakan kenyamanan, namun membuat ibu tetap tampil modis.

Jika baju berpotongan lurus dan longgar semacam itu jadi pilihan, biasanya karena pertimbangan kenyamanan dan keamanan si ibu. Sebab pakaian ketat akan menghalangi aliran darah kembali ke jantung dari anggota tubuh bagian bawah.

Perlunya menggunakan baju hamil karena kulit dan otot-otot, terutama di sekitar perut, akan melar karena mengalami peregangan luar biasa guna mengakomodasi pembesaran rahim. Antara lain karena lemak yang sudah mulai terbentuk di minggu ke 15 ini dan di minggu-minggu berikutnya.

Lemak ini berperan penting dalam mempertahankan tubuh dan membantu metabolisme tubuh. Gerakan janin kadang-kadang sudah bisa dirasakan, meski tidak mencolok bisa dirasakan setiap saat. biasanya pada ibu yang pernah hamil, dengan semakin berkembangnya kehamilan, gerakan janin akan semakin kuat dan kian sering pula frekuensinya. 

Rahim mulai mendesak organ-organ di rongga perut dan mengisi panggul. Akibatnya, usus ibu dan organ lain di rongga tubuh jadi terdorong ke atas dan kesamping, hingga nyaris mencapai daerah hati.

Akibat lain dari pertumbuhan rahim, ligamen-ligamen (penggantung rahim) mengalami peregangan kuat dan jadi tertarik kuat bila ada gerakan yang dilakukan mendadak.Muncullah rasa nyeri atau tidak nyaman yang disebut nyeri ligamen rotundum.

Tentu saja nyeri semacam ini mesti bisa dibedakan dengan nyeri yang sedemikian hebat di bagian bawah perut. Nyeri yang seperti ini mesti diwaspadai karena bukan tidak mungkin telah terjadi perdarahan dari vagina.

Perkembangan Janin 16 Minggu Kehamilan

Pada usia kehamilan 16 minggu, kini panjangnya mencapai taksiran 12 cm dengan berat kira-kira 100 gram. Rahim sendiri sudah berbobot sekitar 250 gram, mudah diraba, dan terletak kira-kira pertengahan pusar dan tulang kemaluan.

Sementara jari-jemari kaki dan tangannya sudah dilengkapi dengan sebentuk kuku yang akan terus bertumbuh. Tungkai kaki yang di awal pembentukannya muncul belakangan, kini sudah berkembang pesat. Panjangnya sudah melebihi panjang lengan.

Sistem peredaran darah kian berkembang dan refleks yang sederhana sudah mulai ada atau bisa dirasakan oleh ibu, meski masih amat sederhana. Biasanya terasa sebagai kedutan. Rambut halus di sebelah bibir atas dan alis maya juga tampak melengkapi lanugo (bulu atau rambut halus yang memenuhi seluruh tubuhnya).

Sistem pencernaan janin pun mulai menjalankan fungsinya. Dalam waktu 24 jam, janin akan menelan air ketuban sekitar 450-500 ml. 

Hati yang berfungsi membentuk darah, sudah melakukan metabolisme hemoglobin dan bilirubin, kemudian mengubahnya menjadi biliverdin yang disalurkan ke usus sebagai bahan sisa metabolisme. Bila terjadi asfiksia (gangguan oksigenasi) akan muncul rangsangan nervus vagus yang membuat gerak peristaltik usus janin meningkat. Sekaligus terbentuknya sfingter ani ("klep" anus), hingga janin mengeluarkan neum atau kotran yang membuat air ketuban menjadi kehijauan.

Air ketuban yang berwarna hijau ini biasanya dijadikan patokan adanya kegawatan janin yang membutuhkan penanganan segera. Di usia ini, janin sudah bisa bersikap responsif, artinya, ia sudah mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban serta memberi reaksi tertentu terhadap suara-suara tadi. Termasuk detak jantung ibu, bahkan suara-suara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan lembut.

Itu sebenarnya amat disarankan untuk memberi stimulasi sedini mungkin atau pendidikan dalam rahim dengan sering "menyapa" dan memberinya sentuhan lembut serta mengurangi nada-nada keras yang membuatnya sering terkaget-kaget.

Pada usia kehamilan 16 minggu ini, janin memproduksi alfa fetoprotein. Bila kadar protein yang satu ini berlebih, bisa merupakan pertanda adanya masalah serius pada janin. Seperti spina bifida, yaitu kelainan kongenital yang berkaitan dengan saraf tulang belakang.

Sebaiknya kadar alfa fetoprotein yang rendah signifikan dengan Sindroma Down. Jumlah alfa feto protein bisa diukur dengan pemeriksaan air ketuban atau amniosentesis dengan menyuntikkan jarum khusus dari dinding perut ibu.

Kapan Amniosentesis Diperlukan

Amniosentesis dilakukan dengan cara mengambil cairan amnion melalui dinding perut ibu. Cairan amnion yang mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia. dan mikroorganisme, mampu memberikan informasi tentang susunan genetik, kondisi janin, serta tingkat kematangan paru-paru.

Tes amniosentesis ini bisa dilakukan pada minggu ke-16 dan ke-18. sel-sel dari cairan amnion kemudian dibiakkan di laboratorium. Melalui amniosentesis dapat teridentifikasi 40 dari sekitar 400 keabnormalan yang bisa terjadi pada bayi baru lahir. Diantaranya masalah kromosom, terutama Sindroma Down.

Metode ini juga dilakukan untuk mendeteksi penyakit-penyakit tulang seperti osteogenesis imperfecta, infeksi herpes dan rubella pada janin. Penyakit-penyakit sistem saraf pusat seperti  anensefali, penyakit hematologi seperti eritroblastosis fetalis, serta gangguan metabolisme sebelum lahir semisal defisiensi enzim tertentu.

Indikasi medis pemeriksaan ini adalah bila ibu berusia 35 tahun karena hamil di usia ini termasuk kehamilan yang memiliki resiko tinggi. Tes ini juga dianjurkan bagi pasangan yang sebelumnya memiliki anak dengan kelainan kromosom atau kelainan metabolisme.

Penutup

Komplikasi dari amniosentesis memang jarang, meski diperkirakan 1 dari 100 prosedur berlanjut dengan kebocoran cairan amnion yang kadang menimbulkan infeksi atau komplikasi lain yang menjurus pada keguguran. Karena itu dokter akan menyarankan ibu hamil untuk bedrest selama beberapa hari.

Baca Juga 10 Cara Mempercepat Kehamilan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel