Perkembangan Janin Minggu Ke- 2 Kehamilan, Menghitung Tanggal Kelahiran

klinikabar.com, Perkembangan Janin Minggu Ke- 2 Kehamilan, Menghitung Tanggal Kelahiran - Pada minggu ke-2 kehamilan, di minggu ini, bakal embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm. Sel-sel trofoblas akan mencairkan sel-sel selaput lendir serta menyerap protein, gula, dan lemak yang terurai. Sekaligus mengadakan fagositosis atau meluluhkan sisa-sisa selaput sel lendir ke dalam plasma sel nya.

Minggu Ke- 2 Kehamilan Dan Menghitung Tanggal Kelahiran

Pada minggu kedua kehamilan trofoblas akan semakin tebal dan menyusup lebih jauh kedalam jaringan ikat selaput lendir rahim, hingga terjadilah pelekatan blastokista pada epitel selaput lendir.


Gambar Perkembangan Janin Minggu Ke- 2 Kehamilan, Menghitung Tanggal Kelahiran


Sementara sel-sel jaringan ikat ini akan ter diferensiasi menjadi sel-sel desidua. Yaitu selaput lendir yang melapisi kandung rahim yang mengalami perubahan menjadi dua bagian maternal plasenta dalam rangka mempersiapkan dan menjaga kehamilan.

Sel-sel trofoblas yang menggelembung akibat penyerapan dan fagisitosis tadi, akan runtuh saat memasuki selaput lendir. Kejadian ini sering disebut dengan keruntuhan implantasi. Padahal, saat memasuki selaput lendir, akan terjadi kontak antara sel-sel trofoblas dengan aliran darah ibu. Tidak heran bila di akhir minggu ke dua ini kemungkinan besar akan terjadi pendarahan implantasi.

Mengingat waktu terjadinya pendarahan implantasi yang bersama dengan jadwal menstruasi terakhir bulan sebelumnya, orang pun sering terkecoh, yaitu dengan menganggapnya sebagai menstruasi, namun kali ini dalam jumlah sedikit. Tanda Hartman ini tidak berbahaya bagi ibu maupun embrio. Pada mereka yang siklus haid nya berlangsung 28 hari, perdarahan ini bisa saja berakibat pada kesalahan menghitung perkiraan tanggal kelahiran.

Fase Perkembangan Janin Yang Mirip Labirin

Pada fase berikutnya, sel-sel trofoblas justru akan mengadakan pembelahan diri. Sel-sel yang baru terbentuk ini kemudian menyatu menjadi sel-sel raksasa yang memiliki banyak inti, akhirnya membentuk suatu lapisan yang sel-selnya saling bertautan dan disebut sinsisiotrofoblas atau sinsisium.

Sinsisiotrofoblas ini memperluas diri secara radial (arah jarum jam) dalam selaput lendir. Di dalamnya akan terbentuk lakuna atau lekuk-lekuk yang terisi cairan dan saling berhubungan bagaikan labirin.

Sel-sel trofoblas tersebut akhirnya mengikis arteriol-arteriol (bagian terkecil dari percabangan arteri sebelum kapiler) dan venul-venul (vena halus yang diameternya kurang dari 100 mikron ) ibu. darah ibu yang mengalir dari arteri akan masuk ke dalam lakuna-lakuna tadi kemudian meninggalkannya melalui venul-venul. Inilah awal peredaran uteroplasental yang berhubungan antara ibu dan bakal janin.

Perkembangan trofoblas yang kini disebut embrioblas berkembang lagi menjadi embrioblas berkembang lagi menjadi blastokista bilaminar dengan ektoderm dan entoderm. Bagian ventral atau depan dibatasi oleh kandung kuning telur primer (yolk sac), sedangkan disebelah dorsal atau belakang oleh rongga amnion. Pembentukan kandung kuning telur primer itu sendiri berawal dari bermigrasinya sel-sel endoterm dari sisi-sisi endoterm blastokista bilaminar.

Sedangkan amniom merupakan struktur ektodermal. Celah berongga antara trofoblas dan kandung kuning telur ini dipenuhi degan retikulum entodermal, yaitu sel-sel entoderm yang teregang bagaikan jala.

Memperkirakan atau menghitung tanggal kelahiran

Umumnya perkiraan tanggal kelahiran dihitung dari tanggal hari pertama menstruasi terakhir, yaitu dengan menambahkan 280 hari atau 40 minggu. Bingung Menghitungnya ?

Untuk menghitung tanggal kelahiran, anda tidak perlu repot, tambahkan saja 7 hari pada tanggal hari pertama menstruasi tersebut. Sementara bulannya dihitung mundur 3 bulan. Syaratnya siklus haid harus teratur 28 hari atau lebih dari 28 hari, akan diperhitungkan 28 ± 7 hari, yaitu 21-35 hari. Maka tanggal perkiraan dikoreksi sesuai kelebihan atau kekurangannya.

Bila siklus haidnya tidak teratur, rumus Naegele tersebut tidak dapat dipakai. Contohnya, jika hari pertama haid terakhir jatuhnya pada tanggal 18 Januari, berarti perkiraan tanggal persalinan jatuh pada tanggal 25 Oktober di tahun yang sama. Sedangkan bila hari pertama haid terakhir tanggal 26 September, maka bayi diperkirakan lahir tanggal 3 Juni tahun berikutnya.

Nah, bila siklus haidnya tidak teratur, rumus Naegele tersebut tidak dapat dipakai. Perhitungan usia gestasi atau kehamilan ini akan berbeda 2 minggu lebih cepat di banding pembuahan yang diperkirakan terjadi antara pertengahan 2 haid. jadi, bila dikatakan usia kehamilan 20 minggu, usia janin sebenarnya adalah 18 minggu.

Yang tidak kalah penting, perkiraan tetap perkiraan dan bukan sebuah kepastian. Hanya 1 diantara 20 wanita yang melahirkan tepat pada tanggal yang diperkirakan. Sementara sebagian besar justru melahirkan seminggu sebelum atau sesudah tanggal perkiraan tersebut.

Banyak wanita terkecoh, mengira menstruasi, padahal "perdarahan implantasi' mungkin saja terjadi di minggu ke-2. Perdarahan ini hanya berlangsung 1-2 hari berupa bercak (tanda Hartmann).

Cara Tes Urin

Sejak hari ke-7 pasca pembuahan, trofoblas menghasilkan hCG (human Chorionic Gonadotropin yang sering disebut hormon kehamilan). Namun hormon ini baru dapat dideteksi dalam darah ibu pada hari ke-10 atau ke-11 setelah pembuahan.

Karena itu, walaupun sebetulnya sudah dalam keadaan hamil, bisa saja hasilnya negatif bila tes tersebut dilakukan sebelum hari ke-10 sejak terlambat haid. Hingga untuk memastikan hamil-tidaknya, pemeriksaan serupa mesti diulang beberapa hari kemudian.

Baca Juga Cara Mempercepat Kehamilan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel