10 Hal Yang Harus Dihindari Ibu Hamil

klinikabar.com Hal Yang Harus Dihindari Ibu Hamil - Apa saja yang harus dihindari ibu hamil? Kehamilan adalah sebuah hal yang paling menakjubkan : perkembangan janin dari minggu ke minggu. Bukankah itu sangat menakjubkan tentang sebuah keajaiban adanya bila kita mempertahankan dengan detail perkembangan dan pertumbuhan janin dalam kandungan.

Hal Yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Tidak hanya makanan dan minuman tertentu yang harus dihindari oleh ibu hamil, ada hal lainnya yang tidak boleh atau harus dihindari oleh ibu hamil demi kesehatan dan tumbuh-kembang janin dalam kandungan. Karena itu, ibu hamil harus memperhatikan hal tersebut.

Gambar 10 Hal Yang Harus Dihindari Ibu Hamil


10 Hal Yang Harus Dihindari Ibu Hamil

1. Hindari Kafein

Makanan atau minuman yang mengandung kafein harus dihindari oleh ibu hamil, karena kefein bila dikonsumsi lebih dari 300 mg/hari, dapat mengakibatkan BBLR (berat badan bayi lahir rendah). Kalaupun sudah terbiasa lahir dan tidak bisa menghilangkan konsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, minimal ibu hamil dapat meminimalkan atau sebisa mungkin mengurangi kekentalan maupun porsi-nya.

2. Hindari Sirup Dan Makanan Gurih

Sirup dan makanan gurih serta manis harus dihindari oleh ibu hamil karena mengandung karbohidrat dan tinggi kalori-nya, hingga bisa memicu pertambahan berat badan yang berlebihan. Padahal, pada penderita diabetes dan hipertensi, pertambahan berat badan yang berlebihan dapat memberi memberi dampak negatif berupa perburukan kondisi penyakitnya sekaligus menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan.

3. Hindari Alkohol

Alkohol sangat jelas berbahaya karena dapat menyebabkan kelainan pada janin dan disebut FAS (Fetal Alcohol Syndrome), FAS berupa kelainan otak dan susunan saraf pusat, hingga mengalami keterbelakangan mental. Selain itu, pertumbuhan janin terhambat dengan kelainan wajah dan ukuran kepala atau mikrosefali.

4. Hindari Makanan Atau Minuman Yang Mengandung Hormon Tinggi

Makanan atau minuman yang mengandung hormon tinggi dan tercemar logam berat, karena makanan tersebut dapat berpengaruh buruk pada pertumbuhan jaringan-jaringan tumbuh dan otak janin. jadi, sedapat mungkin hindari untuk mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung hormon tinggi, dan hindari membeli makanan di pinggir jalan raya karena kemungkinan besar mengandung timbal yang berasal dari asap kendaraan bermotor.

5. Hindari Makanan Junk Food

Makanan Junk Food bukan makanan yang direkomendasikan buat ibu hamil, karena makanan Junk Food memiliki kandungan natrium dan lemak yang tinggi. Selain itu, Junk Food juga sangat nihil akan kandungan serat.

6. Hindari Soft Drink

Soft Drink juga sebaiknya dihindari, karena softdrink mengandung lemak dan gula selain soda yang tidak baik untuk pencernaan ibu hamil. Terutama untuk ibu hamil yang mengalami masalah pada kehamilannya. Bahkan untuk ibu hamil yang sehat pun, disarankan hanya sesekali saja mengkonsumsi-nya dengan porsi sekadarnya bila benar-benar tidak dapat menahan diri.

7. Hindari Makanan Yang Mengandung Bahan Adiktif

Makanan yang mengandung bahan adiktif atau bahan tambahan seperti penyedap, pengawet dan pewarna makanan kimiawi yang diduga keras bisa menyebabkan kecacatan atau ketidaknormalan pertumbuhan janin. Misalnya kasus-kasus omphalocele, yaitu keluarnya usus dari rongga perut yang diakibatkan oleh lemahnya dinding perut. Atau dinding perut terbuka sehingga usus nya "berenang" dalam air ketuban atau gastroskisis.

8. Hindari Hewan Peliharaan

Menghindari hewan peliharaan terutama kucing, karena parasit penyebab infeksi toksoplasma hanya dapat berkembang biak di usus kucing. Meski toksoplasma gondii dapat menimbulkan infeksi pada binatang maupun pada manusia melalui pencernaan makanan.

Bila ibu hamil mengkonsumsi daging yang kurang matang dari binatang yang terinfeksi parasit tersebut, bukan tidak mungkin yang bersangkutan akan terinfeksi juga.

Demikian juga jika mengkonsumsi makanan atau minuman ataupun menghirup debu yang terkontaminasi toksoplasma dalam bentuk ookista. Penularan-nya pun bisa secara langsung dari ibu hamil yang mengalami infeksi pada janin yang ada dalam kandungan.

Untuk meminimalkan kemungkinan terkena infeksi, cuci bersih buah-buahan terutama buah yang berasal dar tanaman perdu atau tanaman yang buahnya dekat dengan tanah. Hindari untuk menyentuh atau berdekatan dengan kotoran kucing. Gunakan sarung tangan dan segera bersihkan tubuh dengan sabun dan air mengalir usai berkebun maupun setelah memegang atau mengolah daging. Begitu juga dengan perkakas seperti pisau dan talenan yang digunakan.

Masak daging sampai benar-benar matang dan jangan mencicipinya sebelum anda yakin bahwa masakan tersebut benar-benar matang.

9. Hindari Merokok

Berhenti merokok, Mengapa? Sebab menghisap rokok berarti menyedot lebih dari 40.000 unsur kimia beracun! diantaranya karbon monoksida, hidrogen, sianida, nikotin, dan karsinogen (zat pemicu kanker). Padahal, merokok saat hamil, bukan cuma ibu hamil perokok yang terancam bahaya, tetapi janin juga ikut menanggung akibatnya mengingat janin mendapat suplai oksigen dan makanan sari sang ibu melalui plasenta.

Kandungan sianida pada rokok dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan bayi menggunakan vitamin B12. Akibatnya, pembentukan sel darah merah akan terganggu karena kehadiran vitamin itu berguna untuk memproduksi protein dasar yang berfungsi bagi pembentukan sel darah merah.

Bahaya yang sama pada nikotin yang bisa menempel pada dinding-dinding pembuluh darah kemudian mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah, termasuk yang menuju ke rahim. Sementara kandungan karbon monoksida dalam darah bayi bisa menyebabkan tingkat oksigen dalam darahnya menjadi berkurang sekitar 20 persen. Akibatnya, jantung janin harus bekerja lebih keras untuk mencukupi kebutuhan oksigen. Dan jika hal ini berlangsung secara terus-menerus akan membahayakan kelangsungan hidup janin. Karena itulah kebiasaan merokok sering dikaitkan dengan pertumbuhan janin terhambat (Intrauterine-growth-retardation/IUGR).

Sedangkan pada minggu-minggu awal yang merupakan masa pembentukan organ-organ penting, gangguan zat-zat berbahaya tadi bisa membuat keguguran atau kelainan bawaan pada janin. Umumnya kecacatan mayor, seperti tidak terbentuknya kepala, tangan, ataupun kaki.

Sementara pada usia kehamilan yang lebih tua, bisa mengakibatkan gangguan pada plasenta, semisal plasenta previa (posisi plasenta menutupi jalan lahir). Bahkan telah terbukti, rokok merupakan salah satu penyebab kematian bayi baru lahir.

Selain itu, kebiasaan merokok biasanya disertai dengan buruknya nafsu makan si perokok. Jadi tidak doyan makan yang berpengaruh pada kecukupan gizi janin. Padahal, janin yang mengalami defisiensi atau kekurangan gizi besar kemungkinan otaknya tidak berkembang dengan semestinya atau mengalami gangguan. Yang juga tidak bisa dianggap sepele adalah lingkungan polutif yang antara lain mengandung timbal dari asap knalpot maupun dari pembakaran sampah plastik dan pipa paralon PVC yang mengeluarkan racun dioksin.

Demikian pula pencemaran dari pabrik pencelupan tekstil atau usaha furnitur yang akrab dengan aroma tiner, cat semprot, bahan pengawet kayu atau zat-zat kimia lainnya. Lingkungan polutif semacam ini sangat mengancam kehamilan. Kalaupun kehamilan tidak mengalami keguguran alias mampu bertahan, kualitas bayinya tidak sebaik bayi yang dilahirkan dari ibu-ibu yang sehat.

10. Hindari Sembarangan Minum Obat

Beberapa jenis obat, terutama golongan anti mual dan obat tidur atau penenang tertentu (diantaranya thalidomide yang dikonsumsi di awal-awal kehamilan, terbukti menyebabkan kecacatan pada tangan dan kaki. Semisal berupa tonjolan daging saja karena tidak mencapai panjang dan bentuk anggota tubuh yang semestinya.

Demikian juga streptomisin yang dikonsumsi selama pengobatan TBC bisa menimbulkan gangguan pada telinga, Atau Kloramfenikol yang bisa membuat sumsum tulang janin rusak, hingga bayi yang akan dilahirkan akan mengalami kelainan darah dan kelainan kulit yang dikenal sebagai sindroma "grey".

Begitu pula obat-obat jenis analgesik tertentu yang ditujukan untuk mengatasi rasa sakit. Penggunaan yang berlebih dicurigai dapat merusak hati selain kelak ikut berpengaruh pada produksi prostaglandin (hormon yang antara lain bertugas merangsang kontraksi rahim). Sementara itu pemakaian dosis yang kurang tepat juga dapat menyebabkan penggumpalan darah bayi baru lahir.

Tetrasiklin yang masuk dalam golongan antibiotika, contohnya, bila digunakan selama kehamilan dapat menyebabkan cacat pada janin berupa kerusakan gigi, kelainan tulang fan katarak kongenital. Sedangkan golongan diuretik yang biasa dipakai untuk mengurangi bengkak kaki pada preeklampsia bisa memicu perdarahan pasca persalinan.

Penutup

Jamu-jamu dan obat-obat penyubur yang tidak terkontrol juga dapat berdampak buruk. Hormon-hormon yang mengandung DES (Dietil Stilbestrol), contohnya, ternyata berpeluang menimbulkan kelainan pada alat kelamin bawah. Mulai tidak terbentuknya lubang vaginasampai kemungkinan anak terkena kanker vagina kelak saat anak tumbuh dewasa.

Baca Juga Anemia Pada Ibu Hamil Dan Ancaman Persalinan Prematur

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel