9 Cara Menjaga Asupan Makanan Saat Puasa

klinikabar.com, Menjaga asupan makanan saat puasa - Manfaat puasa salah satunya adalah menjaga pola makan dan minuman yang  lebih teratur dan lebih diperhatikan. Karena lebih teratur, maka gula darah lebih terkendali, kolesterol terjaga, dan terhindar dari penyakit maag. Namun, disamping keteraturan, jumlah asupan dan makanan apa yang dikonsumsi saat berbuka dan saat sahur juga harus anda perhatikan.

Asupan Makanan Saat Puasa


Gambar 9 Cara Menjaga Asupan Makanan Saat Puasa


menjaga asupan makanan saat puasa adalah sangat penting, dan disini akan dijelaskan tentang beberapa hal yang harus diperhatikan saat puasa, yaitu ketika sahur dan berbuka puasa.

Asupan Makanan Saat Berbuka Puasa

Saat datang waktu buka puasa jangan langsung makan makanan berat, disarankan untuk berbuka dengan kurma, karena kurma mengandung serat dan molekul karbohidrat. Ketika seharian berpuasa, otomatis usus tidak bekerja. Begitu berbuka puasa dan langsung diisi dengan makanan berat, misalnya makan nasi, maka nasi mengandung molekul yang kompleks.

Akibat dari mengkonsumsi makanan berat saat berbuka puasa, enzim dalam tubuh belum siap mencerna makanan dengan baik. Partikel makanan tidak bisa dicerna dan tidak bisa diserap. Akibatnya akan menimbulkan pembusukan dalam saluran cerna, Bahan-bahan ini menghasilkan racun yang oleh tubuh diserap dan masuknya ke lever. Sehingga, lever harus kerja berat untuk menetralisir racun agar tidak menjadi toksin (zat beracun).

Untuk orang yang masih muda tidak jadi masalah berbuka dengan cara seperti itu, Tapi tentu saja, jangan dibuat menjadi suatu kebiasaan cara berbuka puasa seperti itu. Namun, ada juga orang yang merasa badannya lemas setelah berbuka puasa. Penyebabnya bukan karena puasa. Karena dalam 3 hari puasa, tubuh sudah bisa beradaptasi dengan kondisi pola makan yang berubah saat puasa.

Penyebab lemas ketika buka puasa tersebut karena saat lever membuat senyawa untuk menetralisir toksin tadi, membutuhkan oksigen yang sebagian besar diambil dari otak. Akibatnya otak dikorbankan sehingga membuat orang tidak bisa berkonsentrasi, mengantuk dan tidak bisa berpikir, oleh karena itu, berbuka puasa sebaiknya dengan makanan yang manis serta dengan molekul yang sederhana.

Misalkan, Polisakarida (karbohidrat) seperti nasi, jagung, ubi, itu mengandung molekul yang besar dan harus dicerna. Sebaiknya adalah mengkonsumsi buah kurma yang termasuk dalam monosakarida, senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana. Dengan memakan satu atau dua buah kurma saja cukup untuk merangsang saluran cerna yang seharian berpuasa. Atau bisa juga ditambah dengan minum air teh manis, dan itu tidak menjadi masalah karena molekulnya tidak kompleks.

Asupan Makanan Saat Sahur

Setelah selesai melakukan salat Magrib, anda boleh melakukan makan dengan menu makan besar seperti nasi dan lauk-pauknya, asupan molekul berat saat puasa dapat dibagi dalam sehari, yaitu berbuka puasa sebanyak 10% dari yang dibutuhkan tubuh. Misalnya, tubuh butuh 2.000 kalori dalam sehari, maka saat berbuka cukup 200 kalori saja. Ketika makan besar butuh 40%, habis salat Tarawih 10% dan saat sahur sebanyak 40%.

Saat makan sahur, makanlah makanan yang seimbang, yaitu nasi, lauk, vitamin, dan buah. Sebenarnya jenis makanannya sama saja seperti menu makan sehari-hari. Hanya saja yang membedakan adalah jam makannya digeser. Tujuannya agar saat siang hari bisa menahan nafsu makan karena sudah cukup asupan makanan disaat sahur.

Banyaknya Makanan Yang Dibutuhkan Saat Puasa

1. Kebutuhan garam sehari-hari kurang lebih 15 gram, tapi tidak mesti sebanyak itu, dalam sehari cukup mengkonsumsi 5 gram saja dan itu tidak masalah.

2. Harus cukup protein seperti telur dan ikan. Asam amino di dalamnya untuk perbaikan dan penggantian jaringan tubuh. Kurangnya protein akan membuat jaringan tubuh akan rusak.

3. Harus cukup minum air putih sebanyak 2.000 cc atau 8 gelas dalam sehari dengan pembagian : berbuka puasa minum satu gelas, makan yang manis lalu akhiri dengan minum segelas, sebelum makan besar dan setelahnya minum masing-masing satu gelas, setelah shalat Tarawih minum satu gelas. Jika kembali makan, minum satu gelas kembali, saat sahur minum satu gelas sebelum dan setelah makan. Jangan lupa tambahkan sari buah atau jus.

4. Saat sahur, anda boleh mengkonsumsi sayur berkuah untuk menggantikan air minum. Namun, ada baiknya tetap minum air putih minimal 8 gelas perhari.

5. Pada anak kecil, porsi makannya harus lebih daripada orang dewasa dengan memperbanyak protein. Karena anak sedang dalam proses pertumbuhan dan masa berkembang. Maka berikan ekstra telur dan ikan.

6. Pada orang yang memiliki penyakit seperti penyakit diabetes akan sangat berbahaya bila orang bersangkutan tidak mengetahuinya. Apalagi jika sedang minum obat, bisa-bisa pingsan. Biasanya minum obat saat buka dan saat sahur.


7. Untuk ibu hamil boleh saja berpuasa kecuali jika ada gangguan dalam kehamilannya. Namun, jika tidak ada gangguan, itu dikembalikan pada sang ibu, apakah ibu sanggup atau tidak melakukan puasa. Karena ada sebagian ibu hamil yang mengalami pusing-pusing jika berpuasa, jadi setiap orang berbeda-beda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter bersangkutan.

8. Khusus trimester terakhir untuk ibu hamil, jika dibutuhkan nasi sebanyak 350 kalori atau 10-12 sendok makan, maka penuhi 8 sendok makan, sisanya diperoleh dari telur dan ikan. Kalorinya sama tapi protein lebih banyak.

9. Tidak dapat dipungkiri jika ibu menyusui membutuhkan makanan yang lebih banyak bagi ibu dan anaknya. Kembali lagi, semua itu tergantung pada kesehatan sang ibu, apakah sanggup berpuasa atau tidak! Karena ibu yang sedang menyusui butuh ekstra kalori dan protein.

Penutup

Seperti diketahui, manfaat puasa sangat banyak, salah satunya pola makan dan minum yang lebih teratur. Yang tadinya pola makannya sembarangan, tapi ketika puasa, pola makannya menjadi tidak sembarangan, makan dan minum yang dikonsumsi ada kaitannya dengan asupan gizi dalam tubuh saat puasa.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel