Tips Memilih Cucak Hijau Bakalan Super Dan Cara Perawatannya

klinikabar.com, Tips Memilih Cucak Hijau Bakalan Dan Cara Perawatannya - Sebelum anda memlihara cucak hijau untuk tujaun budidaya atau hanya sekedar hobi semata, tentu saja dihadapkan pada beberapa pilihan, apakah burung yang dipelihara merupakan bakalan muda hutan, dewasa hutan burung yang sudah jadi (rajin berkicau) atau burung hasil penangkaran. Dari berbagai peliharaan tersebut, burung cucak hijau muda atau trotolan lebih banyak diminati penggemar cucak hijau. Hal ini dikerenakan lebih mudah untuk dijinakkan, dapat diberi isian kicauan burung yang lain (dimaster) serta memiliki peluang cukup besar untuk dikembangbiakkan. Selain kelebihan yang disebutkan diatas, dari segi harga pun, cucak hijau bakalan lebih murah dibandingkan dengan burung cucak hijau yang sudah jadi atau cucak hijau kicauan.

Cara Memilih Burung Cucak Hijau Bakalan Yang Baik



Gambar Tips Memilih Cucak Hijau Bakalan Gacor Dan Cara Perawatannya


Pada umumnya, sebagian besar cucak hijau yang dijual di pasar-pasar burung merupakan cucak hijau dewasa yang baru didapat dari tangkapan hutan (jaringan) dan sebagian lagi merupakan cucak hijau yang telah lama dipelihara orang. Namun ada juga pembeli yang beruntung mendapatkan cucak hijau anakan atau trotolan. Biasanya bakalan cucak hijau yang dijual pedagang burung di pasar, ditempatkan dalam sangkar secara berkelompok dan secara individu atau (sendiri).

Lokasi sangkar burung cucak hijau bakalan ditata agar calon pembeli mudah untuk melihat atau mengamatinya. Dari cara penempatan dan lingkungan tentu saja untuk menentukan kualitas kicauan cucak hijau cukup sulit, oleh karena faktor lingkungan yang cukup ramai untuk burung cucak hijau yang masih bakalan.

Ciri-Ciri Bakalan Cucak Hijau Yang Unggul Dilihat Dari Fisiknya

Cara lain untuk mendapatkan bakalan cucak hijau yang baik atau unggul dari pasar, tentu melihat pada bentuk fisiknya dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Bentuk tubuh tampak panjang dan besar
  2. Paruh panjang, tebal, kuat dan tidak cacat (normal)
  3. Bentuk kepala agak bulat, besar dan tebal
  4. Panjang leher sedang, serasi dengan bagian tubuh yang lain
  5. Dada bidang dan punggung agak membungkuk
  6. Kaki pendek, kokoh dan normal
  7. Jari kaki dan kuku utuh serta dapat mencengkram tergenggam
  8. Sayap panjang, kuat dan normal
  9. Bulu sayap, ekor dan matel (menutup tubuh) kratur rapi, tidak ada yang tumbuh terbalik.


Selain dapat dilihat dari bentuk fisiknya, kualitas burung bakalan cucak hijau yang baik harus didukung dengan penampilan kesehatannya. Hal ini dapat diketahui dari konddi fisik burung dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  • Sorot mata tajam, bening, terbuka lebar, di sekitar mata tidak ada bengkak dan tidak cacat.
  • Bulu teratur rapi, tidak berdiri seperti burung yang sedang kedinginan.
  • Bila diraba dada tampak berisi atau tidak cekung
  • Nafas yang tenang dan teratur.
  • Telapak tangan tidak bengkak
  • Berdiri dengan tegap, tidak gemetaran dan tidak sempoyongan
  • Kotoran tidak terlalu cair.


Ada cara lain dalam menentukan bakalan cucak hijau yang baik yaitu dengan melihat pada tingkah laku burung tersebut, diantaranya sebagai berikut :
  • Selalu aktif, lincah dan tidak lesu
  • Suka makan dan membersihkan bulu
  • Gerakan terarah, lebih baik jika disodorkan makanan kesukaannya seperti jangkrik mau meraihnya
  • Jika didekatkan dengan cucak hijau yang lain, burung merespon dengan kicauan.


Cara Menentukan Jenis Kelamin Cucak Hijau Bakalan

Untuk menentukan jenis kelamin cucak hijau khususnya pada anakan tentu saja cukup sulit. Oleh karena jantan dan betina memiliki warna pada tubuh yang sama, yaitu hijau cerah. Cara paling efektif untuk menentukannya yait dengan melihat pada ciri-ciri fisiknya yang lainnya. Anakan atau bakalan cuak hijau jantan memiliki paruh bagian bawah hitam dan warna kuning disekitar mata terlihat lebih terang. Sedangkan pada bakalan cucak hijau betina, parh bagian bawah abu-abu dan di sekitar mata warna kuning tidak tampak hijau, dari ciri-ciri fisik tersebut tentu saja akan berubah ketika beranjak dewasa.

Cara Merawat Cucak Hijau Bakalan

Untuk memelihara cucak hijau bakalan, khususnya burung dewasa hasil tangkapan hutan, tentu saja dibutuhkan pengalaman dan perhatian yang lebih, terutama dalam hal perawatan cucak hijau. Agar mudah dalam mengerti perkembangan baik perkembangan fisik cucak hijau, mental cucak hijau serta kicauan cucak hijau, biasanya cucak hijau ditempatkan pada sangkar berukuran 40 x40 x 50 cm. Didalamnya tersedia tempat makan dan tempat minum serta tempat bertengger.

Untuk merawat cucak hijau bakalan ini, kegiatan atau aktivitas yang harus dilakukan oleh calon peternak atau oleh para peternak burung adalah meliputi pemberian makan, pemberian minum, menjaga kebersihan sangkar dan perlengkapannya, memenuhi kebutuhan mandi bakalan cucak hijau, penjemuran, pengerodongan dan mengadaptasi dengan lingkungan sekitar sangkar.

Cara Memberi Makan Dan Minum Cucak Hijau Bakalan

Pada perawatan cucak hijau bakalan ini tentu saja tidak terlepas dari kegiatan pemberian makan dan minum. Ketersediaan pakan dan air minum harus selalu ada di setiap harinya. Karena kekurangan jumlah pakan dan minum atau tidak tersedianya pakan dan minum dalam waktu berhari-hari, dapat mengakibatkan burung sedikit sakit atau bahkan dapat berakibat kematian pada burun cucak hijau bakalan tersebut.

Cucak hijau yang baru saja didapat dari tangkapan hutan (jaringan), tentu saja tidak dapat langsung menerima pakan buatan atau voer serta pellet yang disediakan oleh kita. Hal ini dikarenakan pola makan burung saat dihabitat alaminya terbiasa makan buah dan serangga. Supaya burung cucak hijau bakalan dapat menerima pakan buatan, maka diperlukan latihan-latihan serta perhatian secara bertahap, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Masukkan burung ke dalam sangkar khusus bakalan cucak hijau dan berikanlah makanan kesukaannya seperti kroto, segar, jangkrik atau pisang kepok, dan tidak lupa menyediakan air minum untuk bakalan cucak hijau tersebut.
  • Gantungkan sangkar pada lokasi yang tenang, teduh dan aman.
  • Perhatikan tingkag laku burung, jika burung sudah mulai tenang dan suka makan pakan alami yang diberikan, sediakan pakan buatan voer atau pellet yag dicampur dengan kroto segar dengan posisi tempat makan tetap (tidak berubah-ubah).
  • Perhatikan kondisi burung jika burung mulai terbiasa dengan campuran pakan buatan dan kroto segar, sebaiknya pemberian psang kepok segera dihentikan sampai burung menerima pakan buatan saja.
  • Kurangi secara bertahap jumah kroto segar pada campuran voer atau pellet, hinga burung sudah terbiasa dengan pakan buatan saja yang tersedia. Secara naluri, burung yang lapar dan hanya tersedia pakan buatan akan menerima pakan tersebut.
  • Perhatikan kondisi burung jika mau memakan pakan buatan dan kotorannya berwarna seperti warna pakan buatan, seperti burung telah mampu beradaptasi dengan pakan buatan atau ngepour, namun jika tidak terlihat menerima pakan buatan, ulangilah cara pemberian campuran kroto dan pakan buatan. Hal ini dilakukan agar burung tidak berlanjut menjadi sakit bahkan mati.


Burung cucak hijau yang telah ngepour bukan berarti hanya disediakan pakan buatan saja. Untuk menunjang aktivitas sehari-hari dapat dibantu dengan makanan tambahan (buah-buahan) dan makanan ekstra seperti serangga, jangkrik dan kroto.

Cara Menjaga Kebersihan Sangkar Dan Perlengkapan Cucak Hijau Bakalan

Membersihkan sangkar merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan cucak hijau ini, hal ini dilakukan peternak sebagai langkah pencegahan atau antisipasi dari munculnya berbagai macam penyakit, seperti cacingan, sariawan, asperigilosis, coca dan sebagainya. Oleh karenanya, sangkar sebagai tempat hidup burung dapat dibersihkan setiap 1-3 hari sekali. Hal ini dilakukan agar kotoran burung dan sisa makanan yang terjatuh pada alas atau lantai sangkar tidak menumpuk, atau menjadi sumber penyakit. Tumpukan kotoran burung tersebut juga menimbulkan bau yang tidak sedap, terutama pada kotoran burung yang sudah memakan pakan buatan atau ngepour.

Untuk membersihkannya, yaitu dengan mengambil alas sangkar dan mencucinya atau mengeruknya sampai bersih. Selain membersihkan alas sangkar, tempat pakan dan minum sebaiknya juga dibersihkan. Jikan tempat makan dan tempat pakan kotor atau berlumut, segera bersihkan. Lakukan penyemprotan disinfektan setiap dua minggu sekali, pindahkan pakan dan air minum burung pada saat proses penyemprotan disinfektan ini.

Kebutuhan Mandi Cucak Hijau Bakalan

Agar bulu-bulu cucak hijau tampil indah dan menarik, maka kebersihan bulu pun harus diperhatikan yaitu dengan memenuhi kebutuhan mandinya, oleh karena itu mandi juga dapat memberikan kesegaran serta menjaga burung dari serangan kutu dan tungau. Pada umumnya, cucak hijau dimandikan pada pagi hari antara pukul 07.00 - 09.00, agar dapat langsung dijemur di bawah sinar matahari. Namun sebagian penggemar burung, khususnya burung untuk lomba hanya memandikannya di sore haru antara jam 15.00 - 16.00. Hal ini dimaksudkan untuk tidak mengganggu aktivitas burung dalam berkicau. Dari kedua waktu tersebut adalah tepat dan cukup beralasan, sehingga peternak  dapat memilih salah satu waktu yang sesuai dengan burung peliharaannya.

Sedangkan untuk memandikan cucak hijau ini, dianjurkan oleh penangkar dan penggemar burung lomba untuk menggunakan tempat pemandian khusus atau keramba. hal ni bertujuan agar burung mandi secara bebas dan dapat meningkatkan mental burung cucak hijau tersebut. Ada cara lain memandikan burung yaitu dengan menggunakan semprotan air, namun hal ini hanya berlaku untuk burung bakalan yang masih liar sebagai upaya penjinakan.

Cara Menjemur Burung Cucak Hijau Bakalan

Penjemuran bakalan cucak hijau biasanya dilakukan setelah burung dimandikan yaitu pada pagi hari antara jam 07:00 - 09.00. Hal ini dilakukan agar bulu-bulunya cepat kering dan tampak berkilau, bersih dan terhindar dari kutu atau tungau. Selain itu juga penjemuran ini bermanfaat untuk pembentukan vitamin D pada tulang burung. Cucak hijau yang dijemur secara teratur akan terlihat tampak segar, lincah dan penuh semangat, sehingga mental burung menjadi lebih baik atau menjadi rajin berkicau. Untuk penjemuran ini tidaklah harus setelah dimandikan saja, penjemuran juga dapat dilakukan pada saat burung dilatih suaranya, sehingga dari segi kicauan lebih panjang (tahan berkicau atau gacor). Penggemar burung berpendapat, khususnya burung untuk lomba, lama penjemuran dapat mencapai 3 jam, yaitu dari jam 7.00 hingga jam 10.00. Namun, untuk cucak hijau bakalan, lama penjemuran cukup 30 - 60 menit saja, dan sebaiknya pada saat penjemuran kondisi burung harus tetap diperhatikan. Jika penjemuran dirasa sudah cukup, segera pindahkan burug cucak hijau ke tempat yang teduh.

Tujuan Pengerudungan Pada Cucak Hijau Bakalan

Pada cuaca yang cukup dingin, angin kencang dan terutama pada malam hari, sangkar burung cucak hijau perlu dikerudung. Hal ini agar burung dapat terhindar dari pengaruh cuaca buruk yang menyebabkan burung menjadi masuk angin (cold), radang mata dan stres. Pada pengerudungan ini terdapat banyak manfaat untuk burung cucak hijau sendiri, diantaranya adalah : Agar burung cucak hijau dapat beristirahat dengan nyaman dan cukup. Baik dalam hal perawatan, pemulihan dari sakit maupun pemulihan mental pada proses penjinakan, agar burung terhindar dari serangan nyamuk atau lebah, pada burung rang sedang mengalami rontok bulu,pengerudungan dilakukan agar mempercepat proses ganti bulu (penyempurnaan bulu-bulu yang tumbuh).

Pada burung cucak hijau bakalan yang sering bergerak, membentur sangkar, pengerudungan dilakukan agar burung tidak terluka atau lebih jinak. Untuk burung cucak hijau yang dibawa dalam perjalanan yang cukup jauh, pengerudungan ini dilakukan agar burung tidak stres setelah tiba di tempat tujuan.


Cara Menjinakan Cucak Hijau Bakalan

Tidak semua cucak hijau yag dipelihara penggemarnya merupakan burung yang sudah berkicau dan mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Burung yang sudah memakan pakan buatan (ngpour) belum tentu dipastikan jinak dan rajin berkicau. Apalagi untuk burung yang baru didapat dari hasil tangkapan hutan, kondisinya lebh liar. Untuk burung ini biasanya belum beradaptasi dengan pakan buatan, sehingga perlu di pourkan dahulu, baru kemudian secara bertahap diadaptasi dengan lingkungan sekitar (dijinakkan). Sedangkan latihan-latihan dibawah ini bukan melatih dari segi kicaunya, tetapi merupakan upaya mengadaptasi dengan lingkungan sekitar sangkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Tempatkan burung pada sangkar khususnya burung cucak hijau bakalan yang biasanya berjeruji halus dan rapat (rangkap pada bagian bawah sekeliling sangkar) dengan ukuran 40 x 40 x 50 cm.
  • Agar burung tidak mengalami stres pada proses penjinakan ini, berikanlah makanan kesukaannya seperti jangkrik, kroto dan pisang kepok. Kemudian gantungkanlah sangkar ditempat yang tidak terlalu ramao atau tidak banyak lalu lalang orang.
  • Bila cuaca cerah, khususnya pada pagi hari antara jam 7.00 - 9.00, mandikanlah burung pada pemandian khusus atau keramba untuk burung yang agak jinak (semi). Untuk memandikannya dapat juga dilakukan pada sore hari antara jam 15.00 - 16.00.
  • Jemur burung pada sinar matahari kurang lebih 30 menit agar cepat kering, atau dengan cara diangin-anginkan, kemudian tempatkan sangkar pada lokasi yang tenang, teduh dan aman.
  • Perhatikan tingkah laku burung, jika bersikap tenang, rajin menata bulu bahkan mau berkicau walaupun hanya sebentar (ngemplong-ngemplong), dekatilah burung dengan membawa pakan berupa jangkrik yang ditempatkan di batang lidi dengan panjang kurang lebih 50 cm, untuk menyodorkannya. Catatan : di dalam sangkar persediaan pakan ekstra sudah habis sehinga burung mau menerima pakan yang disodorkan.
  • Lakukan cara pemberian pakan tersebut diatas secara kontinyu atau berkelanjutan dan dapat pula sambil memanggil nama dari burung tersebut. Jika burung sudah terbiasa secara bertahap berikanlah jangkrik, langsung dari tangan anda.
  • Bila burung sudah terbiasa pemberian pakan jangkrik dengan tangan dan ketika pemiliknya mengganti dengan tangan dan ketika pemiliknya menganti minum gerakan burung tampak teratur, itu artinya burung sudah mulai beradaptasi dengan pemiliknya.
  • Pindahkan sangkar ke tempat yang agak ramai atau disekitar rumah yang banyak orang lalu lalang beraktivitas agar burung terbiasa dengan lingkungan tersebut.
  • Perhatikanlah tingkah laku burung jika mulai tampak tenang, menerima pakan secara bersahabat bahkan berani berkicau di tempat tersebut, berarti burung tersebut sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar (jinak). Namun untuk melatih dari segi mental agar lebih berani, burung perlu dilatih ditempaknan pada ligkungan atau suasana yang berbeda-beda. Jika pada tahapan ini burung merasa takut dengan lingkungan yang baru yang dapat dilihat dari segi sikapnya "sering menebarkan tubuhnya pada dinsing sangkar", sebaiknya sangkar kembali di gantungkan pada lokasi yang paling disukainya.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel