16 Gangguan Kehamilan Yang Harus Diwaspadai

klinikabar.com, Gangguan Kehamilan Yang Harus Diwaspadai - Yang dimaksud gangguan kehamilan adalah suatu kecenderungan yang merupakan mekanisme alami dari tubuh untuk menjaga kehamilan. Perubahan-perubahan tubuh yang terjadi selama proses kehamilan mengakibatkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil.

Gangguan Kehamilan Yang Harus Diwaspadai

Dengan tubuh yang mulai melar, berbagai gangguan atau keluhan akan dirasakan oleh ibu hamil. Sebab rahim yang membesar membuat organ-organ di rongga perut maupun di rongga dada jadi terdorong hingga menyebabkan rasa tidak nyaman selama kehamilan.

Gambar 16 Gangguan Kehamilan Yang Harus Diwaspadai


16 Keluhan Atau Gangguan Kehamilan

1. Keluhan Mual Muntah

Hampir 85 persen wanita hamil mengalami keluhan ini akibat produksi hormon estroge yang berlebihan selama kehamilan. Karena, perubahan hormonal akan menyebabkan perubahan pada metabolisme ibu hamil. Terutama pada gangguan keseimbangan garam dan air dalam tubuh, selain mempengaruhi pengeluaran hormon insulin sekaligus kemampuan mengurai gula dan karbohidrat.

Perubahan ini secara keseluruhan dapat mempengaruhi suasana hati atau perasaan maupun kepekaan si ibu. Semisal mual berlebih saat mencium nasi atau bau-bau lainnya yang sebelum hamil tidak menimbulkan reaksi apapun. Jadi gampang murung atau sedih tanpa sebab yang jelas.

Keluhan ini sering disebut Morning Sickness karena kebiasaan terjadi di pagi hari saat bangun tidur. Sebaiknya, bila serangan ini terjadi, minumlah secangkir air teh manis hangat sebelum beranjak dari tempat tidur.

2. Keluhan Sakit Kepala

Pingsan dan sakit kepala tidak jarang terjadi sesama hamil dan biasanya disebabkan perubahan dalam sistem peredaran darah yang ditimbulkan oleh kehamilan. Pembuluh darah cenderung mengalami pelebaran, sementara jantung pun harus bekerja memompa lebih kuat. Akibatnya, suplai darah ke otak untuk beberapa saat mungkin sempat terhenti atau terganggu yang membuat kepala menjadi mendadak pusing.

3. Pembesaran Payudara

Saat terjadi kehamilan. ibu akan merasakan payudaranya memadat seperti halnya ketika menjelang haid. Tapi kali ini gejala pemadatannya bersifat menetap dan terus bertambah besar, hingga membutuhkan bra dengan ukuran lebih besar, dilengkapi dengan penyangga.

Kadang disertai rasa berdenyut seperti kesemutan pada puting payudara. Meski intensitas kepekaan akan perubahan ini bersifat individual. Yang jelas, puting dan areola semakin besar, membengkak dan berwarna kehitaman. Di daerah ini terdapat banyak kelenjar susu yang semula kecil kini menjadi membesar dan membentuk benjolan-benjolan kecil.

Semua perubahan tidak lain karena adanya perubahan hormonal. Terutama estrogen dan progesteron yang menyebabkan saluran dan kantung kelenjar susu membesar, hingga membuat lemak tertimbun di daerah payudara. Sementara rasa kesemutan atau berdenyut tadi disebabkan oleh bertambahnya aliran darah yang mengaliri payudara.

4. Cenderung Jadi Pemalas

Sebenarnya kecenderungan ini merupakan mekanisme alami dari tubuh untuk menjaga kehamilan itu sendiri. Bukankah dengan sikap manis, energi si ibu lebih banyak tersimpan sebagai lemak yang memang dibutuhkan selama kehamilan maupun sebagai cadangan kelak saat melahirkan? Namun ada baiknya untuk tidak berkelanjutan. Antara lain dengan tetap menjaga kebersihan dan kebugaran diri.

5. Gusi Dan Hidung Jadi Mudah Berdarah

Volume darah yang mengalir dalam tubuh ibu hamil lebih banyak dibanding saat tidak hamil. Hal ini agaknya dimaksudkan untuk mensuplai kebutuhan janin selama masa tumbuh-kembangnya dalam rahim. Nah, Organ tubuh ibu yang termasuk paling terkena imbasnya dari penambahan volume darah ini adalah hidung dan mulut. Jaringan pada kedua organ ini menjadi lebih lunak dan lebih lebar pembuluh-pembuluh darahnya, hingga jadi mudah berdarah.

Begitu juga dengan gusi yang menjadi lebih lunak, bengkak dan mudah berdarah. Bila tidak terjaga kebersihannya, akan mempermudah peluang masuknya kuman yang berasal dari sisa makanan yang pada gilirannya menimbulkan keluhan gigi. Padahal, "membanjirnya" suplai darah membuat pembuluh-pembuluh darah di hidung dan di gusi jadi ringkih dan akhirnya mudah pecah.

Meski keluhan gusi dan hidung berdarah ini termasuk keluhan biasa dan ringan, tidak ada salahnya tetap berkonsultasi ke dokter jikalau ada gangguan yang cukup berarti, semisal gangguan pembentukan darah.

6. Gangguan Beser Dan Sembelit

Sering ingin buang air kecil alias beser, merupakan salah satu gejala dari awal kehamilan. Begitu juga kelak ketika kepala bayi sudah turun ke rongga panggul di minggu-minggu akhir kehamilan, karena saluran kencing termasuk organ tubuh yang akan tertekan oleh rahim yang mulai membesar. Tidak banyak yang dapat dilakukan selama menuruti panggilan lama yang satu ini.

Lain halnya kalau buang air kecil ini disertai rasa panas dan nyeri, ibu harus segera memeriksakan diri sebab dikhawatirkan terjadi infeksi saluran kemih yang bisa mengganggu kehamilan. Selain dorongan rahim yang membesar, keluhan sembelit juga muncul akibat membanjiri hormon progesteron selama kehamilan. Padahal, hormon ini bersifat mengendurkan otot-otot dinding usus.

Tapi, khasiat yang sama bermanfaat mengendurkan otot rahim, hingga janin yang dikandung tidak terdorong keluar. Untuk mengurangi keluhan sembelit, perbanyak minum, makan buah-buahan berserat dan mendisiplinkan kebiasaan buang air besar.

7. Gangguan Pernapasan

Tidak jarang memasuki kehamilan ini calon ibu mulai mengalami gangguan pernapasan, semisal jadi susah bernapas. Rahim yang membesar akan mendorong diafragma ke atas hingga paru-paru terdesak. Akibatnya paru-paru pun jadi susah berkembang penuh seperti biasanya agak membantu ketimbang duduk bersandar atau malah membungkuk. Namun jangan abaikan keluhan ini bila berlanjut semakin parah disertai pernapasan yang cepat, ujung-ujung jari membiru, denyut nadi lebih cepat dan terdapat nyeri pada dada.

8. Nyeri Ulu Hati

Rasa sakit di dekat ujung bawah tulang dada merupakan keluhan yang terjadi pada kehamilan yang semakin membesar. Hal ini disebabkan adanya sejumlah kecil isi lambung yang lewat di pangkal saluran kerongkongan. Dalam keadaan hamil, katup pengatur pintu masuk lambung di tempat itu mengendur.

Sementara dorongan rahim yang membesar terhadap lambung makin mempermudah kejadian tersebut. Ini yang sering menimbulkan rasa sakit, terutama pada malam hari. Meski namanya nyeri ulu hati, tapi sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan hati. Biasanya dengan cara makan lebih sering namun dengan porsi kecil atau sedikit demi sedikit, keluhan ini bisa dihindari.

Bantal penyangga kepala pun sebaiknya dipertinggi. Jika lewat cara-cara ini keluhan tidak juga berkurang, ada baiknya ke dokter untuk mendapatkan obat-obat yang sesuai bila memang dianggap perlu.

9. Muncul garis-Garis Kehamilan

Garis-garis peregangan akibat perubahan hormonal,membesarnya rahim dan peningkatan metabolisme, disebut striae gravidarum. Biasanya garis-garis tersebut muncul di daerah perut, payudara, bokong dan panggul.

Boleh saja ibu menggunakan krim khusus untuk mengurangi rasa gatal. tapi dianjurkan tidak memakai krim steroid seperti hidrokortison karena dikhawatirkan akan meresap ke dalam sistem tubuh ibu yang kemudian terbawa ke janin. Sekeras apapun ibu untuk menghilangkannya, paling hanya akan tersamar dan tidak hilang sama sekali karena bekas-bekas garis kehamilan akan tetap ada. Anggap saja sebagai hadiah dari buah hati tercinta.

10. Pertambahan Berat Badan

Bukan tanpa makan, lo, Bu, kalau setiap kali kontrol ke dokter berat badan kita akan selalu di pantau oleh dokter. Soalnya dari sinilah akan "terbaca" bagaimana kondisi kesejahteraan si janin secara tidak langsung. Berat badan yang ditolerir sepanjang kehamilan berkisar antara 16 kg dengan adanya pembesaran rahim dan buah dada, pertumbuhan bayi, plasenta, air ketuban, penimbunan lemak dan cairan tubuh. Hanya saja penambahannya tidak merata sepanjang waktu.

Misalnya 20 minggu pertama, kenaikan berkisar 1-1,5 kg per bulan atau malah kurang dari itu pada 3 bulan pertama bila mengalami keluhan-keluhan mual muntah. Sedangkan dari 20-36 minggu ada kenaikan berat badan sekitar 0,5 - 1 kg per bulan dan setelah 36 minggu, kenaikan berat badan sebaiknya tidak lebih dari 0,5 kg/bulan.

Dengan begitu perlu dicurigai bila ibu mengalami kenaikan berat badan berlebih, semisal 4-5 kg dalam sebulan. Apakah karena kelebihan porsi makan atau ada peningkatan gula darah yang merupakan pertanda gangguan diabetes mellitus pada kehamilan atau preeklampsia (penyakit darah tinggi pada kehamilan).

Sementara jika terjadi sebaliknya alias berat badan tidak kunjung naik atau kenaikannya sangat kurang dari ketentuan, juga mesti dicari sebabnya. Kendati ada juga yang sebenarnya makan banyak tapi pertambahan berat badannya tidak tidak mengalami kenaikan berarti hingga harus di cek komposisi makanannya. Jangan-jangan tidak bergizi karena makanan yang dimakan adalah makanan yang asal kenyang saja.

Sedangkan jika kualitas makanannya baik namun ibu tetap kurus, harus di cek kembali adakah yang tidak beres pada saluran pencernaan atau pada gigi. Sebab, gigi rusak kadang mengakibatkan makanan tidak di kunyah dengan baik. Akibatnya, kurang bisa dicerna dan diserap secara sempurna oleh tubuh.

Kenaikan berat badan ideal pada saat hamil di setiap bulannya selama kehamilan berlangsung secara normal selama 9 bulan kehamilan antara 12-15 kg jika saat mulai hamil bobot ibu antara 45-65 kg.

Sementara bagi kelompok ibu dengan berat badan ketik mulai hamil lebih dari 65 kg, kenaikan yang dianjurkan hanya antara 7-11,5 kg. Ibu dengan kehamilan kembar, peningkatan berat badan harus lebih tinggi dibandingkan kehamilan biasa. Kehamilan biasa. Kenaikannya harus 10 persen lebih besar di atas angka-angka normal tadi.

11. Sekresi Vagina

Tidak berbeda seperti wanita akan mengalami menstruasi, vagina juga akan sedikit mengeluarkan cairan yang disebut leukorrhea. Normalnya berwarna putih susu, encer, dan sedikit berbau. Umumnya jumlahnya akan bertambah usia kehamilan dan bukan pertanda infeksi.

Penyebabnya adalah meningkatnya aliran darah ke kulit maupun otot-otot sekitar vagina. Bila dirasa risih atau mengganggu calon ibu bisa menggunakan pembalut tipis untuk memberi rasa nyaman. atau sering-seringlah mengganti celana dalam yang berbahan katun.

12. Gangguan Berkemih

Semakin besar kehamilan, rahim akan semakin menekan kandung kemih sehingga kapasitas kandung kemih pun berubah. Yang semula bisa menampung air kemih sekitar 500 cc, misalnya, kini akibat adanya tekanan dari rahim, dengan isi 200 cc pun sudah luber dan harus segera dikeluarkan. 

Selain itu, saat hamil rahim membesar, hingga membentuk posisi kandung kemih jadi landai tidak lagi dengan sudut 40-60 derajat. Posisi landai inilah yang membuat si ibu tidak bisa menahan kencingnya atau inkontinensia urin alias beser. Belum lagi sampai kamar mandi, air seninya sudah keluar.

13. Gangguan Varises

Pembuluh darah balik atau vena yang normal dan sehat membawa darah kembali ke jantung daru anggota tubuh. Karena harus bekerja melawan gaya berat, maka pembuluh vena dirancang untuk memiliki serangkaian katup guna mencegah baliknya aliran darah. Selama kehamilan, kerja katup-katup ini mengalami penurunan karena terjadinya relaksasi otot-otot pada pembuluh darah yang disebabkan oleh hormon-hormon kehamilan.

Belum lagi penambahan volume darah hingga darah cenderung berkumpul pada vena yang tarikan gaya beratnya relatif besar seperti di tungkai dan anus. Atau malah pada jalan lahir yang dikhawatirkan bakal mengganggu proses persalinan.

Varises pada kehamilan dapat dicegah, antara lain dengan menghindari kenaikan berat badan berlebih, duduk terlalu lama, mengangkat barang berat, mengejan terlalu kuat saat buang air besar dan menggunakan pakaian ketat.

Menghilangkan varises lewat pembedahan tidak dianjurkan saat hamil. Toh, kebanyakan varises ini akan menghilang sendirinya setelah melahirkan, yaitu saat berat badan kembali normal.

14. Hindari Obat-obatan Anti Depresan

Akan halnya obat-obatan anti depresan, takkan sembarangan diberikan terlebih 12 minggu pertama, karena bisa berpengaruh pada liver janin. itu sebabnya, pemberian obat-obatan tersebut merupakan langkah terakhir.

15. Infeksi Kandung Kemih

Kendati dorongan untuk ke belakang cukup tinggi, jangan pernah menundanya. Kosongkan dengan segera kandung kemih begitu merasa ingin berkemih. Minum banyak air putih dan sari buah. Bila tidak, infeksi kandung kemih bisa mengancam dengan gejala berupa rasa nyeri waktu berkemih. Segeralah berobat ke dokter. Toh, ada antibiotik yang aman digunakan selama kehamilan.

Sebaliknya bila didiamkan, infeksi ini dapat memburuk dan menimbulkan pielonefritis, yaitu infeksi serius pada ginjal. Infeksi saluran dan atau kandung kemih selama kehamilan juga merupakan salah satu penyebab persalinan prematur dan berat badan bayi lahir rendah.

16. Cenderung Jadi Pelupa

Sebetulnya kecenderungan ini merupakan salah satu efek psikologis akibat adanya perubahan hormonal. perasaan ambivalen membuat jadi sulit memfokuskan pikiran. Belum lagi kecemasan berlebih akibat memikirkan berbagai hal. Dari yang semula ramping kini membulat atau malah tidak berbentuk, hingga merasa tidak menarik lagi di mata suaminya. Juga rasa khawatir memikirkan kesehatan dan kondisi anaknya saat dilahirkan kelak serta proses persalinan itu sendiri.

Penutup

Semasa hamil, kondisi ibu memang sangat rawan konflik intrapsikis. Artinya, ia kerap tak kuasa menanggung tekanan-tekanan yang datang dari luar atau dari dirinya sendiri yang kemudian di tekanan-tekanan yang datang dari luar atau dari dirinya sendiri yang kemudian ditekan ke alam bawah sadar. Termasuk konflik kepentingan dengan dunia kerja, semisal penundaan atau pembatalan promosi karena keburu cuti hamil. Nah, akibat kelewat banyak berpikir hal-hal di luar kemampuannya itulah, dalam diri si ibu terjadi konflik psikis yang membuatnya seolah-olah menjadi pelupa. Terlebih lagi bila ia sama sekali tidak mengerti apa dan bagaimana kehamilan.

Baca Juga Anemia Pada Ibu Hamil Dan Ancaman Kelahiran Prematur

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel