Koleksi Museum Keris Nusantara Di Kota Solo

klinikabar.com, Koleksi Museum Keris Nusantara Di Kota Solo - Di museum keris ini tersimpan keris tertua saat agama Buddha masuk nusantara. Museum keris pertama di Indonesia ini diresmikan di Solo pada tanggal 9 Agustus 2009, oleh Presiden Joko Widodo ketika beliau masih menjabat sebagai Walikota Solo. Museum keris ini menggunakan lahan bekas bangunan rumah sakit jiwa Mangunjayan, pembangunan dilakukan bertahap oleh pemerintah Pusat sejak 2013 lalu. Selesai awal tahun 2017, dengan biaya sekitar Rp.21 miliar.

Museum Keris Di Kota Solo

Gambar Museum Keris Pertama Di Indonesia


Museum keris ini bukan semata-mata bertujuan untuk mengumpulkan senjata-senjata tradisional yang tersebar di wilayah Nusantara. Namun museum ini juga menjadi harapan untuk menjadi medium edukasi kepada masyarakat. luas.

Keris telah menjadi koleksi sejumlah pemimpin negara. Seperti Presiden Turki, Presiden Erdogan memiliki keris yang menjadi koleksinya. Begitupun dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang memiliki keris dari Indonesia. Di Russia, keris disimpan khusus yang dimiliki oleh presiden Putin, dan mereka menyimpan keris tersebut karena nilai filosofinya. 

Tujuan Pembangunan Museum Keris

Pentingnya keberadaan museum keris di Indonesia, ketika anda masuk ke museum keris ini, anda akan diperlihatkan catatan sejarah perjalanan senjata di dunia. Baik itu di Benua Eropa, Amerika, Australia, hingga di Asia. Dan di bagian dalam museum anda akan disuguhkan tentang penjelasan bermacam-macam pamor dalam keris, kemudian di samping kanan lantai museum itu, terlihat ruangan dokumentasi. Menariknya, ruangan dokumentasi ini dikonsep layaknya mini teater. Jadi bagi pengunjung yang ingin melihat langsung video proses pembuatan keris bisa dengan leluasa dan nyaman menikmatinya.

Hawa udara yang tidak begitu panas di ruangan museum keris ini membuat suasana nyaman berada disitu berlama-lama, fasilitas yang lengkap mulai dari lift hingga infrastruktur ramah difabel tersedia di museum yang memuat tosan aji dari beberapa wilayah di Nusantara.

Satu-satunya museum keris di Indonesia yang beralamat di Jalan Bhayangkara ini memiliki 4 lantai. Setiap lantai memiliki nama tersendiri, dan secara berurutan diberi nama Wedharing Wacana, Purwaning Wacana, Cipta Adiluhung dan Esthining Lempah. Setiap lantai menawarkan edukasi dan koleksi keris yang berbeda. Jika di lantai 1 memberikan sajian penjelasan keris dan senjata, maka di lantai 2 ada diorama mengenai cara-cara pembuatan keris. Termasuk informasi mengenai rangkaian sesaji yang harus dilakoni saat membuat keris.

Sesaji dilakukan empu saat menempa atau masuk hingga saat menyepuh pada akhir pembuatan keris. Disitu terlihat tulisan tentang ragam sajinya, mulai dari tumpengan janganan, tumpengan robyong, sekul golong, sinjang warna warni, degan ayu, kembang boreng, ayam cemeng, ayam pethak.

Naik ke lantai 3 museum keris dan lantai 4, anda akan disuguhi dengan beragam koleksi keris, tombak, dan pedang, Disini pengunjung bisa melihat saksi sejarah dari medium senjata di Nusantara. di lantai paling atas tersimpan koleksi masterpiece dari museum ini.

Baca Juga Museum Mata-Mata Di Jerman

Koleksi Keris Di Museum Keris Solo

Kurator Museum Keris, Agus Triatmodjo menjelaskan hingga saat ini, Museum Keris menyimpan 409 keris dari tosan aji lainnya. dari jumlah itu, 348 bilah diantaranya merupakan hibah dari kolektor keris di Indonesia. Sementara sisanya pinjaman dari komunitas  Senapati (Serikat Pelestarian Tosan Aji) Nusantara. Menurutnya, museum ini bisa menampung sekitar 4.000 keris dan senjata lain.

Koleksi yang tersimpan di museum keris ini tidak hanya dari Jawa, tapi juga dari beberapa wilayah di Indonesia. Ada yang dari Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Keris tertua itu dari zaman agama Buddha masuk ke Nusantara, Zaman Kerajaan Singhasari abad ke-12 juga tersimpan di Museum Keris ini.

Kurator menetapkan jenis keris itu berdasarkan tangguhnya, yaitu zaman pembuatannya. Ini bisa dilihat dari material bahannya. Seperti keris Tangguh Majapahit (abad 12) dengan pamor tambal batu lapak, model golokan. Ada juga Tangguh Kahuripan abad 10, keris bernama Nyai Siyem dengan pamor kaleng yang dibuat saat Tangguh HB VII, keris Kyai Kuntul Kencono dengan Tangguh Pajajaran abad 14, Tangguh Panjang abad 15, dan Kartasura yang ada sejak abad 16.

Penutup

Harapan dengan ada museum keris ini bisa menjadi wahana edukasi juga sebagai ikon wisata baru di Kota Solo. Keris memang bagian dari wawasan budaya bangsa dengan nilai dan filosofi yang tinggi. pantaslah jika keris Indonesia dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia non-bendawi manusia oleh UNESCO pada tahun 2005. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel