5 Cara Melepaskan Diri Dari Masalah

klinikabar.com, Cara Melepaskan Diri Dari Masalah - Masalah datang menghadang? Jangan diam saja! Hadapi dengan cara canggih. Terjebak dalam situasi yang menjengkelkan dan merepotkan, jelas pernah dihadapi oleh semua orang. Termasuk anda. Rasanya ingin segera menghilang seperti David Copperfield, tanpa ada seorang pun yang tahu.

Melepaskan Diri Dari Masalah


Gambar 5 Cara Melepaskan Diri Dari Masalah


Situasi menyebalkan ini bisa terjadi dimana saja. Mulai dari acara pesta yang membosankan, bertemu dengan teman yang bisanya merengek semata, atau ketika berkenalan dengan pria yang kurang pergaulan. Tidak semua orang dianugerahi bakat alam untuk dapat melepaskan diri dari masalah atau dari situasi yang tidak menyenangkan ini. Untuk menghindari, ada ilmu khusus yang harus anda pelajari agar tidak membuat orang lain tersinggung. Salah langkah, diri sendiri yang malu. Berikut ini beberapa strategi yang telah teruji keampuhannya. Ditanggung anda puas dengan hasilnya.

5 Cara Melepaskan Diri Dari Masalah

1. Gaya Lompat Galah

Bila anda merasa akan dipojokkan oleh pihak lawan bicara, terapkan gaya ini. Caranya, potong pembicaraannya dengan melempar topik berbeda atau dengan topik baru yang ada hubungannya dengan anda. Tapi lakukan dengan hati-hati dan luwes agar lawan bicara tidak merasa tersinggung dan menganggap anda sengaja menghindar. Bila anda selalu sigap beraksi memotong pembicaraan yang tidak di inginkan, niscaya akan mampu melompati setiap situasi yang tidak menyenangkan.

Jika seorang mulai memancing dengan bahan obrolan yang menyudutkan anda, alihka segera pembicaraan dengan mengatakan "Sorry, sebentar, itu si anu bukan? atau, saya paling suka melihat anda memakai baju biru ini".

2. Gaya Bola Karet

Bagi mereka yang tidak suka berbohong, gaya bola karet ni cukup ampuh. Caranya: bila seseorang mengajukan pertanyaan yang tidak ingin di jawab, lontarkan kembali pertanyaan itu padanya. Setidaknya ini akan membuat si penanya bingung dan memberi kesempatan bagi anda untuk segera kabur.

Misalnya, di sebuah pesta, seorang pria usil - dari penampilannya anda telah tahu pasti pria tersebut sudah punya cucu sebelas - iseng mengajak anda makan malam di hotel. Anda tidak niat menjawab ajakannya itu. Tapi kalau anda tidak di jawab kesannya tidak sopan dan malah bisa memancing kemarahannya. Supaya tetap aman, maka tersenyumlah, dan katakan, "Memang kelihatan saya seperti belum menikah? atau, "Apa ada lampu neon diatas kepala saya bertuliskan saya lajang?" Nada dan suara yang enteng dan terkesan sedikit mengejek akan menghalangi niat si penanya untuk berbuat yang bukan-bukan.

3. Mengelak Dengan Pujian

Cara ini sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu oleh kalangan bangsawan. Justru ini cukup jitu terutama bila ditujukkan pada orang yang posisinya lebih tinggi dari anda. Misalnya atasan di kantor. Jika :

Skenario Pertama : Teman anda menelepon sambil berkeluh kesah tentang hutangnya yang menumpuk. Sebelum sampai akhir cerita, anda sudah tahu niatnya pinjam uang. Kalau anda tidak tega untuk langsung menolaknya, maka sebelum pembicaraan berlanjut pada inti permasalahannya, segera potong pembicaraan tersebut dengan mengatakan "Aduh maaf, ada yang datang! Saya harus buka pintu dulu", 

Tahan sebentar telepon itu selama beberapa saat dan kembali bicara kepadanya, "Maaf ya, nanti kita sambung kembali, saya harus pergi, sudah di jemput!. Setelah itu langsung tutup teleponnya. bila suatu saat anda bertemu dengan dia lagi dan menanyakan apa yang terjadi saat itu, buat mimik wajah sesedih mungkin sambil menerawangkan mata. 

Lalu, pelankan suara seperti menahan tangis sambil berkata "Semuanya kacau, berantakan. Maaf ya, saya tidak langsung cerita. Soalnya ini masalah keluarga yang sangat pelik. Dan rasanya sampai sekarang saya belum siap bercerita pada siapapun. Termasuk kamu!.

Skenario Kedua : Anda sedang berada di sebuah pesta, dan tidak satu pun tamu yang anda kenal. Sedangkan teman kencan amat sangat membosankan. Satu jam di tempat itu seakan satu abad. Mau langsung pulang begitu saja, rasanya hal itu kurang sopan. Maka cobalah pura-pura permisi sebentar untuk menelepon atau menjauh dari keramaian pesta dengan alasan hand phone tidak dapat sinyal.

Setelah itu segera temui sang tuan rumah yang menggelar pesta tersebut dengan gaya tergopoh-gopoh serta panik. Dengan suara tercekat dan bibir bergetar, katakan padanya "Maaf, saya harus segera pulang sekarang. Ada keadaan darurat di rumah." Jika perlu peluklah tuan rumah yang menggelar pesta untuk menunjukkan bahwa anda seolah-olah mendapatkan guncangan hebat.

Keuntungan Dari Teknik Ini

Keuntungan dari teknik ini, anda tidak perlu memberikan keterangan detil. jadi anda tidak perlu bersusah payah mengingat-ingat apa yang telah terucap dan masuk telinga merek, jika bertemu lagi dengan mereka. Apalagi bila anda termasuk makhluk pelupa asli. Kalau suatu ketika salah seorang "penonton" drama anda menanyakan hal yang itu lagi, berikan jawaban yang mengambang dengan suara samar-samar seperti ini "Aduh maaf, saya masih belum bisa membahas kejadian itu." Niscaya dia akan semakin percaya bahwa peristiwa sangat mengguncangkan perasaan anda dan benar-benar terjadi.

4. Segera Melarikan Diri

Jika anda sudah benar-benar merasa terpojok dan tidak bisa mengelak dengan cara lain, segeralah melarikan diri. Simak dua cara ampuh berikut ini yang bisa menyelamatkan muka anda.

A. Mengorbankan Orang Lain 
Anda mulai pusing mendengar ocehan si ratu rumpi yang tidak ada hentinya. Sebelum pikiran benar-benar buntu, coba tengok kiri dan kanan, siapa tahu ada orang yang anda kenal di sekitar tempat itu. Jika sudah ditemukan, segera tarik tangan orang tadi, lalu kenalkan dia pada sang ratu rumpi.

Secara tidak langsung tindakan ini menunjukkan bahwa anda cukup punya banyak teman. Setelah mereka memulai membuka pembicaraan, segera manfaatkan kesempatan itu untuk segera menghilang. Ingat, waktu mempersiapkan pelarian itu hanya 20 detik. Dalam waktu yang cukup pendek ini, anda harus menghilang dari penglihatan ratu rumpi dan lawan bicaranya yang baru. Untuk melepaskan diri, tidak perlu pamitan panjang lebar. Cukup katakan "Maaf saya tinggal dulu." atau "Saya permisi ke toilet" Cukup.

B. Pura-pura Sakit
Anda harus benar-benar jago berakting untuk melakukan jurus ini. Dasar pemikiran teknik ini adalah orang pasti tidak akan marah bila pembicaraan tiba-tiba dipotong oleh teriakan sakit anda. Dan tidak ada alasan baginya untuk menahan anda, Dalam kasus ini, yang perlu di ingat, anda cukup berpura-pura secara acting. jangan mengikut sertakan ulah berbahaya yang membuat anda menjadi terluka dan akhirnya benar-benar sakit.

Ada banyak sakit ringan yang bisa digunakan untuk berakting, seperti kram perut, ;idah tergigit, tidak sengaja kaki membentur ujung meja, mual-mual, rasa sakit pada bola mata akibat lensa kontak, rasa nyeri di dada, nyeri punggung dan sebagainya/

Setelah menunjukkan rasa sakit - dari yang cuma meringis-ringis sampai teriak-teriak kesakitan - pamitlah pada lawan bicara anda dan segera tinggalkan tempat itu. Bila dia menawarkan diri untuk mengantar, segera beri jawaban seperti ini "Oh, tidak usah, terimakasih," atau, "sebaiknya saya pulang sendiri saja." Jangan lupa terus berakting saat berlalu dari hadapannya. Tambahkan gaya berjalan yang terseok-seok.

C. Ingat Sesuatu
Saat pembicaraan itu mulai membosankan, anda bisa tiba-tiba menepuk dahi, memekik pelan, dan pura-pura ingat sesuatu. Jika perhatian sudah beralih pada anda, segera minta maaf pada orang yang sedang berbicara dan katakan kalau ada klien penting yang meminta dihubungi pada jam ini. 

Setelah itu, menyingkir dan cari tempat di pojok, atau jauh dari keramaian. Mulailah berakting menggunakan telepon genggam, dan bisa pura-pura menelepon atau benar-benar menghubungi seseorang. Supaya lebih meyakinkan, anda bisa minta tolong kawan anda untuk menghubungi lima menit lagi. Hingga tidak ada alasan lain, selain menyingkir dari pembicaraan selamanya.

Penutup

Bila anda ingin lebih aman melepaskan diri dari masalah, katakan saja bahwa anda harus cepat pergi karena ada acara keluarga. Bilang saja akan ada pesta pertunangan adik atau kakak. Dijamin lawan bicara anda yang membosankan itu tidak bisa menahan anda lebih lama lagi. dan pelarian dari masalah pun sukses.

Baca Juga 7 Cara Menikmati Masa Lajang Yang Menyenangkan

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel