5 Bahan Berbahaya Dalam Kosmetik

klinikabar.com Ciri Kosmetik Palsu Dan Bahan Berbahaya Dalam Kosmetik Palsu - Cantik dan tampil sempurna merupakan dambaan setiap perempuan. namun dengan semakin berkembangnya zaman, banyak orang mengambil jalan pintas agar penampilannya terlihat indah dan terlihat nyaman dipandang mata.

5 Bahan Berbahaya Dalam Kosmetik

Gambar 5 Bahan Berbahaya Dalam Kosmetik


Salah satu cara membuat penampilan indah yaitu dengan menggunakan kosmetik, namun sekarang kosmetik pula menjadi ancaman yang mengerikan, dikarenakan ada beberapa kosmetik yang berbahaya untuk digunakan. Kosmetik berbahaya adalah kosmetik yang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan atau merugikan. kosmetik berbahaya dapat dapat dikategorikan sebagai berikut :

4 Kategori Kosmetik Berbahaya

A. Mengandung bahan yang dilarang atau mengandung bahan berbahaya pada sediaan kosmetika.
B. Mengandung bahan yang melebihi batas kadar dan penggunaan.
C. Kosmetik tercemar oleh mikroba patogen
D. Kosmetika yang telah rusak atau sudah kadaluarsa.

Penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya efeknya bervariasi tergantung pada bahan yang terkandung di dalam kosmetik tersebut. Secara umum efek yang dapat diamati adalah kulit kemerahan, gatal, iritasi dan bengkak.

Penggunaan dalam jangka panjang dan dosis besar dapat mengakibatkan efek samping yang lebih berat. kosmetika mengandung bahan berbahaya secara akurat hanya dapat dikenali dengan pengujian laboratorium. Namun untuk mengetahui dari segi manfaat, biasanya kosmetik mengandung bahan berbahaya akan memberikan efek yang instant, menyebabkan kulit menjadi gatal-gatal, kulit menjadi iritasi, kulit seperti terbakar atau kulit menjadi memerah atau bahkan menyebabkan efek yang lebih serius berupa kanker, keracunan dan lain-lain.

5 Bahan Berbahaya Dalam Kosmetik

1. Merkuri

Merkuri sering disalahgunakan pada krim atau pada lotion pemutih kulit, merkuri merupakan logam berat yang berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dapat menimbulkan berbagai hal mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, kerusakan permanen pada susunan saraf otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin (teratogenik), bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi menyebabkan diare, muntah-muntah dan menyebabkan kerusakan ginjal, merkuri juga merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker).

2. Hidrokinon

Hidrokinon sering disalahgunakan pada krim atau lotion pemutih kulit, hidrokinon adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air. kemampuan hidrokinon untuk menghambat pembentukan melanin (zat pigmen kulit) membuat bahan tersebut digunakan sebagai pencerah kulit (skin lightening) yang populer.

Namun pengguna hidrokinon dalamjangka waktu yang lama dan dengan dosis tinggi dapat menyebabkan hiperpigmentasi terutama pada daerah kulit yang terkena sinar matahari langsung dapat menimbulkan ochronosis (kulit berwarna kehitaman).

Hal ini akan terlihat setelah penggunaan selama 6 bulan dan kemungkinan bersifat irreversible (tidak dapat putih kembali), bahan ini dilarang digunakan dalam kosmetik sediaan perawatan kulit dan sediaan rambut karena pada penggunaan jangka menengah (mid-term) dapat menyebabkan vertigo atau leukoderma (kehilangan pigmen sehingga kulit menjadi pucat secara tidak beraturan).

Krim yang mengandung hidrokinon akan terakumulasi dalam kulit yang dapat menyebabkan mutasi dan kerusakan DNA, sehingga kemungkinan pada pemakaian jangka panjang bersifat karsinogenik.

3. Retinoic Acid

Hanya diperbolehkan untuk pengobatan penyakit kulit (dengan resep dokter) dengan kadar 0.01 - 0.05% berkhasiat sebagai anti jerawat, anti komedo, pemutih dan anti wrinkle (chemicalpeeling) pada kulit caucasia. Bersifat iritatif, fotosensitif, dan menimbulkan efek rebound, kemerahan, rasa terbakar. pada penggunaan jangka panjang bisa menyebabkan flek hitam dan telangiektasis.

Seperti jenis vitamin A lainnya, retinoic acid bersifat teratogenic yakni menimbulkan risiko cacat janin serta gangguan pembentukan organ. Meskipun efek pemakaian retinoic acid secara topical harus dibuktikan namun perlu diwaspadai mengingat retinoic acid mampu diserap oleh tabuh melalui pembuluh darah.

4. Bahan Pewarna Merah Kosmetik K.3 (CI 15585), Merah K.10 (rhodamin B) dan Jingga K.1 (CI 12075)

Bahan pewarna merah K.1 (CI 15585), merah K.10 (rhodamin B) dan Jingga K.! (C 12075) sering disalahgunakan pada produk lipstik atau sediaan dekoratif lain (pemulas kelopak mata dan perona pipi) karena warnanya yang cerah.

Merupakan zat warna sintesis yang umumnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil atau tinta. zat warna ini merupakan zat karsinogenik. Rhodamin B dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.

5. Diethylene Glycol (DEG)

Diethylene Glycol (DEG) merupakan sespora (trace element) yang terdapat pada bahan baku gliserin atau polietilen oksida yang digunakan pada pembuatan kosmetika misalnya pada pasta gigi, jadi kadar DEG dalam gliserin dan polietilen glikol tidak boleh melebihi batas kadar yang ditentukan.

DEG merupakan racun bagi manusia dan binatang karena dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat, keracunan pada hati dan gagal ginjal.

Penutup

Itulah 5 bahan berbahaya dalam kosmetik, jangan sampai anda membeli kosmetik yang salah atau kosmetik palsu yang sekarang ini banyak beredar di pasaran, jika anda mengetahui mana kosmetik yang aman dan tidak mengandung bahan berbahaya maka anda akan merasakan manfaat dari kosmetik tersebut. Jadi waspada akan bahan berbahaya dalam kosmetik anda.

Baca Juga 7 Warna Lipstik Yang Cocok Untuk Kerja

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel