Usia Kehamilan 7 Minggu Waspada Terjadinya Keguguran

klinikabar.com Usia Kehamilan 7 Minggu Waspada Terjadinya Keguguran - Proses terbentuknya janin pada usia kehamilan 7 minggu adalah dimana janin bentuk tubuhnya yang menyerupai kubus mengalami pemanjangan mencapai belasan milimeter. Namun posisinya masih membungkuk seperti udang dengan lengkung tengkuk yang terletak lebih tinggi dibanding lengkung kepala.

Usia Kehamilan 7 Minggu Waspada Terjadinya Keguguran

Pada usia kehamilan 7 minggu, janin bagian ujung yang semula terlihat seperti ekor kecebong menghilang akibat necrosis atau kematian jaringan secara fisiologis. Kepalanya masih lebih besar dibandingkan dengan badannya yang terletak persis di atas tonjolan jantung dan hati.


Gambar Usia Kehamilan 7 Minggu Waspada Terjadinya Keguguran


Mata sudah mengalami pigmentasi, dalam artian sudah bisa "terbaca" apa warna matanya kelak. Kelopak mata atas dan bawah masih terlihat samar sebagai alur-alur halus. Sementara benjol-benjol daun telinga sudah tampak jelas bersatu membentuk cikal-bakal daun telinga yang sesungguhnya. Sedangkan celah mulut sebelah bawah dibatasi oleh tonjolan mandibula (lengkung tekak pertama) dan sebelah atas oleh tonjolan dahi.

Pada tunas lengan terbentuk telapak tangan yang datar dan lebar. Kerangka tulang rawan lengn sudah jelas terlihat batas-batas awal mula tulang belikat, tulang lengan atas, tulang pengumpil, dan tulang hasta, serta kelima jari.

Di minggu ke 7 pula tunas-tunas lengan membentuk sudut yang menjadi bakal sendi siku. Bahkan jari-jari tangan pun sudah mengarah terpisah satu sama lain, lengkap dengan gurat-gurat halus yang kelak bakal membentuk sidik jari.

Di sisi lain, tunas-tunas tungkai lebih lambat perkembangan karena masih tampak sebagai tonjolan biasa pada sisi bawah tubuh. Agaknya inilah yang bisa menjawab pertanyaan, mengapa kelak di masa bayi ia akan lebih dulu belajar memegang benda-benda di sekitarnya ketimbang belajar berjalan.

Otot-otot bergaris lintang dari miotom-miotom (bagian dari kerangka tubuh embrio) bergabung menjadi berkas-berkas serabut memanjang, membentuk otot-otot punggung. Sedangkan yang berada di kranial atau tulang tengkorak melekat pada asal mula tulang belakang kepala (oksipital), meski masih berupa tulang rawan. 

Sistem saraf pusat pun mulai berkembang dengan terbentuknya relief simpul-simpul saraf spinal di bagian lateral atau pinggir. Jantung yang sudah bekerja secara sederhana pun kini sudah terlihat pembagian serambi-serambinya, meski masih tampak sebagai rongga-rongga kosong.

Di minggu ke 7 usia kehamilan ini pula proses penulangan tubuh sudah di mulai kendati batas-batas antara cikal-bakal lengkung ruas tulang belakang dengan ruas-ruas tulang iga baru tampak sebagai alur-alur memanjang. Begitu juga persendian pada bahu, panggul, dan lutut sudah mulai terbentuk pada usia kehamilan 7 minggu.

Waspada Terjadinya Keguguran

Keguguran adalah peristiwa keluarnya janin dan plasenta secara spontan dari rahim sebelum usia kehamilan 20 minggu. Secara kasar angka keguguran yang terjadi pada ibu hamil sekitar 10-15 persen.

Gejala paling awal keguguran biasanya berupa kontraksi dan flek atau perdarahan disertai rasa sakit di bagian bawah perut. Bila kehamilan tidak bisa berlanjut alias gugur, rahim justru akan berkontraksi untuk mengeluarkan janin tersebut. Dengan kata lain, kontraksi pada kehamilan awal merupakan mekanisme dari diri si ibu untuk mengeluarkan janin-nya yang tidak lagi bisa dipertahankan.

Jadi kondisi janin sendirilah yang menyebabkan kontraksi. Kontraksi tersebut biasanya dibarengi pula dengan keluhan adanya vlek-vlek atau malah perdarahan hebat. Itu sebabnya, jangan pernah abaikan keluhan vlek seringan apapun pada kehamilan.

Gugurnya hasil konsepsi yang memunculkan kontraksi alam 12 minggu pertama, 70 persen disebabkan oleh ketidaknormalan kromosom pada hasil pembuahan. Sementara 30 persen sisanya bisa saja diakibatkan oleh berbagai sebab lain. Semisal trauma, kecelakaan, atau aktivitas yang berlebihan. Biasanya, kalau benar ada kelainan kromosom atau perkembangan janin tidak baik, upaya mempertahankan dengan pemberian obat apapun akan sia-sia.

Penyebab keguguran sangat beragam dan secara garis besar dibagi dalam 4 faktor, yaitu faktor genetik, masalah hormonal, infeksi, dan faktor-faktor yang tidak diketahui. Seakan ada seleksi alam yang menentukan, apakah janin yang mengalami kelainan kromosom ini layak berkembang atau gugur ditengah perjalanan.

Faktor genetik menjadi faktor terbesar dalam keguguran, yaitu sekitar 80 persen. Diikuti oleh faktor hormonal sekitar 10 persen. Semisal si ibu memiliki hormon prolaktin berlebih yang dapat mengganggu perkembangan telur yang baru dibuahi. Atau hormon progesteron yang terlalu sedikit, padahal kehadiran hormon ini diperlukan untuk menunjang kematangan janin dan plasenta. Sementara sisanya adalah keguguran yang disebabkan faktor-X, yaitu bila wanita hamil terpapar dengan zat-zat kimia atau pun radiasi.

Plasenta Dan Fungsinya

Plasenta atau yang biasa disebut dengan ari-ari, tumbuh dan berkembang bersama janin dan akan lepas setelah bayi dilahirkan. Plasenta ini berbatasan sekaligus berhubungan dengan selaput ketuban yang di dalamnya terdapat kantong ketuban, tempat janin berada.

Fungsi Plasenta

1. Barrier atau pemisah agar janin tidak ditolak kehadirannya oleh tubuh. Alhasil, zat-zat kekebalan ataupun zat penolakan karena adanya janin yang merupakan "benda asing" bagi tubuh ibu tidak terbentuk

2. Penyedia hormon-hormon yang diperlukan janin untuk proses tumbuh-kembangnya. Sekaligus membedakannya secara seksual, lelaki atau perempuan.

3. Penyuplai nutrisi dan oksigen pada janin

4. Alat pernapasan atau respirasi janin

5. Ekskresi (alat pembuangan) sisa-sisa metabolisme janin ke peredaran darah ibu.

Baca Juga 16 Gangguan Kehamilan Yang Harus Diwaspadai

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel