Pengaruh Susu Pada Sistem Pencernaan Bayi

klinikabar.com, Pengaruh Susu Pada Sistem Pencernaan Bayi - Gejala Gastrocolic Refleks Pada Sistem Pencernaan Bayi dapat dipengaruhi oleh susu yang diberikan pada bayi yang memberikan efek pada sistem pencernaan bayiPada umumnya isi perut akan terdorong ke bawah segera setelah seseorang makan, karena dengan terisinya lambung, susu seakan mendapat rangsangan untuk bekerja. dan gejala ini disebut Gastrocolic Reflex. 

Gastrocolic yang artinya Gastro (lambung) Colic dari colon (usus besar). Aktifitasnya lambung dan usus ini meningkat pada pagi hari setelah seseorang selesai melakukan sarapan, sehingga umumnya orang lebih mudah buang air besar di pagi hari.

Pengaruh Susu Pada Sistem Pencernaan Bayi


Gambar Pengaruh Susu Pada Sistem Pencernaan Bayi


Terkadang reflex ini bekerja terlalu rajin pada bulan-bulan pertama kehidupan seorang bayi, terutama bayi-bayi yang mendapatkan air susu ibu (ASI), sehingga mereka segera buang air besar (BAB) setelah selesai disusui.

Terkadang beberapa bayi sangat peka, sehingga ia akan segera buang air besar begitu ibu mulai menyusuinya. ada beberapa bayi yang mungkin juga merasakan keinginan untuk buang air besar sewaktu ia mulai disusui, tetapi tidak bisa keluar.

Setiap kali puting menempel pada mulut bayi, setiap kali bayi ingin buang air besar. itu mengganggunya, sehingga sulit sekali untuk menyusui bayi itu. untuk bayi-bayi ini, anda harus bersabar menunggu selama kurang lebih 15 menit agar usus menjadi lebih tenang dan anda dapat mulai menyusuinya lagi.

Meconium

Segera setelah dilahirkan, atau pada hari pertama dalam kehidupan bayi, saluran pencernaan bayi akan mengeluarkan sejenis kotoran pertamanya yang berwarna hitam kehijauan dengan konsistensi keras dan agak lengket.

Kotoran ini disebut meconium, setelah meconium keluat, kotoran pada bayi selanjutnya akan berwarna kuning atau kecoklatan. jika pada hari kedua, bayi belum juga mengeluarkan kotoran atau meconium, sedikitpun, anda harus segera menghubungi dokter untuk memeriksa apakah ada kelainan dalam saluran pencernaan ini.

Sistem Pencernaan Pada Bayi Yang Mendapat Air Susu Ibu dan Buang Air Besarnya

Bayi-bayi ini biasanya buang air besar beberapa kali sehari pada minggu-minggu pertama. beberapa bayi buang air besar setiap kali ia selesai disusui. warna tinja biasanya kuning muda.

Konsistensi biasanya hampir seperti pasta atau agak kental sedikit. umumnya tinja bayi tidak berbentuk dan juga tidak keras. Pada usia 1-3 bulan frekuensi buang air besar pada bayi ini akan menurun pada bayi yang diberi air susu ibu. beberapa bayi hanya buang air besar sekali sehari atau malah 2 hari sekali.

Umumnya kita berpendapat bahwa orang yang sehat harus buang air besar setiap hari. sehingga jika anda menemukan bayi anda hanya buang air besar dua hari sekali. anda mungkin akan menjadi cemas.

Sebenarnya anda tidak perlu cemas, jika bayi anda tampak tenang-tenang saja. tinja pada bayi tetap lunak, walaupun buang air besar hanya 2-3 hari sekali. Terkadang, bayi-bayi yang minum air susu ibu akan merasa tidak nyaman pada perutnya jika tidak buang air besar selama 2-3 hari.

Biasanya tinjanya akan tampak seperti bubur encer, jika kemudian bayi bisa buang air besar. bayi ini mengalami kesulitan buang air besar. mungkin dikarenakan tinja yang terlalu encer, sehingga tidak cukup kuat menekan dinding usus bagian dalam untuk menimbulkan tinja menjadi lebih kental, sehingga dapat memberi tekanan yang cukup untuk merangsang timbulnya reflek ingin buang air besar.

Sebaiknya tambahkan sedikit makanan padat dalam dietnya, mungkin ini akan menolong, walaupun mungkin bayi masih terlalu kecil untuk mulai mendapatkan makanan padat. Atau beri bayi anda buah-buahan seperti pisang agar mudah dicerna.

Jangan memberikan obat-obatan pencahar atau obat-obat yang dimasukkan ke duburnya atau cara-cara lain untuk menguras perut bayi. karena dikhawatirkan bayi akan sangat tergantung pada obat-obatan itu.

Sistem Pencernaan Pada Bayi Yang Mendapatkan Susu Dari Botol dan Buang Air Besarnya

Bayi yang mendapatkan susu dari botol biasanya buang air besar 1-4 kali dalam sehari pada hari-hari pertama lahir. walaupun umumnya bayi buang air besar 6 kali sehari.

Jika bertambah besar, bayi akan buang air besar hanya 1-2 kali sehari saja, jumlah buang air besar tidak jadi permasalahan jika konsistensi tinja baik dan bayi tampak sangat baik-baik saja.

Tinja pada bayi yang mendapatkan susu dari botol akan berwarna kuning coklat atau keputih-puthan. Gangguan buang air besar yang paling umum pada bayi-bayi yang mendapat susu dari botol ini adalah tinja yang keras.

Beberapa bayi yang mendapatkan susu dari botol cenderung untuk mengeluarkan tinja berwarna kehijauan pada bulan-bulan pertama, dan akan semakin memburuk dengan banyaknya asupan gula yang ditambahkan ke dalam susu botol. 

Jika anda tidak segera pergi ke dokter untuk memeriksakan bayi anda, coba anda mengurangi jumlah gula yang biasa anda berikan pada susu bayi anda. selama bayi masih tetap sehat-sehat saja, anda tidak usah khawatir walaupun tinja pada bayi anda masih tetap hijau.

Perubahan-perubahan Warna Dan Bentuk Tinja Pada Bayi

Anda tidak perlu terburu-buru dan merasa cemas, jika tinja bayi anda berbeda dari tinja bayi-bayi lain selama bayi tampak sehat dan tumbuh dengan baik. Yang harus anda perhatikan adalah jika tiba-tiba ada perubahan tinja, tinja yang konsistensinya seperti pasta gigi, kemudian semakin lama semakin lunak, sampai akhirnya menjadi encer sekali, apalagi jika disertai frekuensi yang meningkat memberi petunjuk bahwa kemungkinan besar bayi menderita gangguan dalam saluran pencernaannya. bahkan mungkin juga menderita infeksi saluran pencernaan ringan ataupun agak berat.

Frekuensi buang air besar yang sering sekali dengan tinja berwarna kehijauan dan bau yang berubah, menunjukkan kemungkinan ada infeksi usus. Jika suatu hari bayi anda atau anak anda tidak buang air besar, kemudian di keesokkan harinya buang air besar disertai bentuk, warna ataupun bau yang berubah, mungkin anak anda menderita suatu penyakit di luar usus, misalnya penyakit radang tenggorokan, influensa, dan penyakit lain, apalagi jika badan bayi anda suhunya panas.

Penyakit-penyakit ini memperlambat gerakan usus, sehingga keinginan makan pada bayi menjadi menurun karena perut terasa penuh. Yang paling penting adalah perubahan konsistensi dan bau daripada perubahan warna dan jumlah tinja. Ingus pada tinja sering ditemukan pada saat bayi menderita diare atau mencret. ini merupakan bahwa usus sedang mengalami perangsangan.

Mungkin ingus ini menandakan adanya gangguan pencernaan atau gangguan dari saluran pernafasan atau bayi sedang dalam keadaan pilek. Terkadang ada beberapa bayi yang sehat pun dalam minggu-minggu pertama hidupnya sering ditemukan ingus di dalam tinjanya.

Bayi-bayi yang sudah mendapat makanan padat jika mendapat sayur-sayuran, mungkin akan kita temukan sedikit sayur tersebut di dalam tinjanya, dengan bentuk dan warna seperti sayur yang masuk ke dalam mulutnya.

Dan gejala ini merupakan tanda bahwa ada sedikit gangguan pencernaan. dan untuk mengatasinya anda dapat menghentikan sementara waktu pemberian sayur itu dan kemudian perlahan-lahan menambahkan sedikit demi sedikit di hari berikutnya, jika tidak ada tanda-tanda gangguan pencernaan lagi, anda dapat memberikan sayuran itu terus menerus.

Buah Bit dapat menyebabkan tinja berwarna merah, tinja yang dibiarkan terkena udara selama beberapa waktu akan berubah warna menjadi coklat atau hijau. Hal ini tidak perlu dipikirkan, sedikit darah di bagian luar tinja pada bayi mungkin disebabkan oleh lecet di sekitar dubur bayi yang disebabkan oleh gesekan oleh tinja yang keras.

Penutup

Darah itu sendiri tidak terlalu penting, tetapi anda perlu membawa bayi anda ke dokter untuk memeriksakan mengapa tinja pada bayi anda menjadi keras, darah yang banyak dalam tinja sangat jarang ditemui. hal ini mungkin oleh karena kelainan bentuk usus atau diare atau adanya intussusception. Dalam hal ini anak harus segera dibawa kedokter.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel