Anatomi Fisiologi Jaringan Saraf Manusia

klinikabar.com, Jaringan Saraf Manusia - Jaringan saraf terdiri dari sel saraf yang panjang dan halus, mempunyai inti sel dalam protoplasma yang agak tebal. Bentuk sel saraf seperti bintang, mempunyai ekor panjang. dendrit taju sel yang pendek biasanya banyak, lebih dari satu fungsinya untuk menghantarkan rangsangan dari luar ke dalam sel.

Anatomi Fisiologi Jaringan Saraf Manusia

Neurit taju sel saraf yang panjang dan halus, protoplasmanya menghantarkan rangsangan dari badan sel ke luar sel. Neurit diselubungi oleh suatu selaput yang disebut selaput Schwann (neurolema), selaput bagian dalamnya disebut mielin.

Neurit ini banyak terdapat di luar pusat susunan saraf, terkadang sampai ke kulit. badan sel hanya terdapat di beberapa tempat terutama di otak dan sumsum tulang belakang. terkadang cabang neurit dari suatu neuron berhimpitan atau melingkar Pada badan sel yang lain, keadaan ini disebut snaps.

Sel saraf atau neuron yang bentuknya panjang dan halus menyerupai bintang, mempunyai ekor yang terdiri atas dua bagian yaitu badan sel dan ekor sel. Dalam badan sel terdapat protoplasma yang didalamnya mengandung serabut halus yang disebut neurofibril. Pada protoplasma badan sel terdapat inti dan benda-benda kecil yang disebut badan Nissel yang gunanya sebagai tempat persediaan tenaga.

Endoneurium adalah serabut saraf yang dikumpulkan menjadi satu atau sebuah kumpulan sel saraf yang dikelilingi jaringan ikat. setiap kumpulan tersebut menjadi sebuah jurai yang dikelilingi oleh jaringan ikat disebut perineurium.

Gambar Anatomi Fisiologi Jaringan Saraf Manusia


Beberapa jurai dikumpulkan menjadi sebuah saraf dikelilingi oleh jaringan ikat kuat yang disebut epineurium. beberapa saraf masuk ke dalam sumsum tulang belakang berkumpul menjadi sebuah rumpun saraf, disebut batang saraf yang dibungkus oleh jaringan ikat kuat yang disebut endoneurium.

Macam-macam Saraf :

  • Saraf motorik (saraf penggerak), membawa rangsangan otak dan sumsum tulang belakang menuju ke otot dan kelenjar, akibatnya otot menegang dan kelenjar mengeluarkan getah.
  • Saraf sensorik (saraf perasa), saraf yang membawa rangsangan dari luar menuju pusat.

Unsur Jaringan Saraf :

  1. Unsur yang berwarna abu-abu
  2. Unsur yang berwarna putih atau serabut saraf
  3. Neuroglia sejenis sel pendukung dijumpai dalam sistem saraf yang menghimpun serta menopang sel saraf.

Sifat Protoplasma Pada Neuron

Iritabilitas : kapasitas untuk memberikan jawaban (respons) terhadap rangsangan fisik dan zat kimia dengan permulaan suatu impuls.

Konduktivitas : kemampuan untuk menghantarkan impuls.

Neuron mudah terangsang dan mudah bereaksi terhadap rangsangan. rangsangan berkontak dengan yang lian disebut sinaps, neuron mempunyai perikarion, badan sel utama mengandung intisel dan mempunyai satu atau lebih cabang yang ramping yaitu :
  • Dendrit: bercabang banyak dengan perikarion membentuk daerah utama untuk menerima rangsangan terlihat sinaps sengan sel saraf yang lain serta cabangnya.
  • Akson (neurit) : lebih ramping daripada dendrit, hanya satu timbul dari setiap badan sel. akson dapat bercabang disebut kolateral yang menyebarkan rangsangan sel saraf yang lain atau jaringan (kelenjar dan otot)

Jenis neuron pada umumnya nampak sebagai unipolar, bipolar, pseudopolar dan multi-polar tergantung dari jumlah dendritnya, neuron yang lebih kecil dendritnya menuju ke segala arah disebut stelata.

Sel piramid korteks serebrum mempunyai satu dendrit apikal, empat atau lebih dendrit bercabang keluar dari dasar piramid.

Lengkung Refleks

Unit dasar susunan saraf adalah neuron, unit integratif adalah refleks. setiap aktivitas saraf melibatkan sejumlah neuron dengan banyak penghubung yang potensial dengan sinaps-sinapsnya. Gerakan manusia melibatkan lengkung refleks, yang paling sederhana melibatkan dua neuron, 1 neuron aferen (sensorik), 1 neuron eferen (motorik).

Bila sebuah impuls saraf mencapai susunan saraf pusat, aktivitas tersebar secara luas di dalam SSP. Lengkung refleks sederhana melibatkan pemasukan arus ke dalam SSP oleh neuron efearen. Modifikasi dan integrasi oleh neuron penghubung (neuron eferen) mengeluarkan arus ke satu organ efektor.

A. Neuron

Setiap neuron terdiri dari sebuah badan sel (perikarion), satu akson dan beberapa dendrit. Satu neuron dengan satu cabang keluar dari badan sel disebut unipolar, bipolar, satu dendrit dan satu akson kutub berlawanan dari badan sel berbentuk kumparan, neuron dari kraniospinal yang berkembang adalah jenis bipolar dan multi polar (banyak dendrit-dengan satu akson).

B. Perikarion

Dibentuk oleh inti dan sitoplasma sekelilingnya, mempunyai fungsi reseptif. kebanyakan neuron menerima rangsangan yang dibangkitakan dalam saraf, memberi makan sel, menyuplai organel dari molekul sampai ke cabang.

C. Inti

Intinya besar, seperti bola dan terletak di pusat badan sel kromatin halus tersebar satu atau lebih, nukleous besar pada wanita merupakan kondensasi kromosom X.

D. Organel Sitoplasma

Mitochondria biasanya kecil, lonjong, aparat golgi besar, sentriole tidak jelas. Badan nissel berwujud seperti unsur basofilik dari sitoplasma.

E. Sitoplasma

Granula pigmen terbesar luas, granula lipofuksin adalah lisosom sekunder yang terdapat dalam neuron yang besar jumlahnya. granula lipokrom adalah granula yang mengandung besi, bertambah jumlahnya sesuai dengan pertambahan usia.

F. Sinaps

Tempat transmisi suatu impuls (rangsangan) saraf, beberapa keadaan sinyal listrik mungkin diteruskan secara langsung ke sel, rangsangan dipindahkan dari satu sel ke sel lain oleh substansi neurotransmiter (penghantar saraf). kontak antara akson dari satu neuron dengan dendrit secara fungsional terjadi sinaps pembangkit dan penghambat.

Fungsi Sel Sinaps 
Jika saraf dirangsang, potensial aksi berjalan sepanjang saraf ke sinaps menyebabkan fisikel melebur dengan sisi membran, akson masuk ke celah sinaps dan merangsang post-sinaptik aktivitas enzime. molekul protein dengan aktivitas enzim melakukan penggantian cepat dan siklusnya berulang.

G. Neuroglia 

Neuroglia berfungsi menyatukan jaringan SSP, neurolema kapsulam dan sel satelit pada susunan saraf perifer. sel-sel neuroglia pada umumnya kecil, menghasilkan mielin bersifat fagosit, merupakan kerangka penyokong bagi neuron, suatu sistem dinamik dalam pertukaran metabolik antar neuron SSP dan lingkungannya, dan dapat beroindah tempat dan membelah diri.

H. Makroglia

makroglia terdiri dari :

1. Astrosit : Astrosit adalah sel yang berbentuk bintang dengan banyak cabang, sitoplasmanya mengandung ribosom, kompleks golgi, lisosom, dan filamen sitoplasmik, berhubungan dengan pembuluh darah makroglia terdiri dari :
  • Astnisit sitoplasma : terdapat pada substansi grisea otak dan medula spinalis, mempunyai cabang pendek, terletak di sekitar neuron daerah sinaps dan pembuluh darah.
  • Astrosit fibrosa : terletak dalam substansia alba, panjang dan langsing dengan beberapa cabang berkas filamen neuroglia, astrosit mengeluarkan ampas neural dan membentuk segel sekitar daerah yang rusak, kadang-kadang menjadi jaringan parut.

2. Oligodentrosit : oligodentrosit lebih kecil ukurannya dari astrosit dengan cabang sel lebih pendek. sitoplasma lebih dari astrosit dengan ribsom bebas. Fungsinya seperti sel Schwan dalam SST. beberapa cabang membentuk sarung mielin di sekitar serat saraf yang pendek.

I. Mikroglia

Mikroglia adalah sel kecil agak memanjang dengan cabang berupa duri dan berasal dari mesoderm. Mikroglia terletak di dalam substanasi grisea dan alba, dekat dengan pembuluh darah. mikroglia merupakan sumber utama sel fagosit dalam SSP, sel mikroglia dibentuk dari sel parasit di dalam araknoid.

J. Ependim

Apendim adalah sistem SSP berkembang sebagai suatu silinder kosong tuba neuralis. Pada orang dewasa sebagai ventrikel otak da kanalis medula spinalis rongga ini dilapiasi oleh ependim yang mempertahankan sifat epitel pada embrio. Permukaan sel ependim mengandung banyak mikrofili dan sitoplasmanya mengandung fibril.

Ganglia

Kumpulan badan sel saraf yang berlokasi di luar SSP disebut ganglion (ganglia), kumpulan yang serupa dalam substansi susunan saraf disebut nukleus ganglia. Ada dua tipe kraniospinal (ganglia sensorik) dan susunan otonom (ganglia viseral motorik). 

Setiap ganglia mempunyai kapsul jaringan ikat yang pada sekeliling ganglia besar, terdapat jala-jala jaringan ikat halus. seluruh substansi ganglion terdiri dari serat kolage dan retikulat.

Ganglia kraniospinalis bentuknya fisiformis globular pada cabang anteriot saraf spinal dan ganglia kranialis merupakan gabungan beberapa sel saraf, mempunyai cabang tunggal (satu akson) waktu meninggalkan sel saraf membentuk sebuah glomerolus.

Pada jarak tertentu, badan sel saraf cabang sitoplasma sel membentuk T dan Y, ditengah ganglion terdapat berkas serat saraf membentuk zona medularis dengan perikarion.

Ganglia autonom seperti gabungan rantai simpatis panjang dan cabang dalam dinding organ disuplai oleh sistem otonom, sel ganglion berbentuk multipolar dengan beberapa dendrit dengan satu akson tidak bermielin yang menerima beberapa sinaps dari dendrit dan melepaskan isinya langsung ke dalam aliran darah.

Serat Saraf

Cabang sel saraf yang terdapat dalam SSP mempunyai satu selubung atau lebih, tidak bermielin sebagai akson lebih kecil dari SST sebagai sensorik halus ditutup oleh selubung Schwan. Sel Schwan membungkus semua serat saraf dari SST, inti sel di tengah sel, banyak mitokondria, mikrotubul, mikrofilamen, lisosom, sedikit retikulum endoplasma granular dan aparat golgi. sel Schwan terletak pada ujung rantai sepanjang serat saraf.

Serat saraf bermielin dari SST, serat saraf dikelilingi oleh selubung mielin pada keadaan segar memberikan warna putih pada substansi otak dan medula spinalis. Meilin terdiri dan lipid, meninggalkan anyaman protein disebut neuro-keratin, diwarnai dengan hemotoksilin berupa lapisan konsentris membran plasma sel Schwan. Perkembangan sebuah serat saraf menyebabkan lekukan longitudinal pada sel Schwan pada lekukan sitoplasma sepanjang sisi serat saraf mengelilingi serat saraf.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel