Jenis-Jenis Cucak Rowo Dan Harga Terbaru Cucak Rowo Dipasaran

Cucak Rowo atau Pycnonotus zaelanicus, merupakan salah satu burung ocehan berpenampilan liar dan binal. Selain itu, vokal suara cucak rowo berat, mengentak-hentak, melengking, nyaring, dan berirama. Tidak heran, para penggemar cucak rowo menjulukinya "sang penyanyi rock". Oleh sebab itulah, suara cucak rowo sering dilombakan. Namun keberadaan cucak rowo yang langka yang mendorong Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan (KLH) melarang keikutsertaan burung tangkapan dari hutan dalam perlombaan burung berkicau. Hingga saat ini, larangan tersebut masih berlaku dan sering dilakukan razia di pasar-pasar burung dis etiap daerah.

Jenis-Jenis Cucak Rowo


Gambar Jenis-Jenis Cucak Rowo Dan Harga Terbaru Cucak Rowo Dipasaran


Cucak rowo memiliki berbagai jenis berdasarkan daerah asalnya seperti cucak rowo asal Lampung, cucak rowo Kalimantan, cucak rowo Malaysia, Cucak rowo Medan. Dari kelima jenis cucak rowo tersebut, Cucak rowo Medan mempunyai kelas paling baik di bandingkan dengan cucak rowo lainnya. Hal ini disebabkan postur tubuhnya yang besar, suaranya yang keras, nyaring dan merdu, serta memiliki gerak tubuh yang sangat lincah dan memikat. Saat ini cucak rowo asal Medan sulit ditemukan karena populasinya sudah sangat langka.

Cucak rowo lain pun memiliki irama yang indah dan harmonis, walaupun tidak sehebat cucak rawa Medan. Sosok tubuh dan kicauan cucak rawa asal Malaysia dan Kalimantan mirip. Kedua jenis cucak rowo tersebut lebih besar dibandingkan dengan cucak rowo asal Lampung. Sementara itu sosok tubuh dan kicauan cucak rowo asal Bengkulu mirip cucak rowo asal Medan. Namun, walaupun suaranya berbeda-beda, kicauan semua jenis cucak rowo tergolong merdu.

Habitat Cucak Rowo

Cucak rowo asal dari Sumatera. Di Medan, burung ini lebih dikenal dengan sebutan barau-barau, sedangkan di Lampung, cucak rowo sering disebut boro-boro. Selain di Sumatera, cucak rowo dikenal dengan sebutan burung siang, sedangkan di Kalimantan disebut cucak rawa.

Cucak rowo gemar hidup di hutan-hutan atau di semak belukar dengan sungai kecil berair jernih di sekitarnya. Tempat yang becek dan berlumpur tidak disukai oleh cucak rowo ini. Cucak rowo gemar berkelompok dan mandi menjelang tengah hari, terutama bila cuaca panas. Setelah mandi, pengoceh ini pun mengeluarkan suaranya yang khas dan saling bersahutan. Walaupun gemar berkelompok, cucak rowo mencari makan sendiri-sendiri. Makanan yang dicarinya antara lain pisang kepok, pepaya, kersen, dan buah-buahan hutan lainnya. Selain buah-buahan, cucak rowo menyukai pakan hewani seperti telur semut rangrang, rayap, jangkrik, belalang, dan cacing tanah.

Pada malam hari, cucak rowo tidur didahan pohon besar. Saat menjelang bertelur, induk cucak rowo akan membuat sarang di dahan tersebut. Setelah bertelur, kedua induk cucak rowo akan mengerami telurnya secara bergantian hingga menetas. Kedua induk cucak rowo akan merawat anaknya dengan telaten hinga mampu terbang. Setelah itu, kedua induk cucak rowo akan mengusir cucak rowo muda agar belajar hidup dan mencari makan sendiri. Dalam hidupnya, tentu cucak rowo tidak pernah lepas dari intaian musuh-musuhnya seperti ular dan burung alap-alap.

Faktor Kelangkaan Cucak Rowo

Pada periode 80-an, jumlah populasi cucak rowo masih cukup banyak. Hampir di setiap pasar burung di Jakarta, seperti di pasar burung Pramuka, Jatinegara, dan Barito, cucak rowo mudah didapat dengan harga relatif murah. Kicauan suara cucak rowo cukup mendominasi suara burung ocehan lainnya. Di pasar burung Pramuka, cucak rowo dijual secara colokan, yaitu dimana pembeli memilih cucak rowo yang akan diberi dengan cara menyemprotkan air ke burung pilihannya. Meskipun dalam keranjang tersebut berisi ratusan cucak rowo, penjual tidak mengalami kesulitan untuk menangkap burung dalam keranjang tersebut karena bulu cucak rowo tersebut telah basah.

Harga cucak rowo colokan pada tahun 1980 - 1994 sekitar Rp. 40.000,00 per ekornya, sedangkan harga cucak rowo yang digantung dalam sangkar soliter berkisar Rp. 75.000,00 - Rp. 150.000,00 per ekor. Saat ini, harga cucak rowo telah mencapai angka ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Pada era 90-an, kehadiran cucak rowo di pasar-pasar burung mulai langka. Suara kicauan cucak rowo yang mendominasi di pasar-pasar burung sudah tidak terdengar lagi. Bahkan saat ini cucak rowo tidak pernah dijual secara colokan seperti dahulu.

Penjualan cucak rowo dalam sangkar soliter pun kini sulit ditemukan, menurut para pedagang burung, selain populasinya langka, harga cucak rowo pun sangat tinggi. Berdasarkan pengamatan, kelangkaan populasi cucak rowo disebabkan oleh penangkapan cucak rowo di hutan-hutan Kalimantan banyak menggunakan pancing. Dengan cara tersebut, banyak cucak rowo yang mengalami kematian. Selain metode penangkapan yang salah, kelangkaan cucak rowo disebabkan kurangnya minat penggemar untuk membudidayakan, karena biasanya para penggemar cucak rowo hanya suka merawat dan mendengarkan kicauan cucak rowo saja. Kicauan cucak rowo yang merdu memang sangat memukau. Setelah terbiasa mendengarkan suara kicauan cucak rowo, mendengar kicauan burung lain menjadi hambar.

Penulis juga mendapatkan informasi bahwa burung cucak rowo yang dipelihara oleh para penggemar banyak yang mengalami kematian dikarenakan kehabisan air minum, terlambat memberikan pakan, dikeroyok semut, sakit karena tidak pernah terkena sinar matahari, atau karena dimakan tikus. Kelangkaan cucakrawa tidak hanya terjadi di Jakarta saja, tetapi juga terjadi di daerah-daerah lain seperti di Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Lampung.

Kondisi Pasar Atau Harga Cucak Rowo

Berdasarkan pengamatan di pasar burung Pramuka, Jatinegara, dan pasar Barito (Kebayoran Baru) serta penjualan burung di luar kota Jakarta seperti di Tangerang, Serang, Cilegon, dan Bekasi, cucak rowo merupakan burung ocehan yang sangat di favoritkan dan banyak digemari. Demikian juga di Semarang, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta. Kehadiran cucak rowo dalam kontes tarik suara selalu dipadati para penggemar cucak rowo. Sayangnya, meningkatkan jumlah penggemar ccak rowo di berbagai daerah tidak diikuti oleh peningkatan populasi cucak rowo, justru mengalami kelangkaan.

Kelangkaan populasi cucak rowo menjadi satu penyebab tingginya harga jual seekor burung cucak rowo. Di pasar burung Pramuka, harga seekor burung cucak rowo liar hasil tangkapan berkisar Rp. 900.000,00 - Rp. 1.200.000,00. Sementara harga cucak rowo yang sudah mulai berkicau mencapai Rp. 1.500.000,00 - Rp. 3.000.000. Harga cucak rowo memang sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Harga cucak rowo yang sudah rajin berkicau berkisar Rp.3.500.000,00 - Rp. 1.500.000,00, sedangkan untuk cucak rowo yang memiliki suara roppel atau ganda dapat mencapai puluhan juta rupiah.


Kesimpulan 

Cucak rowo yang memiliki suara roppel sering menjadi juara dalam kontes tarik suara burung berkicau. Namun, cucak rowo suara roppel jarang ditemui dipasaran dan biasanya dijual di tempat lomba atau berdasarkan pesanan. Selain cucak rowo roppel, ada juga cucak rowo triple. Suara cucak rowo roppel atau triple yang dilantunkan cucak rawa terdengar sangat riuh dan meriah bila dibandingkan dengan suara tunggal. Harga cucak rowo bersuara triple sedikit lebih mahal daripada cucak rowo roppel.

Harga cucak rowo asal Medan yang postur tubuhnya lebih besar dan lebih panjang paling mahal dibandingkan dengan cucak rowo lainnya, suara kicauannya juga lebih lantang dan banyak variasinya. Populasi cucak rowo Medan juga semakin langka dan jarang ditemui di pasar-pasar burung.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel