Pertusis - Tanda, Gejala, Komplikasi Dan Penyebab Pertusis

klinikabar.com, Gejala Dan Penyebab Pertusis - Apa itu Pertusis? Pertusis adalah penyakit infeksi akut pada saluran pernafasan yang sangat menular dengan ditandai oleh suatu sindrom yang terdiri dari batuk yang bersifat spasmodic dan paroksimal disertai nada yang meninggi.

Penyakit Pertusis

Patofisiologi pertusis - Peradangan terjadi pada lapisan mukosa saluran nafas, dan mikroorganisme hanya akan berkembang biak jika terdapat kongesti dan infiltrasi mukosa berhubungan dengan epitel bersilia dan menghasilkan toksin seperti endotoksin, pertusinogen, toxin heat labile, dan kapsul antiphagocytic, oleh limfosit, dan leukosit, untuk polimorfonuklear serta penimbunan debrit peradangan di dalam lumen bronkus.


Gambar Pertusis - Tanda, Gejala, Komplikasi Dan Penyebab Pertusis


Pada awal penyakit terjadi hyperplasia, limfoid penbronklas yang disusun dengan nekrosis yang mengenai lapisan tengah bronkus, tetapi bronkopneumonia disertai nekrosis dan pengelupasan epitel permukaan bronkus, obstruksi bronkiolus dan atelektasis terjadi akibat dari penimbunan mucus. akhirnya terjadi bronkiektasis yang bersifat menetap.

Penyebab Pertusis Atau Etiologi Pertusis

Pertusis biasanya disebabkan diantaranya adalah Bordetella pertusis (haemophilus Pertusis) yaitu suatu penyakit sejenis telah dihubungkan dengan infeksi oleh bordetella para pertusis B, bronchiseptica dan virus. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut :

9 Ciri-Ciri Organisme Bordetella Pertusis B :

  1. Berbentuk batang (coccobacillus)
  2. Tidak dapat bergerak
  3. Bersifat gram negative
  4. Tidak berspora
  5. Mempunyai kapsul
  6. Mati pada suhu 55 derajat celsius selama 1/2 jam dan tahan pada suhu rendah (0 derajat sampai 10 derajat)
  7. Dengan pewarnaan toluidin blue, dapat terlihat granula bipolar metakromatik
  8. Tidak sensitive terhadap tetrasiklin, ampicillin, eritromisin, tetapi resisten terhadap penicilin.
  9. Menghasilkan dua macam toksin, antara lain : toksin tidak tahan panas (heat labile toxin), endotoksin (lipopolisakarida)

Gejala Pertusis Atau Manifestasi Klinis Pertusis

Masa inkubasi ; 7-14 hari, penyakit berlangsung 6-8 minggu atau lebih dan berlangsung dalam 3 stadium yaitu :

1. Stadium Kataralis atau Stadium Prodromal atau Stadium Paroksismal

A. Lamanya sekitar 1 - 2 minggu
B. Gejala permulaannya yaitu timbulnya gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas, yaitu timbulnya rinore dengan lendir yang jernih :
  • Kemerahan konjungtiva, lakrimasi
  • Batuk dan panas ringan
  • Anoreksia kongesti nasalis

c. Pada tahap ini kuman paling mudah di isolasi
d. Selama masa ini penyakit sulit dibedakan dengan common cold.
e. Batuk yang timbul pada awalnya terjadi pada malam hari, siang hari menjadi semakin hebat, secret pun banyak dan menjadi kental dan lengket.

2. Stadium Paroksismal Atau Stadium Spasmodic

A. Lamanya 2-4 minggu

B. Selama stadium ini batuk menjadi hebat dengan ditandai oleh whoop (batuk yang bunyinya nyaring) sering terdengar pada saat penderita menarik nafas pada akhir serangan batuk. Batuk dengan sering sekitar 5-10 kali, selama batuk maka tidak dapat bernafas dengan baik, biasanya pada akhir serangan batuk, akan menarik nafas dengan cepat dan dalam, sehingga terdengar bunyi whoop dan diakhiri dengan muntah.

C. Batuk ini dapat berlangsung terus menerus, selama beberapa bulan tanpa adanya infeksi aktif dan dapat menjadi lebih berat

D. Selama serangan terjadi, wajah menjadi merah, sianosis, mata tampak menonjol, lidah terjulur, lakrimasi, salivas dan pelebaran vena leher.

E. Batuk mudah dibangkitkan oleh stress emosional seperti menangis dan aktivitas fisik.

3. Stadium Komvaresens

  1. Terjadinya pada minggu ke 4 sampai minggu ke 6 setelah gejala awal
  2. Gejala yang muncul antara lain adalah :
  3. Batuk berkurang
  4. Nafsu makan timbul kembali
  5. Muntah berkurang
  6. Badan merasa lebih baik
  7. Pada beberapa penderita, batuk terjadi berbulan-bulan.

    7 Komplikasi Pertusis

    A. Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrasi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan lainnya.

    B. Otitis media atau radang rongga gendang telinga

    C. Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus

    D. Atelektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara.

    E. Emphysema pulmonum

    F.  Bronkiektasis

    G. Kolaps alveoli paru

    5 Cara Mengatasi Pertusis

    1. Terapi suportif yang dapat dilakukan,
    2. Ciptakan lingkungan yang tenang
    3. Pemberian makanan, hindari makanan yang sulit ditelan, lebih baik makan makanan yang cair, bila muntah diberikan cairan dan elektrolit secara parental
    4. Pembersihan jalan nafas
    5. Oksigen.

    Penutup

    Cara Penularan Pertusis, Penyakit ini dapat ditularkan penderita kepada orang lain melalui percikan-percikan ludah penderita pertusis pada saat batuk atau pada saat bersin, dapat pula melalui sapu tangan, handuk dan alat-alat makan yang dicemari kuman-kuman penyakit tersebut. Tanpa dilakukan perawatan, orang menderita pertusis dapat menularkannya kepada orang lain selama 3 minggu setelah batuk dimulai.

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel