7 Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi Dan Cara Meminimalkannya

klinikabar.com, Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi Dan Cara Meminimalkannya - Penyebab kehamilan berisiko tinggi adalah faktor usia, berat badan, hipertensi, penyakit metabolik dan kelainan janin. Untuk itu disini akan dijelaskan tentang faktor-faktor yang membuat kehamilan menjadi berisiko tinggi dan bagaimana cara meminimalkan kehamilan yang berisiko tinggi.

7 Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi Dan Cara Meminimalkannya

Gambar Penyebab Kehamilan Berisiko Tinggi Dan Cara Meminimalkannya


1. Faktor Usia

Calon ibu sangat signifikan. jika masih terlalu belia, sekitar 15 tahun-an, rahim dan panggul belum tumbuh mencapai ukuran dewasa sehingga belum 100% siap hamil. Akibatnya, anda mungkin mengalami persalinan yang lama atau gangguan seperti kecenderungan tekanan darah naik dan pertumbuhan janin menjadi terhambat. Sedangkan calon ibu berusia lebih dari 35 tahun organ-organ reproduksinya tidak seprima di usia 20 tahunan. risikonya berupa keguguran dan melahirkan bayi dengan sindroma down atau kelainan kromosom.

Cara Mengatasi Keguguran dan Kelainan Kromosom

Untuk mencegah keguguran, pastikan kehamilan selalu terjaga dengan mengurangi aktivitas berat, mengkonsumsi makanan dengan nutrisi tinggi dan periksakan kandungan secara teratur. Sedangkan untuk mencegah bayi dari kelainan kromosom, jika hasil tes positif, dokter akan melakukan konseling dan menyerahkan keputusan pada anda untuk melanjutkan kehamilan atau tidak.

2. Faktor Kelainan Jantung

Ketika hamil, seorang perempuan akan mengalami volume darah meningkat 30% - 50% membuat jantung bekerja ekstra keras untuk memompa darah agar mengalir ke seluruh tubuh. Kondisi jantung yang sudah terganggu akan membahayakan kesehatan jantung dan ibu secara keseluruhan. Ibu akan mengalami kesulitan untuk bernafas, pingsan, pembengkakan sendi, pertambahan bobot tubuh cepat, jantung berdebar lebih cepat dan pusing.

Cara Mengatasi Kelainan Jantung Pada Ibu hamil

Pantau kehamilan oleh dokter kandungan dan dokter ahli jantung. jika perlu, periksa jantung dengan alat pemantau jantung, echocardiogram dan electrocardiogram, pada setiap pemeriksaan rutin kehamilan. konsumsi obat-obatan untuk mengatur debar jantung dalam dosis yang aman bagi janin.

3. Faktor Berat Badan

Jika berat badan kurang dari 40 kg saat dinyatakan hamil, ada kemungkinan menderita kekurangan energi kronis(KEK). Bayi yang dikandung berisiko berberat lahir rendah (BBLR), tumbuh kembangnya terhambat, sehingga mempengaruhi kecerdasan. Sebaliknya jika anda obesitas, juga memicu komplikasi pada pertumbuhan janin kesehatan ibu dan proses persalinan, antara lain gangguan preeklamsia dan diabetes gestasional.

Cara Mengatasi Kekurangan Berat Badan Pada Ibu Hamil

Untuk kasus ibu hamil yang memiliki berat badan kurang dari 40 kilogram, perbaiki status gizi melalui konsultasi dengan ahli nutrisi. untuk kasus obesitas, kendalikan pertambahan berat badan melalui program pola makan dibawah pengawasan ahli gizi dan lakukan aktivitas fisik dengan jenis dan kadar sesuai kondisi kehamilan.


4. Faktor Miom Uteri

Miom atau tumor dalam rahim adalah sel otot dinding rahim yang berubah menjadi tumor, sebagian besar tidak berbahaya atau jarang berubah menjadi kanker. Keberadaan miom uteri dapat dideteksi keberadaannya lewat pemeriksaan ultrasonografi (USG). Miom tidak memiliki gejala, tapi bila miom membesar dapat menyebabkan nyeri di perut atau nyeri pada panggul, perut terasa penuh, terasa nyeri saat senggama, gejala anemia karena banyak kehilangan darah, sering berkemih, sembelit dan tekanan pada panggul.

Cara Mengatasi Miom Uteri

Bila timbul gejala miom uteri, dokter akan memberi obat analgesik untuk meredam nyeri dan anda diminta untuk melakukan istirahat. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter karena miom dapat membesar dan mengancam kehamilan selama trimester pertama, karena miom akan mendorong embrio sehingga tidak menempel dengan baik di dinding rahim.

Bila kehamilan berlanjut, miom dapat mendesak janin sehingga letaknya sungsang atau melintang. Risiko plasenta previa (plasenta yang tumbuh yang tumbuh dibagian bawah rahim) serta perdarahan persalinan meningkat.

5. Faktor Hipertensi, Penyakit Metabolik Dan Kelainan Darah

Yang termasuk golongan penyakit metabolik adalah diabetes dan tiroid, penyakit yang anda miliki berpotensi mengganggu kesehatan kehamilan dan janin, itu terjadi karena saat anda menderita penyakit tertentu, fungsi organ atau metabolisme tubuh anda tidak prima, sehingga berdampak pada suplai oksigen dan nutrisi ke janin.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi misalnya, selama hamil dapat memicu kondisi yang buruk pada kehamilan dan pertumbuhan janin seperti mencetus preeklampsia, abruptio placentae (placenta lepas dari dinding rahim sebelum persalinan), bayi prematur dan kekurangan berat badan.

Cara Mengatasi Penyakit Metabolik, Hipertensi, Dan Kelainan Darah Pada Ibu Hamil

konsultasi dengan dokter kandungan yang juga ahli dalam menangani ibu hamil dengan penyakit yang anda derita, ikuti petunjuk dokter, misalnya untuk penyakit diabetes, lakukan cek kadar gula darah dengan teratur, lakukan diet dengan mengurangi konsumsi gula sederhana untuk mengontrol kadar gula darah, atur pola makan sesuai kebutuhan kalori (konsultasi ke ahli gizi) untuk mencegah hipoglikemia atau turunannya kadar gula darah secara drastis dikarenakan salah diet.

Bila perlu, injeksi insulin karena obat-obatan penekan  gula darah yang merangsang produksi insulin karena obat-obat penekan gula darah yang merangsang produksi insulin tidak disarankan saat hamil.

6. Faktor Riwayat Pendarahan Atau Keguguran

Riwayat pendarahan pada kehamilan, baik kehamilan sebelumnya atau saat ini harus di waspadai. Karena pendarahan bisa merupakan tanda awal keguguran atau indikasi kehamilan di luar kandungan. persentase keguguran cukup tinggi, 15-40% pada ibu hamil, 60-75% diantaranya sebelum usia kehamilan 120 minggu.

Cara Mencegah Pendarahan

Hindari aktivitas berat selama hamil, terutama mengangkat beban, tambah jumlah jam istirahat, teratur mengontrol kehamilan ke dokter, waspada setiap keluarnya bercak darah di vagina apalagi disertai kram perut dan kontraksi.

7. Faktor Janin Kembar

Janin kembar ini merupakan kehamilan yang istimewa sekaligus berisiko, diantaranya persalinan prematur karena salah satu atau kedua janin tidak tumbuh dan berkembang wajar, keguguran terutama pada trimester pertama, sebagian besar terjadi akibat kasus kromosom tidak normal.

Penutup

Twin twin transfusion syndrome, terjadi bila salah satu janin mengambil suplai darah kembarnya sehingga menimbulkan komplikasi serius pada janin, pre-eklampsia, plasenta lepas dari dinding rahim sebelum persalinan, yang disebabkan tekanan darah tinggi akibat hamil lebih dari satu janin. Bila terjadi kehamilan kembar maka harus melakukan hal seperti : kehamilan dipantau seksama oleh dokter kandungan dan kontrol kenaikan berat badan selama hamil.

Baca Juga 4 Jenis Hormon Kehamilan Penyebab Rasa Tidak Nyaman

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel