Suksesnya Perencanaan Keuangan Atau Financial Planning

klinikabara.com, Suksesnya Perencanaan Keuangan Atau Financial Planning - Perencanaan Keuangan Atau Financial Planning memiliki beberapa Faktor yang mempengaruhi perencanaan keuangan atau financial planning sangat dimungkinkan datang dari faktor di luar diri kita seperti dari anggota keluarga, lingkungan kerja, dan lain-lain yang akan mempengaruhi usaha kita melakukan financial planning atau perencanaan keuangan.

Perencanaan Keuangan Atau Financial Planning


Gambar Suksesnya Perencanaan Keuangan Atau Financial Planning


Sebagai pembisnis dan pengusaha, maka anda perlu financial planning atau perencanaan keuangan, Karena financial planning sangat mendukung lancarnya sebuah usaha atau bisnis, tanpa perencanaan keuangan yang benar, maka anda tidak akan maju dan sukses dalam berbisnis. Oleh karena itu, silahkan simak artikel dibawah ini sebagai referensi anda.

4 Faktor Suksesnya Perencanaan Keuangan Atau Financial Planning

1. Konsep Interdependence Dalam Perencanaan Keuangan Atau Financial Planning

Manusia sebagai makhluk sosial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, terutama oleh interaksinya dengan manusia lain. Untuk menjadi lebih efektif, manusia perlu bekerja sama dengan manusia lain, sehingga kita bisa mencapai hal-hal yang lebih besar dari yang bisa kita capai sendirian. Untuk bisa bekerja sama diperlukan kesadaran untuk mau berempati dan mengusahakan kondisi yang saling menguntungkan (win / win) dan saling sinergi.

Lalu bagaimana aplikasinya di perencanaan keuangan atau financial planning? Apa korelasinya? Saya rasa, dalam mengelola keuangan, kita akan berkaitan juga dengan orang lain. Misalnya, mengelola keuangan rumah tangga jelas sangat memberikan efek pada anggota keluarga. Lalu, sekarang bagaimana kita dapat memperoleh pengertian dan dukungan dari anggota keluarga yang lain?

Sederhana saja, kita berusaha tidak membuat orang lain "kala" dari kita. dalam hal ini sederhananya bisa dikatakan harus ada kesediaan take and give diantara berbagai pihak. Misalnya keluarga mau menabung i juta per bulan, sehingga yang harus dilakukan adalah penghematan. Maka anak, suami, dan istri harus memberikan kontribusi dalam penghematan ini. Mungkin suami berhenti merokok dan alokasi anggarannya masuk ke tabungan, istri mengurangi anggaran belanja, anak-anak diajarkan untuk tidak membeli barang-barang yang kurang penting.

Untuk mencapai win-win position dalam melakukan perencanaan keuangan dibutuhkan kesamaan prinsip. Pengorbanan yang dilakukan masing-masing pihak harus bisa dibalas dengan manfaat yang sama-sama diinginkan oleh semua pihak.

Apa tujuan menabung? Untuk pendidikan anak yang lebih baik, untuk rumah yang lebih nyaman bagi keluarga, untuk mobil yang lebih baik bagi keluarga? Tujuan itu penting ditentukan, dikomunikasikan, dan disetujui bersama. kita harus mengajak semua anggota keluarga untuk menyepakati tujuan bersama ini.

Jika ingin rumah impian, rumah dimana yang kita harapkan? Mungkin, bersama-sama anggota keluarga yang lain pergi mencari rumah impian. Atau jika mau membeli mobil baru, bersama-sama pergi ke showroom mobil, semua ikut memilih sehingga ada kesepakatan dan komitmen bersama, maka proses mencapainya akan lebih mudah.

2. Kebiasaan Untuk Selalu Berusaha Memahami Dalam Perencanaan Keuangan Atau Financial Planner

Saat kita berusaha bersama-sama mencapai sebuah tujuan financial, kebersamaan menjadi pendorong mempermudah dan mempercepat kita mencapai tujuan itu. untuk mencapai komitmen kebersamaan, penting adanya saling memahami. Mungkin, kita sebagai perencana keuangan punya solusi yang jitu untuk banyak masalah keuangan. Kita sudah belajar dan banyak membaca, ikut seminar, dan sebagainya. tapi saat mengaplikasikan berbagai teori yang dipelajari, akan menjadi tidak mudah. kenapa? Karena uang dan manfaatnya sangat dalam menyentuh emosi dan pikiran, bahkan sampai di bawah sadar sekalipun.

Tanpa kita sadari, uang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari hidup kita dan segala keputusan mengenai uang selalu melibatkan emosi dan pikiran bawah sadar seseorang, selain juga logikanya. Menjelaskan dan memahami logika sering sangat mudah. namun membangun pemahaman emosi dan bawah sadar sering sangat susah, bahkan gagal, dilakukan. mungkin, anda susah meyakinkan pasangan untuk mengambil asuransi walau secara logis penting bagi keluarga, sebab secara psikologis, itu bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasangan anda. Akhirnya, hal-hal semacam ini memang perlu ada pemahaman bersama yang mendalam.

Saya punya banyak pengalaman, ketika seorang suami atau istri ditawari produk asuransi, lalu dia mengatakan akan berdiskusi dengan pasangannya. Namun sebagian besar tidak pernah mendiskusikannya dan akan selalu menunda-nunda saat dihubungi oleh pihak asuransi lebih lanjut.

Hal itu dapat dipahami, sebenarnya ada perasaan tidak nyaman dalam membicarakan masalah uang, masa depan, dan resiko kehidupan keluarga, logika kita bisa mengatakan kebenaran bahwa resiko tersebut ada dan nyata, namun bawah sadar dan emosi berusaha menghindari pemikiran ke arah itu, karena hal tersebut dirasakan tidak nyaman untuk dibicarakan.

Jalan keluarnya adalah menerima faktor ketidaknyamanan tersebut dan secara terbuka dan bersama menghadapinya. Diskusi harus dilakukan saat kondisi rileks dan kondusif dan memang peran seorang perencana keuangan yang netral penting dalam kesempatan ini.

Pemahaman posisi masing-masing pihak harus sampai pada titik pemahaman logika dan penerimaan emosional, keduanya perlu diupayakan dan tantangan yang paling susah biasanya adalah usaha menghindari diskusi. Dan itu bukan jalan terbaik, karena merupakan penundaan masalah, padahal, masalah harus dihadapi segera, dengan cara mencari yang terbaik.

3. Kebiasaan Bersinergi Dalam Perencanaan Keuangan Atau Financial Planner

Sinergi berarti mencari alternatif bersama dengan hasil terbaik, lebih baik dari upaya sendiri-sendiri yang digabungkan. Supaya mudah, mungkin sebuah contoh akan lebih dapat menjelaskan : ketika suami istri sudah sepakat secara logika dan emosi untuk membuat sebuah rencana keuangan, maka kedua belah pihak akan memiliki sense of belonging yang dalam dan akan berusaha maksimal untuk mencapainya.

Dari sini biasanya akan muncul solusi-solusi baru yang tidak mungkin tercapai kalau dipikirkan sendiri-sendiri. Bisa saja tadinya untuk menabung yang terpikir hanya pengetatan pos pengeluaran, namun karena ada semangat dan komitmen yang besar dan saling mendukung bisa timbul ide membuka usaha sampingan yang dikerjakan bersama, ide mencari cara pengelolaan investasi yang lebih baik, misalnya untuk modal usaha.

Orang sering bilang, dua kepala lebih baik daripada satu kepala, jadi akan sangat banyak kemungkinan solusi masalah saat ada komitmen lahir dan komitmen batin untuk mewujudkan sebuah impian yang direncanakan. Disiplin, sekali lagi disiplin, adalah faktor terpenting ketiga untuk merencanakan keuangan, disamping sikap mental dan perencanaan. Kebersamaan akan menunjang disiplin pelaksanaan rencana keuangan. Suami atau istri bisa saling mengingatkan, saling mendukung. disiplin perlu kekuatan mental dan kekuatan mental sering tidak mudah didapatkan sendirian, harus ada dukungan selain dari usaha pribadi.

4. Berusaha Dan Berlatih Untuk Perencanaan Keuangan Atau Financial Planner

Kebiasaan hanya bisa terwujud kalau kita melakukannya berulang-ulang. demikian juga perencanaan keuangan, sepanjang saya ketahui, tidak pernah bisa dilakukan sekali langsung beres. Dalam kenyataannya, sering orang tidak tahan atau mudah menyerah dengan keadaan jatuh dan bangun. Karena biasanya kadang ada pengeluaran mendadak, tiba-tiba pemasukan tidak sesuai dengan perkiraan, tiba-tiba ada komitmen yang harus dilanggar dan sebagainya.

Milikilah kebesaran hati bahwa hal-hal tersebut hampir pasti akan terjadi, terlebih dimasa awal. Namun jangan mudah menyerah dan jangan mudah patah semangat. Lakukan kajian ulang yang salah rencananya atau disiplin pelaksanaannya. Biasanya lebih sering yang kedua. Jika demikian, coba lagi dan mungkin bisa dibantu dengan berbagai instrumen keuangan yang ada, misalnya sistem pembayaran yang auto debit, menabung secara dollar cost averaging, memilih produk unit link yang memadukan asuransi dan investasi berkala, dan sebagainya.

Baca Juga Cara Menjadi Penjual Yang Sukses

Penutup

Suksesnya financial planning atau perencanaan keuangan akan anda rasakan, Makin lama akan semakin mantap dan percaya diri kita meningkat ketika melakukannya, kebiasaan awal menabung, berinvestasi, dan berasuransi sering dirasakan berat karena mengubah kebiasaan, pola hidup sering mengorbankan kesenangan saat ini untuk kesenangan masa depan. Namun sekali sudah mengalir menjadi kebiasaan tidak ada lagi penderitaan. Selamat mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang efektif untuk merencanakan keuangan atau financial planning.

Baca Juga Cara Mengatasi Konflik Saat Bisnis Dengan Pasangan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel