6 Masalah Yang Timbul Setelah Tunangan

klinikabar.com, 6 Masalah Yang Timbul Setelah Tunangan - Pertunangan adalah masa yang terletak diantara saat pacaran dan masa pernikahan. Kata kebanyakan orang, masa pertunangan adalah masa yang cukup sulit karena dibilang pacaran sudah tidak sekedar pacaran namun dibilang menikah juga belum, karena belum resmi menjadi sepasang suami dan istri.

Masalah Setelah Tunangan


Gambar 6 Masalah Yang Timbul Setelah Tunangan


Sering masalah timbul setelah tunangan, keadaan inilah yang kerap menimbulkan stres, kekhawatiran, kepanikan pada anda dan pasangan. Lalu apa saja yang biasa timbul setelah pesta pertunangan usai?

6 Masalah Yang Timbul Setelah Tunangan

1. Lingkungan Sosial Menjadi Ramai

Setelah tunangan, biasanya rekan kerja tahu kita telah melangsungkan pertunangan, mulailah mereka bertanya tentang ini dan itu yang bersifat personal. Pertanyaan macam-macam, dari suka atau tidak dengan cincin tunangan, sampai bagaimana cara kita menahan hasrat bermesraan agar di malam pertama nanti jadi lebih berkesan.

Setelah tunangan anda merasa hubungan anda berdua menjadi bahan penyelidikan di bawah kaca pembesar! padahal, seharusnya janganlah anda merasa tertekan dengan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin- membuat batin menjadi kurang tentram.

Ketika orang lain mulai bertanya dengan penuh selidik pada anda setelah tunangan tentang rencana masa depan anda, misalnya apakah anda akan mencantumkan nama suami atau sistem pendidikan anak macam apa yang akan diterapkan kelak, makan solusinya adalah anda harus menjawab semua pertanyaan dengan penuh diplomatis seperti "wah belum terpikir". atau bila yang lain ingin tahu itu seorang wanita yang telah menikah, coba anda tanyakan balik apa yang telah dilakukannya.

Seorang perempuan yang telah menikah akan dengan senang hati melontarkan aneka nasehat. Jika sudah begini, lupa lah dia akan niatnya semula untuk menjadikan anda sebagai bahan sorotan pertanyaannya.

2. Eratkan Persahabatan

Bertunangan ternyata dapat merubah kehidupan persahabatan anda, itulah yang dialami beberapa orang,misalnya kita sebelum tunangan mempunyai seorang sahabat karib yang selalu pergi kemanapun berdua dengannya. tapi setelah tunangan, menjadi benar-benar tidak punya waktu untuk pergi bersama sahabat anda lagi, karena anda kelewat sibuk mempersiapkan ini dan itu, hal inilah yang membuat sahabat merasa terabaikan.

Hal ini menunjukkan bahwa sangatlah penting untuk memastikan bahwa sahabat dekat tidak akan merasa dicampakkan begitu anda meraih kebahagiaan lewat pertunangan. Caranya? Tetaplah bergaul, pergi bersama sahabat sebisa mungkin anda memiliki waktu. Dan bila tiba waktunya, katakan pada para sahabat ini bahwa kehadiran mereka selama anda menghadapi masa-masa melelahkan itu sungguh penuh arti, dan mereka pun tidak akan merasa dibuang oleh anda.

3. Keraguan Yang Mulai Terjadi

Setelah kekasih anda mengutarakan niatnya untuk bertunangan, anda malah merasa ketakutan, karena bagi sebagian orang, tunangan adalah suatu tindakan yang kelewat dewasa, dan itu yang membuat sebagian orang merasa tidak siap untuk diajak bertunangan. Karena itu, pacar anda akan merasa tersinggung dan berpikir bahwa anda tidak serius.

Keraguan pada pilihan memang kerap menyergap para perempuan yang baru bertunangan. Beragam pertanyaan sering berkelebat di kepala mulai dari 'apakah dia calon suami yang tepat?', 'apakah kita tidak terburu-buru?'. hingga 'masih bisakah kita pergi berjalan-jalan bersama teman-teman?'.

Agar mampu membedakan kepanikan normal dengan ketakutan yang kelewat batas, akan memungkinkan gagal hidup berumah tangga, tanyakan pada diri anda sendiri : Apakah anda nervous dalam menghadapi perkawinan? Apakah anda takut menjalani hidup bersama lelaki itu hingga akhir hayat?.

Bila akhirnya ketakutan anda hanyalah seputar rencana pesta perkawinan dan bagaimana menjalin hubungan dengan mertua dan para ipar, itu berarti tidak ada masalah. Kepanikan anda hanya demam sesaat yang tidak perlu dihebohkan dan dipikirkan terlalu jauh.

Merasa ketidakpastian dan takut akan hari esok adalah hal yang wajar karena anda belum pernah menikah sebelumnya. Maka itu jangan ragu untuk mengambil waktu yang cukup untuk menghapus beragam keraguan terhadap calon tunangan.

Lalu, bagaimana jika calon tunangan anda yang panik? Ajaklah calon tunangan nada berbicara dari hati-ke hati agar anda menemukan penyebabnya. Buatlah pembicaraan yang santai, tanpa kesan menggurui, dan sebaliknya justru menyamakan kondisi dengan perasaan yang dirasakan oleh calon tunangan anda.. Seperti "Saya nervous kalau sudah urusan perkawinan, apakah kamu juga? Begitu anda mengungkapkannya, dia pasti langsung membuka hati.

Jika sudah begitu, anda berdua dapat kembali bergandengan tangan menghadapi aneka masalah yang mungkin menghadang setelah tunangan.

4. Sikap Ibu Yang Ajaib

Ketika mendengar anaknya akan bertunangan, maka seorang ibu yang semula bersikap manis, tiba-tiba berubah jadi ibu harimau, bahkan mungkin ibu anda akan memanggil anda sampai 5 kali untuk menanyakan tentang rencana pesta perkawinan, hal itu yang kadang menjadi kita merasa terganggu dengan sikap ibu yang seperti itu. lalu bagaimana cara menghadapinya?

Membuat ibu selalu tetap bahagia adalah dengan memberikan wewenang pada ibu untuk mengumpulkan data tentang pernak-pernik pesta perkawinan. Undangan, katering, rangkaian bung  pelaminan dan gedung adalah tugas terbaik untuk ibunda, karena biasanya ibulah yang paling peduli dalam menciptakan kesan prima.

Bila anda dan ibu memiliki persepsi pesta perkawinan yang kelewat jauh seperti langit dan bumi, maka tetaplah hargai pendapatnya. Saat perkawinan adalah hari paling penting bagi anda dan ibu, jadi bersikaplah santun. Pada dasarnya, ibu hanya ingin melihat anda bahagia maka ia berupaya mati-matian mewujudkan harapan itu.

5. Calon Suami Yang Tidak Peduli

Terdengar seperti tidak adil, namun inilah yang sering terjadi : Kesibukan anda mengatur rencana perkawinan yang begitu menggebu-gebu justru membuat hubungan dengan si dia menjadi dingin. Anda Merasa sendirian menanggung beban berat di pundak. Sementara tunangan anda bersikap kurang peduli.

Hadapilah kenyataan ini, laki-laki memang kurang peduli pada detail pernikahan seperti rangkaian bunga,bentuk cake dan busana pengantin yang akan dikenakan. Maka sungguh normal bila anda harus mengambil keputusan sendiri bila sudah menyangkut pernak-pernik pernikahan.

Tapi jangan lupa untuk melibatkannya dengan menanyakan model pesta pernikahan seperti apa yang diinginkannya. Dengan begini, dia tahu bahwa anda tidak mengabaikannya, dan pendapatnya dianggap penting juga. Ingat selalu, dia itu calon teman hidup anda, jadi lihatlah dia sejak dini.

6. Kemesraan Jangan Berlalu

Setelah pesta tunangan berlalu, biasanya pasangan cenderung lupa mengapa mereka harus bertunangan,mengapa harus memikirkan perkawinan. Ada rasa kelewat pasti yang muncul pada masa ini. Anda dan dia menjadi terlalu yakin akan selalu memiliki. Sialnya, perasaan ini sering berakhir dengan menurunnya gairah cinta anda berdua.

Kemesraan masa pacaran jadi hilang lantaran mesara segalanya telah pasti, tidak ada lagi yang perlu dipupuk, diperkaya untuk hubungan anda berdua. Kenanglah segala akan hal indah yang membuat anda berdua saling tertarik. Lakukan ini sesegera mungkin sebelum kesibukan persiapan perkawinan menyita hidup anda dan waktu anda berdua.

Pergi berlibur, bisa jadi satu cara untuk melepaskan ketegangan menghadapi hari perkawinan, di saat liburan itu anda bisa mengenang hal-hal seru, lucu, dan mesra yang pernah anda alami sebelum bertunangan. Dari situlah anda berdua akan menyadari ternyata pertunangan itu terjadi karena anda berdua saling jatuh cinta. Hal itu yang membuat anda berdua menjadi merasa istimewa satu sama lain.


Penutup

Bila anda ingin cinta tetap berkobar sebelum dan setelah tunangan, berusahalah. Jika anda cuek, dia akan mati dengan sukses. acara makan malam berdua anda dengan dia akan sukses membantu membangkitkan kembali binar cinta di matanya.

Baca Juga 19 Cara Menjadi Perempuan Bahagia

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel