Perkembangan Janin Usia Kehamilan 40 Minggu

klinikabar.com, Perkembangan Janin Usia Kehamilan 40 Minggu - Perkembangan janin di usia kehamilan 40 minggu ini panjangnya sudah mencapai kisaran 45-55 cm dengan berat sekitar 3.300 gram. bayi dikatakan cukup bulan dengan kulit tubuh yang licin atau mulus dan verniks kaseosanya relatif banyak atau tebal. Pendek kata, seluruh organ-organ tubuhnya sudah berkembang sempurna dan betul-betul sipa untuk dilahirkan ke dunia.

Usia Kehamilan 40 Minggu


Gambar Perkembangan Janin Usia Kehamilan 40 Minggu


Perkembangan janin di usia 40 minggu ini, jika laki-laki, maka testisnya sudah turun ke skorotum, sedangkan pada bayi perempuan, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar yang ukurannya lebih besar) sudah berkembang dengan baik dan menutupi labia minora (bibir kemalyan sebelah dalam yang ukurannya lebih kecil). Tubuh bayi sudah memenuhi seluruh ruangan rahim, sehingga nyaris tidak punya ruang sisa untuk bergerak.

Sebelum lahir, bilirubin yang merupakan produk sisa dari sel darah merah janin dapat dengan mudah diangkut dari janin ke dalam peredaran darah ibu melalui plasenta. Namun, begitu dilahirkan, bayi harus berjuang sendiri membuang bilirubin yang dihasilkannya. Ketidakmampuan membuang bilirubin inilah yang menimbulkan gangguan hiperbilirubin yang lebih dikenal dengan neonatus ikterus atau kulit kuning pada bayi lahir.

Dengan dimulainnua kehamilan secara otomatis rahim akan membesar. Dari awal yang hanya sekitar 30 gram selagi tidak hamil menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan! Ini terjadi akibat terbentuknya plasenta maupun pembesaran sel-sel dalam otot polos serta serabut kolagen akibat pengaruh hormon ekstrogen yang meningkat selama kehamilan.

Cara Menghindari Paparan Infeksi Jalan Lahir

Tertularnya bayi dari ibu dengan penyakit-penyakit infeksi bisa terjadi saat ia masih dalam kandungan atau saat dilahirkan. Terutama persalinan normal karena bayi akan terpapar pada darah dan cairan vagina ibunya dalam waktu yang cukup lama. Mengingat risiko terbesar terjadi saat lahir, maka sangat disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan.

Tindakan pencegahannya yaitu berupa : Pertama, mengurangi jumlah virus terkait dalam darah ibu dengan memberikan obat anti virus. Bisa juga dengan pemberian betakaroten yang diharapkan dapat memperbaiki keutuhan epitel-epitel termasuk selapit lendir. Tindakan lain adalah dengan bedah sesar agar tidak timbul perlukaan pada kepala bayi yang membuka peluang virus ikut masuk dalam tubuh bayi melalui aliran darah.

Apa Itu Kehamilan Lewat Waktu

Usia kehamilan yang melebihi 42 minggu (fullweek) disebut postterm, meski sebenarnya lebih tepat dikatakan lewat waktu. Sebab,meski di atas kertas full week, tapi belum tentu disertai tanda-tanda postmaturitas kehamilan, semisal infark atau perkapuran plasenta. Kehamilan postmatur biasanya terjadi pada mereka yang siklus haidnya bukan 28 hari, seperti 38-45 hari atau malah amat panjang semisal 2-3 bulan sekali baru menstruasi. Untuk mencegah kejadian postterm, penting dilakukan USG pada usia 8-10 minggu karena kesalahan penentuan usia gestasi sekitar 3-7 hari.

Jika telah lewat waktu, plasenta mungkin tidak bisa lagi menjalankan fungsi pernapasan maupun menyuplai gizi yang diperlukan bayi untuk bertumbuh dan bertahan hidup. Tidak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit kering dan keriput, pecah-pecah atau mengelupas, kuku jari yang panjang, dan rambut tebal. Sementara verniks yang membungkus tubuhnya pun lebih sedikit karena berkurangnya jumlah cadangan lemak di bawah kulitnya.

Bila sudah ada oligohidramnion dan infark yang berarti sirkulasi darah ibu ke janin terganggu, maka bayi harus segera dilahirkan. Meski infark plasenta bisa saja disebabkan penyakit lain seperti Antiphospholipid Syndrome dan darah tinggi. Sementara penyebab mengapa si ibu tetap tidak merasakan mulas atau memperlihatkan tanda-tanda persalinan meski sudah saatnya, boleh jadi karena faktor salah hitung atau memang karena hormon prostaglandin belum mencukupi untuk memunculkan rasa mulas tadi.

Penutup

Menghadapi kasus semacam ini, dokter akan memberi toleransi waktu satu minggu. Bahkan di rumah-rumah sakit pusat pendidikan biasanya malah akan ditunggu sampai usia kehamilan 42 minggu. Tentu saja dengan monitoring yang ketat. Selama hasilnya masih baik dan bayinya masih reaktif, akan tetap ditunggu.

Tapi, apabila seminggu kemudian belum juga ada tanda-tanda persalinan, sedangkan jika bayi tidak reaktif dalam minggu kedua masa penantian tadi, akan diakhiri dengan persalinan sesar  Pertimbangannya, janin yang lewat waktu tidak boleh diberi stres lewat induksi. Sebab jika diinduksi agar si ibu mulas, berarti pembuluh darahnya terjepit. Akibatnya sistem uteroplasenter untuk sesaat akan berhenti yang akan membuat janin makin kekurangan oksigen yang jelas sangat berbahaya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel