Awal Sejarah Perkembangan Pakaian Olahraga Di Dunia

Klinikabar.com, Awal Sejarah Perkembangan Pakaian Olahraga Di Dunia - Pakaian olahraga tanpa disadari banyak dari busana sehari-hari perempuan modern ternyata berasal dari busana olahraga, yuk kita cari tahu bagaimana sejarah perkembangan pakaian olahraga di era modern sekarang ini. Perempuan agak terlambat mengenal baju olahraga. Sebab terjadi diskriminasi di lapangan tanding. 

Sejarah Pakaian Olahraga Di Dunia

Gambar Awal Sejarah Perkembangan Pakaian Olahraga Di Dunia

Pada awalnya hanyalah laki-laki yang diprediksi bisa menjadi juara. Jadi perempuan dianggap tidak memiliki kesempatan menandingi pria dalam pertandingan olahraga. Di saat pelari laki-laki sudah memakai celana pendek dan t-shirt pada Olimpiade di awal tahun 1990, perempuan masih memakai baju hariannya untuk bermain tenis, yaitu rok panjang semata kaki dan jas pendek. Degan kostum seperti itu, bagaimana mengejar bolanya?

Jenis Pakaian Olahraga

Untung saja, selalu ada pahlawan emansipasi di mana saja. Tidak enang dianaktirikan, petenis Suzanne Lenglen mengejutkan dunia olahraga pada tahun 1922. Ia memberanikan diri muncul di Wimbledon dengan rok pendek supaya lebih praktis saat bermain tenis. Rekor berpakaian itu ditumbangkan petenis Alice Marble satu dekade kemudian. Ia masuk lapangan pertandingan dengan mengenakan celana pendek. Dimasa itu perempuan memakai celana, apalagi memperlihatkan paha, dicap sebagai perempuan yang bertingkah kontroversial.

Kedua jenis pakaian olahraga itu pada mulanya dianggap sebagai pemberontakan, tapi kemudian berhasil merebut kemenangan. Baju olahraga perempuan akhirnya bisa melakukan victory lap! Sejak momen itu perempuan memiliki pakaian olahraganya. Tidak hanya saja di lapangan tenis. Segala jenis cabang olahraga mendeklarasikan baju yang pantas, praktis dan fungsional bagi pemain perempuan. Sekarang jangan ditanya. Fungsi tidak lagi peringkat pertama. 

Baju Olahraga Menjadi Fashion Saat ini

Baju olahraga hari ini juga penting memasukkan unsur fashion. Lihat saja di lapangan berbagai turnamen tenis. Arena olahraga itu sudah mirip panggung peragaan busana bagi para petenis dunia, mulai dari si cantik Maria Sharapova sampai duo dinamis Venus dan Serena Williams. Bila baju petenis tempo dulu bercitra rok putih penuh lipit seperti seragam sekolah, baju Caroline Wozniacki, petenis nomor satu dunia saat itu, sudah beda. Ia memukul raket turnamen Indian Wells 2011 dengan mengenakan gaun trendy Adidas. Garis lehernya dihiasi frilly genit seperti summer dress.

Pakaian tersebut adalah rancangan Stella McCartney musim itu. Stella tertarik dengan ajakan Adidas untuk berkolaborasi sejak 5 tahun lalu karena ia ingin memperbaiki tampilan perempuan di dunia olahraga. "Kenapa baju olahraga perempuan seperti 'sampah'?," oleh karena itu ia ingin membuat baju olahraga sebagai baju tampil.

Malah belum lama ini Venus Williams menggegerkan Australian Open 2011. Ia bertanding dengan gaun 'dongeng' hasil rancangannya untuk brand miliknya, EleVen. bagian perut gaun kuning kenari itu dirancang model anyaman berlubang-lubang. "Inspirasinya dari Alice in Wonderland." dan Venus William yang dijuluki Lady Gaga-nya dunia tenis.

Fungsi Dan Penampilan Baju Olahraga

Baju olahraga memang sudah berevolusi. Fungsi seolah dilupakan. Identitasnya bukan sekedar pakaian yang praktis. Kolaborasi produsen pakaian olahraga dengan perancang busana telah engangkat baju lapangan menjadi baju sehari-hari yang gaya dan berguna. Konsumen pun semakin membutuhkan baju yang dirancang cerdas hingga bisa dipakai sekaligus di lantai senam maupun di lantai dansa klub malam. Bahkan sebuah jejak pendapat yang dilakukan Sport Apparel Survey di Amerika mencatat, 78% perempuan telah mengenakan baju olahraga justru untuk keperluan lain dibandingkan untuk mengolah tubuh.

Tidak semua orang suka olahraga untuk mendapatkan tubuh sehat. Tapi, hampir setiap orang mungkin punya produk pakaian dan aksesori olahraga, paling tidak bergaya milik atlet, seperti kaos, celana jogging, sepatu karet, legging atau jaket kaos bertudung. baju olahraga sudah menjadi perbendaharaan isi lemari perempuan modern. Sebab tidak semua aktivitas sehari-hari butuh gaun cantik dan sepatu tinggi yang kurang akrab untuk gaya hidup dinamis perempuan urban.

Pakaian Olahraga Yang Di Pakai Jane Fonda

Jane Fonda ikut memberikan kontribusi pada perkembangan pesta itu. Sejak ia memperkenalkan senam aerobik dalam bentuk video kaset di tahun 1970-an, perempuan tidak perlu kelapangan untuk mendapatkan keringat. Mereka cukup mempraktekan aerobik di ruang tamu. Latihan kebugaran pun merebak dan menjadi gaya hidup baru perempuan kota besar. Fenomena baru ini mendorong produsen pakaian olahraga menciptakan celana senam dan kaos olahraga yang semakin enak dipakai.

Bahan elastis Lycra yang lentur, mudah dirawat dan kuat, dianggap ideal. Warnanya yang neon psychedelic menambah semangat trendi. "Tidak ada kata maaf untuk baju longgar dan berwarna kusam. baju olahraga seperti itu akan membuat lari menjadi lebih cepat," Munculnya baju olahraga yang nyaman dan keren akhirnya mengilhami para perancang busana. Legging diperkenalkan para perancang diatas panggung peragaan di pekan-pekan fashion dunia.. 

Karl Lagerfeld Menawarkan Kostum Olahraga

Karl Lagerfeld menawarkan sebagai pasangan jas kerja pengganti  celana panjang. Versace mempopulerkan legging bermotif geometris penuh warna terang untuk sehari-hari. Legging begitu disukai oleh perempuan sampai menjadi salah satu ikon fashion era 1980-an. Sepatu olahraga juga punya track record serupa. Adidas, yang diambil dari nama penciptanya Adi Dassler, mulai menciptakan sepatu olahraga dengan visi fungsional, yaitu sebagai pelindung kaki dan memeri kebebasan bergerak di era 1920-an. Kemudian kaki pebasket lebih dimanjakan oleh Marquis Converse ketika ia mempelopori sepatu olahraga dengan sol karet vulkanisasi yang kemudian terkenal dengan sebutan Converse All Stars.

Sementara itu, teknologi bantalan udara yang ada pada bagian dalam sol sepatu Nike era 1980-an tidak saja membuat pebasket Michael Jordan serasa terbang ke atas ring, tapi juga melambungkan popularitas sepatu sneakers. Kenyamanan sepatu itu membuat penari breakdance jalanan kota New York, iku memakainya. Penyanyi hip hop seperti Run DMC ikut memberi andil dalam membentuk citra sneakers sebagai fashion item yang trendi, dengan memakai beragam sneaker keluaran Addas saat di panggung.

Sepatu olahraga dari karet yang tadinya hanya milik atlet, kini merupakan produk budaya pop kaum muda dan kaum urban. Para perancang kembali mendapat ilham baru. Termasuk label Chanel yang sebelumnya memiliki citra klasik dan elegan. Rumah mode itu pun akhirnya terseret arus dengan mengeluarkan sepatu karet berlogo dua C yang khas di bagian depannya.

Sporty Genre

bagi banyak perancang Amerika, semangat baju olahraga yang praktis, ringan dan nyaman telah dipegang teguh sebagai filosofi berkarya sejak lama. Berbeda dari perancang Eropa yang berkonsep menyederhanakan gaun-gaun elegan milik para ratu di masa lalu, perancang semacam Ralph Lauren, Calvin Klein dan Tommy Hilfiger, lebih memilih kaos polo atau t-shirt sebagai dasar rancangan yang terus mereka kembangkan di setiap musimnya.

Rancangan baju olahraga yang ringan dan praktis yang asal-usulnya dari baju lapangan itu kemudian melahirkan paham baru bagi fashion internasional, yaitu gaya sporty. Genre ini akhirnya dikenal sebagai gaya khas perancang negeri Paman Sam. Di tangan perancang Amerika, kaos polo tidak lagi identik dengan pertandingan olahraga, tapi juga sudah merupakan baju kasual sehari-hari sampai menjadi trend pakaian liburan. Ketika aktris Sharon Stones mengenakan kaos putih Gap dengan rok ballgown Oscar de la Renta ke malam Oscar, baju sport pun memberi makna baru pada kata glamor pada fashion.


Busana Olahraga Menjadi Rekor Dunia

Rekor baju olahraga semakin menjuara setelah perancang-perancang berkelas ikut mengeluarkan lini koleksi baju olahraga. Prada yang memulainya di era 1990-an lewat Prada Sport dengan garis merah sebagai logo, telah memproduksi salah satu koleksi baju sport paling modis dan terdepan di dunia. Selain itu kolaborasi antara merek-merek olahraga dan perancang busana pun melahirkan lini-lini baru yang mengedepankan busana bertema sporty dan urban. Salah satunya Adidas Originals dengan Jeremy Scott.

Perempuan ikut berjasa merevolusi identitas baju olahraga. Mereka kini begitu percaya diri memakai baju olahraga baik di dalam maupun di luar lapangan. Membentuk fisik ideal di pusat kebugaran bisa dilakukan dengan baju yang sama trendinya dengan baju untuk gaul di akhir pekan. Memakai legging ke mal sampai ke kantor, juga tidak perlu disertai kekuatiran disapa "pulang senam ya," Seperti yang pernah dialami oleh ibu mereka dulu.

Legging menjadi baju olahraga yang menjadi benda mode paling versatile dan diminati. Bentuknya ikut bertransformasi. Dari celana Lycra untuk latihan kebugaran pada dekade 1980-n, legging hari ini bermetafora menjadi jegging, kependekan jeans dan legging, maupun tregging, kependekan trouser legging, yang diberi resleting dan kantong menyerupai pantalon.

Baca Juga Sejarah Merek Gucci

Penutup

Kini perancang-perancang telah merubah baju olahraga menjadi baju kaum urban yang terlihat seksi, modis dan stylish. Dan berkat perancang yang menghidupkan kembali baju-baju olahraga klasik menjadi pakaian olahraga yang modern dan sporty.

Baca Juga Sejarah 4 Jenis Kain Batik Indonesia Dari Zaman Penjajahan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel